#BUKAN SITI NURBAYA# Part 14
1 Minggu kemudian...
Sartika turun dari mobil. Senyumnya mekar. Tempat kuliah bukan menjadi pertimbangannya. Yang penting ia bisa bertemu Wira lebih sering.
'aduuh, tapi kan gak ada Hafis, Kevan, Iman, sama si Rayen. gue temenan sama siapa?' pikirnya seribu bahasa.
Satria juga ikut turun dan sekarang menghampiri Sartika.
'gak ada yang boleh tau lo itu istri gue' ancam Satria.
'is ge-er. siapa juga yg mau. suami masa depan gue itu cuma WIRA. bukan ELO.' kata Sartika setelah itu memelet.
Satria juga ikut memelet.
'sini gue tunjukkin fakultas elo.' kata Satria.
Kali ini Sartika tidak menolak, karena ia sendiri juga tidak tau persis tempatnya. Sartika memilih fakultas Teknik Informatika.
Kepalanya terus celingukan.
'Wira mana yah ??' carinay gencar.
Eh, tapi ada yang aneh. Banyak orang yang melihatnya.
'penampilan gue ada yang salah apa!!' gerutunya.
Sartika menepuk pundak satria. Membuatnya sedikit terjungkal.
'eh teman2 lo ngapain liat2 gue' sahut Sartika.
'kan lo bareng gue. gue itu terkenal dan populer. mulai sekarang klo di kampus lo jgn dekat2 sama gue. karena itu akan merusak image dan nama besar gue' kata Satria pede.
Sartika sudah menyumpel mulutnya itu. Kesal sekali.
'pede banget lo!!'
Namun seseorang berdiri di depan mereka.
'Gissel' ucap Satria.
Dengan cepat, Satria melepaskan tangan Sartika yang hinggap di mulutnya.
Tentu saja, Sartika tidak mengenal siapa wanita cantik dengan rambut panjang ini. Raut aneh ia lihat saat Satria melihat wanita itu.
'Sel, sorry tadi gue gak bisa jemput lo karena ......' Satria bingung harus menjawab apa.
'karena si kunyuk ini bangunnya telat' batin Satria.
Sartika diam tanpa kata. Ia bingung harus menempatkan dirinya dalam percakapan ini.
Eh, suatu keberuntungan. Ia melihat Wira berjalan ke arah mereka.
'Wira??' sapa Sartika.
'asik, jadi anak mahasiswa. ' sindir Wira sedikit.
'eh kalian uda pada kenal belum. ini Sartika .. maba di kampus kita' kata Wira memperkenalkan.
'Wira emg perfect. beda sama Satria. dia aja gak mau ngenalin gue.' geram Sartika.
Sartika berjabat tangan dengan Gissel.
'Sartika"
'Gissel' Seraya tersenyum.
Sebagai sesama wanita saja, Sartika mengakui Gissel adalah wanita yang sangat cantik.
''yauda gue ma Gissel mau ke taman kampus. kami duluan yah' ucap Satria.
Mata Sartika menyaksikan kepergian mereka. Bergandengan dan bercengkerama akrab.
'lo gpp ??' tanya Wira.
'sejak kapan gue cemburu' sangkalnya.
Kali ini Sartika yang berjalan lebih dulu. Mungkin dia lupa kodratnya sebagai mahasiswa baru. dan skrg berubah sok tau.