Sukidayo _ part 9

284 8 1
                                    

Part 9 _ Maaf

Yamagutchi

Yamagutchi terkekeh seraya mengelap bibirnya, Eza mentraktirnya ice cream. “Kau seperti anak kecil”ucap Eza seraya mengelap noda di bibir Yamagutchi. Yamagutchi mengerjap pelan,”Hmm.. Yamagutchi.. jadilah pacarku..”ucap Eza seraya mengelap bibirnya dan membersihkan tangannya. Yamagutchi mengerjapkan matanya, ia bergumam sejenak. ”Hmm.. aku masih bingung.. sungguh..”ucap Yamagutchi seraya menundukkan kepalanya.”Kau menyukai Andre kan? Dugaanku selama ini benar kan? Kenapa kau tidak jujur saja padaku dari awal?”tanya Eza. Yamagutchi tersentak sejenak seraya menatap Eza. “Bukan itu..”ucap Yamagutchi seraya menundukkan kepalanya.”Apa penyebabnya?”tanya Eza seraya menatap Yamagutchi dalam – dalam.”Apa yang membuatmu menyukai ku? Aku .. tidak seperti anak lain”ucap Yamagutchi lirih. Eza mengerutkan keningnya,”Tidak seperti anak lain? Apa maksudmu?”.”I-itu... k-karna.. a-aku.. hmmm..”Yamagutchi mengigit bagian bawah bibirnya. Ia takut Eza akan langsung menjauhinya kalau Eza tau soal penyakitnya. “Ad apa Yamagutchi?”tanya Eza.”Aku.. punya .. gangguan pada sistem pernafasanku”ucap Yamagutchi seraya menundukkan kepalanya. “Sebaiknya aku mengantarmu melihat-lihat satu hal. Karna ini hari terakhir”ucap Eza. Yamagutchi mengerjap pelan. Hari terakhir ? apa maksudnya itu? pikir Yamagutchi. Eza menarik tangan Yamagutchi. Lelaki itu membukakan pintu mobilnya. Kemudian Eza duduk di kursi pengemudi. Mereka hanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing – masing. Eza melirik Yamagutchi,”Aku nggak masalah dengan penyakitmu, Yamagutchi.. aku menyukai dirimu apa adanya kamu. Walau kamu memilikki penyakit itu”.”Untuk apa kau menyukaiku , dan menyayangiku? Aku tak pantas untukmu ..“ ucap Yamagutchi lirih. Eza menghela nafasnya ”Dengarkan aku Yamagutchi.. aku.. tidak memikirkan hal itu. Aku menyayangimu apa adanya dirimu”ucap Eza. Yamagutchi menggeleng,  tanpa terasa air matanya kini sudah mengalir mengenai pipinya.”Aku ..? Kau bilang kau mencintai aku? Aku hanya memilikki kemungkinan hidup sedikit dan masih menjalani masa penyembuhan. Itupun kalau masa penyembuhanku berhasil.. bagaimana kalau aku..”.”Hus.. Yamagutchi... aku sudah mengatakannya padamu..aku mencintai mu Yamagutchi.. sangat..”ucap Eza tulus. Beberapa saat kemudian Eza menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Kemudian ia mengajak Yamagutchi turun dari mobil.

Yamagutchi terbelalak, Eza menariknya dan merangkulnya. “Ez.. hmm Eza..”panggil Yamagutchi. Eza menghela nafasnya. Ia membiarkan Yamagutchi memanggilnya dengan sebutan apapun. Selama itu masih mengandung unsur namanya, itu masih tak apa. ”Eh? kenapa?”. ”Kita mau kemana?”tanya Yamagutchi. Eza menghela nafasnya, kemudian menatap Yamagutchi. ”Melihat pameran..“.”Pameran?”tanya Yamagutchi. Eza terkekeh sejenak seraya menyentuh kepala Yamagutchi. “Iya.. aku mau lihat foto yang di ambil adikku. Karna aku belum sempat. Dan ini hari terakhir pameran itu di adakan. Jadi aku mengajakmu kemari.”ucap Eza seraya mengajak Yamagutchi masuk kedalam sebuah toko. Yamagutchi mengangguk – angguk mengerti. Ia kira ini akan menjadi hari terakhir Eza mengajaknya keluar. Ternyata dugaannya melenceng jauh.Yamagutchi mengamati toko itu. Tempat pameran itu seperti labirin dengan tembok yang tinggi dan putih, memaparkan foto-foto yang indah. Jendela dari toko itu cukup besar sehingga orang lain yang ada di luarpun bisa melihatnya. “Ini salah satunya..”ucap Eza seraya menunjuk salah satu foto. Foto seorang anak kecil di pantai yang sedang berlari sambil menarik layang-layang. ”Sederhana bukan?”.”Iya, tapi indah..”ucap Yamagutchi. Eza tersentak kaget ketika melihat sebuah foto. Yamagutchi terbelalak ketika melihat foto itu, foto Yamagutchi pada saat salju turun, saat Yamagutchi memakai jaket kreamya. Foto itu di beri judul ‘Snow’.Yamagutchi mengerjapkan matanya, Andre ternyata mengamatinya selama ini dan bahkan mengambil foto dirinya.“Kamu cantik..”ucap Eza. Yamagutchi tersentak sejenak, pipinya mulai memerah. “Trimakasih..”ucap Yamagutchi.”Ayo keluar..”ucap Eza. Yamagutchi mengangguk.

