This Feeling

201 14 4
                                        

...Author POV...

"makasih yaa udah anter aku sampek sini" kata Reina saat mereka sudah sampai di supermarket Reina bekerja.

"iyaaa sama-sama, kamu pulang jam berapa?? nanti biar aku jemput" kata David saat Reina hampir keluar dari mobilnya.

"jangan, nanti aku pulangnya agak malem" kata Reina sambil tersenyum.

"kan aku udah bilang kalo aku bakal jemput kamu besok, jadi aku perlu tahu dimana rumah kamu" jelas David membuat Reina semakin tersenyum.

Ini terlalu cepat untuk terwujud, bahkan Reina belum sempat berjuang untuk mendapatkan David.

Tapi David sudah menerimanya dengan sangat cepat.

Seharusnya dari dulu dia mendekati David.

"nanti aku pulang jam 7 malem" jawab Reina akhirnya.

"oke nanti aku jemput kamu, terus kita ke toko bunga kamu baru kita ke club tempat kamu kerja" kata David dengan semangat.

"aku pulang malem David" kata Reina lagi.

"kamu nggak suka yaaa kalo aku jemput??" tanya David sambil mencerutkan bibirnya.

"dasar bodoh" kata Reina dalam hati.

"bukan gitu, tapi aku cuma ngrasa nggak enak aja sama kamu, kita baru kenal deket tapi aku udah ngrepotin kamu" jelas Reina sambil membuat wajahnya menjadi telihat lebih sedih.

"aku nggak merasa di repotkan kok, pokoknya besok aku jemput kamu, sekarang kamu masuk gihhh ke supermarket katanya mau kerja" kata David kemudian.

"yaa udah dehh terserah, makasih yaaa" kata Reina sambil melangkah meninggalkan David yang masih duduk di kursi mobil.

Sementara itu David malah tersenyum senang.

Dia tidak menyangka jika mendekati Reina akan semudah ini.

Dari dulu dia sudah menyukai Reina tapi tampaknya Reina tidak tertarik padanya.

Dan sekarang Reina malah terlihat mendekatinya.

Dia senang karna hal itu walau tanpa dia sadari masalah besar sedang menantinya.

***

"Rein!! " panggil seseorang sehingga membuat Reina menengok.

"sini Rein ngapain lo berdiri di situ??" panggil orang tadi sambil melambaikan tangannya.

"ngapain lo kesini?? " tanya Reina dengan sinis.

"nggak suka banget kalo gue ke sini" kata laki laki tadi sambil tersenyum.

"Zean gue pernah bilangkan kalo lo nggak seharusnya selalu nungguin gue di sini" jawab Reina dengan dingin.

Sungguh dia sangat tidak suka jika melihat Zean ada di club tempatnya bekerja.

"ngapain sih masih kerja disini Rein?? " tanya Zean yang sudah mulai melembutkan suaranya.

"bukan urusan lo Zean" kata Reina yang sudah hampir pergi meninggalkan Zean tapi dengan cepat Zean malah menahan tangannya.

"gue udah sering bilang'kan kalo kerja disini tu bahaya Rein" kata Zean yang mampu membuat Reina semakin marah.

Zean adalah sahabatnya dan dia tidak ingin jika Zean sering datang ke club hanya untuk menjaga dirinya.

"Zean udahlah jangan ngurusin hidup gue terus" kata Reina yang tidak suka jika Zean terlalu perhatian padanya.

Sebenarnya tidak akan pernah ada persahabatan antara laki laki dan perempuan.

Akhirnya diantara mereka akan ada perasaan yang tumbuh.

When I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang