Cloud 3 : Pencarian Kecelakaan

42 10 0
                                    

Sorry banget, hiatusnya lama. Soalnya wajar masih anak sekolah dan banyak tugas sama tugas tugas lainnya. Maaf banget.
Happy Reading
>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<

"Jadi gini, pasangan cari sponsornya adalah Aku sama Ridho......."
Sekarang ini, Rain berada di ruang OSIS untuk pembagian pasangan pencarian sponsor.

"Ada saran atau pertanyaan lain?"

"Tidak ada"

"Kalau begitu, sekian saja rapat hari ini Assalamualaikum wr.wb"

>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<
"Rain, sini!" Serena memanggilnya dari kantin

"Iya."

"Lari Ra, biar cepet!"

"Huh, huh, huh. Capek tau Ren!"

"Bodo! Tapi disini ada minum. Gih!"

"Tadi bilang bodo, tapi juga dikasih air. Tapi, makasih Ren. Kamu tadi mau bilang apa?"

"Gini, gue mau daftar jadi pengurus OSIS Ra, boleh?"

"Sebelumnya, gini. Lo cinta kan sama Awan?"

"Ya iya lah! Itu pasti!"

"Nah, di sekolah kita, sesama pengurus OSIS tidak boleh pacaran. Tapi kalau lo mau, tunggu 3 bulan lagi buat pendaftarannya. Dan kamu harus buang rasa cinta sama Awan itu jauh-jauh" Ucap Rain serius.

"Loh loh loh. Kok peraturannya gitu sih? Kan gak adil."

Aku juga merasa tidak adil Serena, dan aku juga minta maaf karena aku memiliki perasaan kepadanya. Sungguh, maafkan aku Serena. Rain berkata pada hatinya sendiri.

"Bagaimanapun juga itu adalah peraturannya Re. Nggak bisa diganggu gugat. Masih jadi mendaftar?"

"Eh, gak jadi aja Rain. Cintaku sudah terlalu dalam"

Aku juga memilikinya! Kau tak akan tahu hal itu. Rain terus saja berbicara didalam hatinya.

"Ya udah Re, aku masih ada urusan"

"Iya Ra, good luck!"

>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<

"Hitung mulai!"

"1,2,3,4,5,6,7,,,,,35"

"Udah lengkap Ra"

"Ya udah, cari pasangan masing-masing terus kita berangkatnya bareng-bareng"

"Siap Buket!"

"Ridho sini, kita nanti cari sponsornya dimana?" Rain memanggil Ridho yang jelas adalah pasangannya mencari sponsor.

"Di cafe kakak sepupu aku aja Ra. Itu lo, Space cafe."

"Terserah aja Dho, kulo manut." (Saya nurut)

"Hahaha, bahasamu itu lo Ra bikin orang tau kalau kamu anak jawa."

"Ya biarin Dho. Kan cinta tanah kelahiran."

"Ya wes lah, aku ya manut mbak yu."
Cara bicara Ridho sungguh lucu. Dia yang aslinya orang sunda dan bicara bahasa jawa, membuat lidahnya keseleo.(ya udahlah, saya juga nurut mbak)

>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<

"Serena!"
Seorang memanggil Serena dari belakang.

"Eh, si cupu Bayu. Ada apa ya nyari princess Serena?"

"Main yuk." Ajak Bayu dengan lembut

"Ogah, males" Serena memutar bola matanya malas.

"Ke toko buku, biar nambah ilmu"

"Males" nada suara Serena sangat ketus.

"Ke Mall aja kalau gitu," Bayu merengek seperti anak kecil.

"Kalau dibilangin enggak ya enggak! Bodo banget sih?" Bentak Serena yang sudah naik pitam

"Eh yaudah so-sori" Bayu merasa tersinggung atas ucapan tajam Serena.
Serena menyadari akan hal itu ia langsung meminta maaf.

"Yaa jangan gitu juga wajahnya Bay, kan malah gak enak gue-nya. Sori deh sori." Permintaan maaf yang benar-benar tulus dari Serena karena merasa menyesal atas ucapannya tadi

"Eng-enggak apa apa. Ya udah kalau gitu aku pulang. Pamit ya"
Bayu merasa benar-benar tersinggung saat ini.

"Jangan gitu juga Bay. Ya udah, gue ikut kamu ke toko buku aja" sebenarnya Serena malas mengekori Bayu ke toko buku. Tapi mau bagaimana lagi? Ia benar-benar merasa bersalah.

"Enggak usah. Aku tau kamu cuma punya rasa bersalah aja. Kamu nggak ikhlas kan Re?"

"Eh. Gue ikhlas kok! Swear!" Balas Serena dengan mengacungkan 2 jarinya pada Bayu.

"Nggak jadi aja Re, aku udah terlanjur pengen pulang. Besok aja yaa"

"Ya udah terserah. Hati hati ya Bayu!" Serena sangat merasa bersalah kepada Bayu. Ia terus mengucap maaf di dalam hatinya

"Siap bos!" Ada nada pasrah di dalam kesiapan dari Bayu. Ia masih saja terasa tersinggung atas ucapan tajam dari Serena.

>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<

"Rid, kencengin dikit motornya!" Raina agak sedikit berteriak karena terhalang oleh suara angin dan deru mesin motor yang tak kalah kencangnya.

"Apaan? Gak denger!" Ridho juga membalasnya dengan berteriak.

"Kebutin lagi motornya BOLOT!" Karena gemas, Raina berkata kasar pada Ridho

"Siap bos! Pegangan yang kenceng! Tapi motor ini nggak BOROS!" Ridho mengira bahwa yang dikatakan Raina 'bolot' menjadi 'boros'.

"Siap BOLOT!"

Motor itu melaju dengan sangat kencang. Saking kencangnya, sampai-sampai sepasang Lansia hampir terjatuh karena tak kuat oleh angin yang dihasilkan dari kecepatan motor tersebut.

"DASAR BOCAH! PUNYA SIM JUGA BELUM, BAWA MOTOR KAYA KERETA BELANDA!" Maki sang kakek karena tidak terima istrinya Terjatuh (dan tak bisa bangkit lagi).

"Sori Kek! Sengaja! Doain biar gak kena kutukan!" Ridho yang mendengar makian sang Kakek hanya meminta doa agar tidak disumpah oleh sepasang Lansia tersebut.

"SAYA SUMPAHI, NANTI KAMU JATUH DI JALAN!" Dan, akhirnya 7 kata sumpah serapah berhasil di lontarkan oleh sang Nenek.

Ridho tidak mendengar dan terus melajukan motornya ke tempat tujuan. Saat mendekati lampu merah, Motor Ridho menghindari siput yang berjalan dengan pelan. Sehingga motor Ridho oleng dan menyerempet seorang ibu hamil. Setelah lulus dari cobaan ibu hamil, motor Ridho berhenti-dengan sangat-tidak-mulus-menabrak tiang lampu lantas.

"Ridho!" Teriak Raina karena takut akan mati ditempat.

Dan, semuanya menjadi biasa saja. Eh, maksudnya abu-abu.

>>>>>>>>>><<<<<<<<<<
Hallo i'm kombek
Sorry banget hiatusnya lama.
Banyak tugas -_-
Sebagai bonus, updetnya 2 episode

I owe you :v

CloudyRainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang