Prolog

384K 24.8K 2.2K
                                    


"Anjir ganteng!"
"Yampun ganteng banget,"
"Salah satunya pasti bakalan jadi next ketos!"
"Calon cowo gue nih, liat aja deh!"

Sebenarnya mereka sedang berbisik. Namun mereka berbisik terlalu keras. Dan sangking kerasnya, ke empat pria yang tidak sengaja berjalan berdampingan ini saling memandang satu sama lain.

"Mereka ngomongin kita ?" Tanya seorang pria tampan dengan tubuh atletis.

"Aidan rasa sih iya Riq," ucap teman yang berada di sebelahnya.

"Bacot banget." seorang pria dengan gaya coolnya menjawab.

"Astagfirullah, biasakan dirimu dengan ucapan yang bagus. Niscaya semua hidupmu akan terasa indah.." ucapan itu mengalir dari seorang pria seragam seperti berandalan.

"Lah ada ya, bad boy rasa ustadh." tawa lepas dari si pria cool ini. Di ikuti oleh kedua sahabat tadi.

"Gue Devan."

" Aku Aidan,"

"Gue Attariq."

"Nama saya Rajidan!"

"Kepanjangan kalau Rajidan. Gimana kalo..." pria yang bernama Aidan ini terlihat seperti berfikir.

"Baba Rajidan ?" Usul Aidan pada ke tiga teman barunya ini.

"Itu tetap aja panjang," Devan berguman dan Rajidan menatapnya dalam.

"Apa ?" Tanya Devan tanpa dosa.

"Ya ikhwan sekalian. Jangan lah terbiasa berkata kotor. Sesungguhnya, perempuan menyukai pria yang pandai bersantun." Rajidan pun memulai ceramah pertamanya.

Rajidan Al Fariq. Yang dahulunya bad boy , namun setelah dimasukkan ke pesantren. Menjadikan dirinya setengah alim dan setengah lagi, nakal.

"Idan sipit, diem." Ucap Attariq dan membuat Aidan tersenyum, seperti mendapatkan jackpot berharga 1 miliyar.

"Keputusannya adalah Baba Idan. Baba Idan is the best." Pekik Aidan tiba tiba.

"Ya allah Dan. Biasakan dirimu untuk menggunakan se.."

"Bacot dah ba. Mending kita nyari kelas. Dan gua rasa mulai sekarang kita bakalan temenan!" Devan menyela dan di angguki oleh Aidan dan Attariq.

"Salah apa ya Jidan ma.."

The SomvlakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang