...Author POV...
"Reina bisa kesini sebentar??" tanya David saat melihat Reina akan keluar dari kelas.
"yaa sir, ada yang bisa saya bantu?? " tanya Reina sambil tersenyum lebar.
Dia akan menjalankan misinya mulai dari sekarang.
"bisa tolong bantu saya membawa buku ini??" kata David yang sebenarnya hanya alasan saja.
David sudah menyukai Reina sejak pertama dia melihatnya.
Reina yang selalu terlihat sederhana tapi sebernarnya berbahaya.Reina yang hanya dipenuhi oleh kebencian.
"baik sir" jawab Reina sambil membawa beberapa buku tebal milik David.
"jangan banyak-banyak, bawa satu buku saja" kata David sambil menarik beberapa buku di tangan Reina sehingga hanya tersisa 1 buku yang lumayan tipis.
"kalo sir membawa semua buku kenapa meminta saya untuk membantu??" jawab Reina sambil tersenyum.
Senyum yang terlihat manis dan tulus tapi sebenarnya hanya tipuan semata.
Senyum yang menunjukkan kelicikan karna kemenangan yang belum bisa di pastikan.
"cewek nggak boleh bawa barang berat" kata David sambil mulai berjalan lalu di ikuti oleh Reina.
"saya biasa bawa barang berat kok" kata Reina sambil berjalan di samping david.
"bawa apa?? " tanya David perhatian.
"saya kan kerja di supermarket jadi sering angkat barang berat, terus kalo di toko bunga juga gitu, tapi kalo di club saya ngak pernah bawa barang berat" kata Reina dengan polos, padahal hatinya tersenyum karna dia merasa bahwa David sudah masuk ke dalam perangkapnya. Tanpa dia sadari suatu saat nanti dialah yang akan masuk ke perangkapnya sendiri.
"kamu kerja Reina?? " tanya David tidak percaya.
"iyalah sir, kalo saya nggak kerja gimana mau hidup??" kata Reina dengan enteng.
"kan ada orang tua kamu" jawab David sambil melirik sekilas ke arah Reina.
"dulu waktu saya sama adek saya masih kecil papa minta cerai ke mama, dan akhirnya mereka pisah, papa hidup sama selingkuhannya sementara mama yang terkejut malah masuk ke rumah sakit lalu meninggal, dan akhirnya saya hidup sama adek saya aja" kata Reina sambil menunduk.
Walaupun dia bercerita hanya untuk mendapat rasa kasihan dari David tapi tetap saja rasa sakit itu masih terasa.
"kamu nggak pa-pa Reina?? " tanya David karna melihat reina terus mengusap pipinya untuk menghapus air mata yang tiba-tiba turun.
"nggak pa-pa, kejadian itu sudah terlalu lama untuk ditangisi " kata Reina sambil mencoba tersenyum.
"maaf sudah menyinggung kamu" kata David sedikit merasa bersalah.
"nggak pa-pa sir" kata Reina lagi.
"panggil aja David kalo kita nggak dikelas kaya gini, aku nggak tua-tua amat kok" kata David sambil tersenyum.
"aku?? " tanya Reina karna tadi sempat mendengar David mengubah sapaan mereka, biasanya mereka berbicara dengan sapaan saya-kamu tapi tadi David baru saja merubahnya.
"iya biar lebih akrab aja" jawab David sambil tersenyum.
Lalu keduanya sama-sama diam sampai mereka ada di depan ruangan David.
David langsung masuk tapi Reina malah diam saja di depan pintu.
"kamu ngapain berdiri di situ?? " tanya David sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/88389720-288-k234179.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You
RomanceSaat semua kebencian sudah membunuh hatinya. Dia hanya mencari uang untuk hidupnya dan hidup adiknya. Semua yang dia lakukan hanya demi uang, begitupun saat dia berpacaran dengan dosen kampusnya, dia tahu bahwa dosen itu sangat kaya jadi dia berfik...