...Author POV..."kamu mau pergi kemana Raka?? " tanya seorang perempuan sambil menangis dan memeluk kaki suaminya, dan berharap agar suaminya mengerti keadaanya saat ini.
"maaf Helen aku ngak bisa tinggal di sini lagi, dan besok aku akan kirim surat cerai kita" kata sang suami sambil melepaskan pelukan tangan istrinya.
"kamu ngomong apa sihh Raka, kita baik baik aja kenapa mau cerai?" tanya sang istri sambil terus menangis.
Sungguh saat ini hatinya benar benar hancur, dia harus bersujud dan memohon agar suaminya tidak pergi.
Bahkan saat ini kedua anaknya sedang menyaksikan mereka sambil menangis.
"maaf Helen aku masih cinta Ana, dan aku ngak bisa lupain dia" kata suaminya dengan berat hati.
Mungkin saat ini hatinya terlalu sakit untuk sekedar mengerti apa yang dibicarakan suaminya, dia hanya ingin menyelamatkan rumah tangganya.
"tolong Raka, kita udah punya dua anak" jawabnya sambil menangis dan terus memohon pada sang suami yang saat ini tampak tidak peduli dengannya.
"aku udah bilangkan kalo aku juga udah punya anak sama Ana, dan aku sayang mereka, aku mohon biarin aku pergi Helen" jawab suminya sambil memohon.
Dia sangat mencintai suaminya dan dia tidak bisa melihat suaminya memohon padanya.
Dan akhirnya dia melepaskan pelukan di kaki suaminya, membiarkan lelaki itu pergi dengan semua cintanya.
"mamaaaa" teriak seorang laki laki dengan sangat kencang dan mengakibatkan sang Reina yang sedang tertidur di kamarnya terkejut dan segera berlari ke kamar adiknya.
"kamu kenapa Rey?? " tanya Reina.
"kakk" jawab Rey sambil memeluk kakaknya, dia sangat tidak peduli jika saat ini dia sudah berusia 20 tahun, dia hanya butuh pelukan kakaknya untuk menghilangakn semua ketakutan di hatinya.
"ada apa?? " tanya Reina sambil membelai punggung adiknya.
Hatinya terasa sakit saat melihat keadaan adiknya,
Dia tahu apa yang terjadi pada adiknya, dia sudah hafal dengan semua ini."kenapa mimpi itu datang lagi kak" jawabnya sambil menangis dalam pelukan kakaknya.
"jangan nangis Rey, jangan bikin mama kita kecewa" jawab Reina sambil mencoba menenangkan adiknya yang masih menangis.
Saat hal buruk itu terjadi Rey masih terlalu kecil untuk tahu semua yang terjadi, dan sampai saat ini Rey masih saja merasa trauma dengan kejadian malam itu.
Kejadian dimana papanya memutuskan untuk pergi dan hidup bersama selingkuhannya,
Kejadian dimana mamanya memohon sambil menangis tapi tidak ada yang peduli,
Kejadian dimana akhirnya mereka kehilangan mamanya."kenapa dia jahat kak?? " tanya Rey lagi.
Reina sangat tahu siapa yang dimaksut oleh adiknya karna sampai saat ini pun dia juga masih menganggap papanya sebagai penjahat yang menghancurkan kehidupan mereka.
"dia memang jahat Rey tapi jangan pernah pedulikan dia, kamu punya kakak dan kakak punya kamu. Itu udah cukup buat kita " kata Reina sambil mengusap air matanya yang tiba-tiba turun saat mengingat semua kejadian itu.
"aku benci dia kak" kata Rey sambil melepas pelukan kakaknya, lalu menatap tubuh kakaknya yang terlihat semakin kurus.
"kenapa? " tanya Reina.
"kak biar aku aja yang kerja, kakak jangan kerja terus, aku nggak mau kakak sakit" jawab Rey membuat reina tersenyum.