            Eza terkekeh ketika melihat Andre yang berdiri di seberang jalan. Eza menatap Yamagutchi,”Aku ingin kau berbaikkan dengan dia..”ucap Eza seraya menyentuh kepala Yamagutchi.”Dengan Andre..?”.”Iya.. berbaikkanlah dengan dia..”ucap Eza seraya tersenyum. Yamagutchi mendengus pelan, seraya menatap Eza. Eza memang mirip dengan Andre. Hanya rambut, warna bingkai kacamata dan sifat mereka lah yang berbeda. ”Berbaikkanlah, demi aku.. ”ucap Eza seraya membungkukkan tubuhnya dan mencium pipi Yamagutchi. Yamagutchi tersentak kaget seraya mengerjapkan matanya. “Bye..”ucap Eza seraya menggaruk tengkuknya seraya beranjak pergi. Yamagutchi mengangguk, ia menatap Andre yang masih berdiri di sebrang jalan. Laki-laki itu menghela nafasnya, Yamagutchi mulai menyebrang jalanan.”Kenapa kau kesini?” tanya Andre datar. Yamagutchi tersentak seraya melangkah mundur. ”Jangan berdiri di situ..” ucap Andre datar seraya menarik Yamagutchi ke sebelahnya.”Apa pamerannya bagus?” tanya Andre seraya menatap langit yang mulai mendung.”Bagus..”ucap Yamagutchi. Hening. Saljupun perlahan mulai turun,”Hmmm... aku mau ngejelasin semuanya.. kamu itu salah paham soal Vero..”.”Apa maksudmu?”tanya Yamagutchi.”Vero itu saudaraku.. bukan seperti yang kamu kira..”ucap Andre seraya menghela nafasnya. Yamagutchi mengerjapkan matanya.“Dia bahkan menitip salam padamu..”. Yamagutchi tersentak sejenak, ia memalingkan wajahnya. Andre seraya menyentuh kepala Yamagutchi. Yamagutchi menghela nafasnya, ia memang sering mengalami hal-hal aneh yang terjadi ada dirinya akhir-akhir ini. Walau ia masih bingung tentang arti dari cinta. Tapi setidaknya, ia sudah mulai sadar dan merasakannya perlahan-lahan.”Apa kamu jadian sama kakakku?”tanya Andre seraya mendengus pelan. Yamagutchi terdiam,Andre menaikkan alisnya. ”Jawab aku..”ucap Andre datar. Yamagutchi menghela nafasnya, ”Nggak..”ucap Yamagutchi. Yamagutchi menghela nafasnya seraya menatap Andre. Kemudian ia menarik tangan Andre. Andre tersentak kaget, “Maaf..”ucap Yamagutchi. ”Ngapain? Kamu nggak..”. ”Nggak.., aku salah soal Vero..”sahut Yamagutchi. Andre tersentak kaget dan terkekeh, “Aku nggak bisa maafin kamu..” ucap Andre datar. Yamagutchi tersentak kaget hingga tak bisa berkata apa-apa.Andre sedikit membukukkan tubuhnya, ia menarik tubuh Yamagutchi mendekat.Yamagutchi tersentak kaget dan mengerjapkan matanya. Andre mengangkat alisnya sejenak. Kemudian ia terkekeh pelan. Jantungnya mulai berdetak kencang. Andre menyentuh pipi Yamagutchi dengan tangan kirinya. Pipi Yamagutchi langsung memanas begitu saja.Dan mendekatkan bibirnya dengan bibir Yamagutchi. Yamagutchi mengerjapkan matanya,bahkan ia sempat menahan nafasnya. Namun Andre mengurungkan niatnya dan memilih mengecup pipi Yamagutchi. Yamagutchi tersentak kaget, ia mengerjapkan matanya.”Maaf, aku cuman banyak pikiran..”ucap Andre seraya memalingkan wajahnya. Namun Yamagutchi memeluknya, Andre tersentak kaget. “Maafkan aku, lagi pula kau ini kan sahabatku.. seharusnya aku nggak sampai semarah itu padamu.”.”Nggak papa.. maaf juga kalau aku nggak ngejelasin dari awal” ucap Andre seraya menyentuh kepala Yamagutchi. ”Tapi.. untuk mendapat maaf dariku turuti 1 permintaanku..” .”Apa?”tanya Yamagutchi seraya memiringkan kepalanya. “Temani aku selama bulan December”.”A-apa?”tanya Yamagutchi seraya mengerjapkan matanya.Andre terkekeh sejenak seraya menggaruk – garuk tengkuknya.”Hmm..aku mau kau menemani aku .. hanya bersamaku dalam satu bulan ini..”ucap Andre seraya menatap mata Yamagutchi dalam – dalam. Yamagutchi mengerjapkan matanya, pipinya langsung memerah seketika. Kemudian ia mengangguk pelan. Andre tersenyum seraya mengusap kepala gadis itu.

SukidayoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang