"Dok, kondisinya semakin melemah." Ucap salah satu suster
"Suster!! Tolong carikan darah golongan B-" Perintah sang dokter dengan sigap
"Baik, dok."
Suster pun berlari mencari persediaan darah yang bergolongan B-. Sedangkan di dalam, Niall tidak lepas memegangi tangan Janey yang lemah itu. Beberapa menit kemudian, suster pun datang
"Dokter, persediaan golongan darah B- habis."
Mendengar apa yang diucapkan suster tersebut, Niall semakin khawatir.
"Tolong cek golongan darah saya, sus." Sela Niall yang terlihat sangat ingin menyelamatkan kekasihnya itu
"Baiklah, mari ikut saya."
Niall pun berjalan mengikuti suster ke dalam ruangan yang tidak terlalu besar tetapi banyak sekali terdapat alat-alat perawatan. Niall pun berbaring di atas ranjang yang telah disediakan. Suster pun mulai mengambil darah Niall.
"Baiklah, silahkan tunggu hasilnya sebentar lagi."
Niall mengangguk mengerti. Ia sangat berharap jika darahnya cocok dengan darah Janey
"Tuan, maaf. Dari hasil leb ini menunjukkan bahwa golongan darah anda tidak cocok dengan golongan darah yang dibutuhkan pasien."
Niall pun bingung harus berbuat apalagi. Akhirnya ia menelpon saudara kandungnya, Greg.
"Greg,"
"Yaa, ada apa Niall??"
"Apa kau memiliki teman yang bergolongan darah B-??"
"Setauku, golongan darah B- itu sangat jarang sekali. Tapi aku akan tanyakan kepada beberapa temanku."
"Baiklah, kumohon tolong bantu aku, Greg."
Telpon pun terputus. Tetapi Niall masih terus memikirkan seseorang yang bisa mendonorkan darah untuk kekasihnya. Niall pun berjalan menuju ruang ICU. Ia menunggu di depan sambil terus memijat pelipisnya. Hingga pintu ICU pun terbuka
"Permisi, tuan Niall."
"Ya dokter??"
"Tuan Niall, pasien sangat membutuhkan donor darah B- untuk tubuhnya. Jika dalam satu minggu ini ia tidak mendapat donor darah tersebut, maka kemungkinan besar pasien tidak dapat tertolong."
Niall menarik nafas panjang. "Baiklah dok. Saya akan berusaha mencari donor darah itu."
*Satu hari kemudian*
Malam pun tiba. Sudah satu hari berlalu, tetapi Niall masih belum mendapat pendonor yang memiliki golongan darah B- itu. Tapi malam ini, Niall terpaksa kembali ke apartemennya karena disuruh oleh Liam. Liam menyuruh Niall beristirahat dahulu. Dan biar beberapa crew yang menjaga Janey di rumahsakit. Tetapi saat crew yang ditugasi Niall dan Liam untuk menjaga Janey sedang tidak berada di ruang ICU, ada seorang laki-laki yang masuk ke ruang ICU itu dan berjalan menghampiri Janey yang sedang terbaring lemah
"Sekarang kau semakin cantik. Aku tidak menyangka aku bisa bertemu denganmu lagi. Kau tenang saja, aku akan mendonorkan darahku untukmu, Janey." Bisik laki-laki itu lalu menciup kening janey
Laki-laki itu pun keluar dan pergi menuju ruangan dokter
"Permisi."
"Ada apa, tuan??"
"Suster, saya ingin berbicara dengan dokter yang merawat pasien bernama Janey."
"Mohon tunggu sebentar." Suster pun memanggil dokter yang laki-laki itu maksud
"Ada apa??"
"Maaf, dok. Saya hanya ingin mendonorkan darah saya untuk pasien yang bernama Janey."
"Tetapi maaf, apa anda mengenal pasien?"
"Dia sahabatku."
"Baiklah, mari."
*Setelah mendonorkan darah*
"Dokter, saya mohon jangan beritahu siapapun kalau saya adalah orang yang mendonorkan darah ini."
"Baiklah."
***
*Janey POV*Aku membuka mataku perlahan. Dimana aku?? Mengapa tanganku diinfus?? Aku bingung karena saat aku membuka mataku, aku berada di dalam satu ruangan yang sepertinya ini adalah rumahsakit. Aku menyapu semua pandangan ke sekitarku tetapi tidak ada siapa-siapa. Tetapi mataku terpaku oleh satu ikat bunga mawar yang indah terletak di samping ranjang yang saat ini aku tempati
Aku mengambil bunga itu dan ternyata terdapat surat yang ditempelkan di bunga itu. Aku membuka perlahan surat itu.
To : My Princess
Hii Jeje. Lama sekali aku tidak melihatmu. Sekarang, kau semakin cantik. Apa kau ingat denganku?? Aku sangat merindukanmu, sangat sangat merindukanmu. Tetapi saat aku melihatmu lagi, aku melihatmu sedang terbaring lemah. Kau kenapa?? Bertahanlah..Janey yang kukenal adalah seorang Janey yang kuat. Semoga kau baik-baik saja. Aku selalu mengawasimu dan selalu memperhatikanmu. Tetapi hanya dari kejauhan. Kau tidak perlu khawatir..Banyak sekali orang-orang yang menyayangimu. Mungkin kau merasa aku jauh darimu. Tapi saat ini, kita sangatlah dekat bahkan mungkin kita akan sering bertemu. Jaga dirimu yaa. Aku yakin kau pasti kuat.
-Zayn
"Zay---"
___________________________________________
Vote n comment yaa...
"Orang yang akan sukses itu adalah orang yang bisa menghargai hasil karya orang lain."-Adel
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomantizmHaii!! Maaf yaa ceritanya gak lanjut". Ini cerita lanjutan "True Love" di akun aku yang lama yaa aka "adellzhalia"