Dia sangat bersyukur memiliki adik seperti Rey, sungguh mungkin jika tidak ada Rey dia akan lebih memilih untuk bunuh diri, tapi Rey adalah penyemangat dalam hidupnya, Rey yang mampu membuat Reina terus berjuang menghadapi kekejaman dunia.
"kamu perhatian banget sihh" jawab Reina mencoba membuat lelucon agar Rey mau tersenyum.
"aku serius kak" kata Rey dengan tegas.
"tadi aja nangis minta di peluk, sekarang kakak malah dibentak" kata Reina berpura-pura marah hingga membuat Rey tersenyum lalu memeluk kakaknya itu.
"maaf dehhh, aku ngak bermaksud bentak kakak lohhh" kata Rey membuat Reina tertawa lirih.
"udah deh, kok malah kita jadi melow gini yaa" kata Reina membuat Rey tertawa keras.
Kakaknya memang selalu bisa membuat dia bahagia walaupun dia sedang bersedih."kita nggak melow kak" bantah Rey sambil terkekeh pelan.
"iya kita nggak melow kok, udah yaa kakak mau balik tidur kamu juga tidur, besok kuliah kan?? " kata Reina.
"iya besok kuliah, kakak juga kuliah kan? " tanya Rey pada kakaknya.
"besok kakak seharian nggak pulang loh Rey, habis kuliah kakak langsung jadi kasir di minimarket, terus kakak mau lihat toko bunga kita, malemnya kakak jadi pelayan club, kakak pulang paling jam 1 malem jadi besok kamu masak sendiri yaa" kata Reina panjang lebar membuat adiknya kembali terkekeh.
"kakak sibuk banget sihhh" kata Rey membuat kakaknya kembali tersenyum.
"kakak lama ngak ke toko bunga Rey"
Dulu mama mereka memiliki toko bunga dan sekarang toko itu dikelola oleh Reina untuk biaya kehidupan dan juga biaya kuliah mereka.
"untung mama punya toko bunga yaa kak" kata Rey lagi.
"udah deh, sana kamu tidur kakak mau balik tidur lagi" kata Reina sambil melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 3 pagi.
"kak aku juga mau kerja yaaa? " tanya Rey membuat Reina menatap tajam ke arahnya.
"nggak usah macem-macem Rey, udah sana tidur" kata Reina sambil berjalan keluar dari kamar adiknya.
Reina sangat tidak ingin jika Rey merasakan bagaimana susahnya bekerja sambil kuliah.
Reina hanya ingin Rey kuliah dengan baik dan jika Rey sudah lulus barulah Reina akan mengizinkan Rey bekerja.
Saat ini Rey masih kuliah jurusan kedokteran jadi Reina ingin Rey hanya fokus pada kuliahnya. Sementara Reina, dia juga kuliah jurusan ekonomi tapi sampai saat ini Reina belum juga lulus karna dia sempat cuti selama 2 tahun.
Saat itu mereka benar-benar tidak memiliki uang jadi Reina memutuskan untuk bekerja dulu dan cuti dari kuliahnya. Apalagi Rey kuliah kedokteran, semua orang juga tahu jika kuliah kedokteran itu sangat mahal.
Jadi selama 2 tahun reina bekerja untuk mengumpulkan uang.
Dan baru tahun lalu dia melanjutkan kuliahnya.
Kehidupan Reina dan Rey yang sekarang memang sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu.
Dulu mereka adalah anak dari orang kaya yang tidak pernah kekurangan.
Tapi malam itu datang dan merubah segalanya.
Segala yang mereka miliki.
***
TBC
I Hope You Like This Story
Jangan lupa vote dan coment yaaaa
Patrisia arselita
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Love You
Roman d'amourSaat semua kebencian sudah membunuh hatinya. Dia hanya mencari uang untuk hidupnya dan hidup adiknya. Semua yang dia lakukan hanya demi uang, begitupun saat dia berpacaran dengan dosen kampusnya, dia tahu bahwa dosen itu sangat kaya jadi dia berfik...