Commoner Food

4K 363 70
                                    

Disclaimer
Mystic Messenger © Cheritz
Media © moencabage
Story © Panilla_IceCream
.
.
.
Warning!
OOC, Bad EBI, Lot of Typos, dll
.
.
.
Enjoy Reading!
.


.
.

"(Name)?" panggil Jumin saat dia baru tiba di rumahnya setelah seharian bekerja di perusahaan keluarganya, C&R.

"(Name)?" panggilnya lagi, karena Jumin belum mendapatkan respon dari wanita yang belum lama dinikahinya itu.

Bau masakan yang berasal dari dapur seakan menjawab pertanyaan dalam benak Jumin akan keberadaan sang istri.

Jumin pun tersenyum kecil, dan beranjak dari tempatnya menuju ke tempat sang istri berada.

(Name) Han, istri dari Jumin Han, hampir saja melonjak kaget karena mendapati sepasang lengan kekar memeluknya dari belakang, dan mendapati kehadiran seseorang—yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya sendiri.

"Kau membuatku terkejut, Oppa," ujar (name), "tumben sekali kau sudah pulang?"

"Apa yang kau masak, sayang?" tanya Jumin yang justru tak menjawab pertanyaan dari sang istri.

Ya, begitulah Jumin.

"Tteokbokki. Aku sedang menginginkannya. Jangan bilang kau belum pernah memakannya?" tanya (name) penuh selidik.

Jumin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban,

"Itu makanan khas Korea, ya? Aku jarang mencoba yang seperti itu."

(Name), bersabarlah.

(Name) menghela napas. Suaminya itu memang payah dalam hal mengenal makanan lokal, atau yang sedang digemari orang-orang.

Tentu saja, ia selalu memakan masakan chef terkenal.

"Lagipula, kau tidak perlu memasak, (name). Aku sudah membayar chef untuk melakukan hal itu," timpal Jumin.

(Name) menggembungkan pipinya. Ia kesal tentu saja, ia memasak untuk membunuh rasa bosannya di rumah.

"Aku bosan, Jumin," omel (name).

"Kau bisa menonton televisi, atau kau bisa berbelanja ke mana saja yang kau mau," jawab Jumin santai.

(Name) membalikkan badannya dan memukul pelan bahu suaminya itu.

"Hei, kau tahu benar, aku tak senang  menghambur-hamburkan uang, Oppa,"

Mendengar jawaban (name), Jumin menyunggingkan senyum tipis di wajahnya.

Istrinya memang berbeda dari gadis lain yang selama ini hanya mengincar hartanya.

°°°

(Name) saat ini tengah harap-harap cemas.

Bagaimana tidak, ini pertama kalinya Jumin mencicipi masakannya. Apalagi, yang ia masak bukan masakan mewah seperti buatan koki yang selalu membuatkan Jumin makanan.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, (name)?" tanya Jumin.

(Name) tersentak dan menggelengkan kepalanya,

"Tak apa, Oppa."

Jumin tersenyum tipis. Dia tahu benar istrinya tengah gugup karena dirinya akan memakan masakan (name).

Jari-jari Jumin menggunakan sumpit makan dengan elegan, dan memasukkan tteokbokki ke mulutnya dan mengunyahnya perlahan.

Kondisi (name) saat ini : gugup, cemas, takut.

"Enak," komentar Jumin setelah dirinya menelan sang makanan.

Mendengar komentar menyenangkan dari Jumin, wajah (name) berseri-seri.

Bagi (name), rasanya seperti dalam acara Master Chef, dengan Jumin Han sebagai penguji masakan tersadis dalam acara tersebut.

"Aku akan memberi tahu kokiku untuk lebih sering memasakkan makanan lokal seperti ini," ujar Jumin kemudian.

(Name), kali ini kau seperti duta makanan yang memperkenalkan masakan lokal pada seorang konglomerat.

"Baguslah kalau kau menyukainya, Mr. Han," sahut (name) dengan wajah yang cerah.

"Jangan menggodaku seperti itu," omel Jumin.

Gelak tawa kemudian terdengar dari ruang makan di rumah milik Jumin Han.

Jumin tersenyum—ah, (name) telah membuatnya tersenyum berkali-kali semenjak Jumin mengenal (name).

Kehidupan Jumin yang semula hanya berwarna abu-abu, kini mulai terhiasi warna-warni yang cantik berkat (name) Han.

End of Chapter

Yay~ chapter ini sebagai chapter pemanasan terlebih dahulu! ^^

Berhubung baik tema dan genre book ini sangat ringan, jadi Pani hanya akan membuat drabble dan/atau ficlet saja, karena konflik sangat minim ^^

Kalian bisa membantu Pani memberi ide untuk update yang akan datang (kira-kira kalian ingin Pani membahas apa ke depannya, misal : Jumin cemburu dengan Zen, atau kunjungan RFA ke rumahnya, dll) dengan menghubungi Pani

Oh ya, tambahkan buku ini ke reading list mu, ya!

Mind to vomment and follow?

Cheers,
Panilla_IceCream

Our Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang