#15

215 5 1
                                    

#BUKAN SITI NURBAYA# Part 15

Satria kali ini sangat frustasi. Bagaimana tidak, setelah kehilangan Gissel sekarang ia juga harus kehilangan Alex, sahabat karibnya. Tidak ada teman berbagi cerita.

Kebiasaan buruknya ada lagi. Ia pergi ke club malam dan menggandeng beberapa wanita sexy dan juga cantik. Tidak lupa minuman haram itu juga ia teguk beberapa kali.

Mungkin ia sedang DEPRESI BERAT.

Beruntung ia masih bisa menyetir sendiri dan pulang ke rumahnya.

'Satria kamu mabuk lagiii' tanggap mamanya kesal.

Ia menghampiri anaknya. Mendengar kegaduhan itu, Sartika ikut melihat keadaan Satria.

Segera ia menutup mulutnya dengan kedua tangan.

'Satria' ucapnya kaget.

Ia membantu Satria yang tersungkur di lantai.

'biar aku yg urus ma' kata Sartika.

Dengan susah payah dan Satria yang setengah sadar, ia menuntun Satria ke kamar.

'beh gilak. mulut lo bau banget' kata Sartika saat menuntun Satria ke kamar.

BUUK. Mereka terjatuh bersama. Bagaimana tidak ia harus menanggung berat badan Satria.

'Satria, lo berat jugaa.. plisss jangan mempersulit keadaan!!' kata Sartika kesal.

Ia kembali menegakkan Satria dan sedikit lagi mencapai pintu kamar.

Dengan susah payah, ia membuka pintu, akhirnya bisa terbuka.

Segera ia menolak badan Satria ke ranjang. Sepatunya mulai ia lepaskan.

Memberi kepala Satria dengan bantal.

'lo keringatan lagi' pikir Sartika.

Segera ia membuka kaos Satria. dan menggantinya dengan kaos dari lemari.

Satria memegang mulutnya.

'lo mau muntah ya??" tanya Sartika. Namun tidak dijawab.

Ia berhambur ke kamar mandi. dan menumpahkan semua muntahannya ke wastafel.

'zzzzzz siapa suruh lo mabuk' seru Sartika.

Ia mengikuti Satria ke kamar mandi.

Keesokan harinya ...

Perlahan ia membuka matanya. Namun keningnya terasa basah. Ia meraih handuk kecil itu. dan kali ini matanya mengarah pada Sartika yang masih tertidur pulas terduduk sambil menghadap Satria.

'tomboy2 ternyata bisa jaga orang sakit juga.' pikir Satria.

Satria tidak berniat membangunkannya. Matanya dengan jeli memeprhatikan wajah Sartika.

'wajah lo itu gak cocok sama rambut pendek' komentar Satria.

'kalo gue bilang, pasti lo langsung naik darah' kiranya lagi.

Pukul 9.00

'aduh gue kan ada kuliah pagi. malas banget mau pergii' pikirnya.

'mending gue istirahat aja di rumah. lagi pula masih pusing juga nih kepala.' lanjutnya.

Sejak tadi ia berbicara sendiri.

'kalo gue gak ngampus, lo juga gak bisa. enak2 aja lo mesra2an sama Alex terus gue sakit di rumah. ' kata Satria mengarah pada Sartika yang tertidur.

'eh eh' senggol Satria.

Perlahan mata Sartika terbuka.

'uda pagi yah' tanyanya innocent.

'buatin gue bubur sana. gue lg gak mood makan nasi' kata Satria enteng.

'hah?? apa lo kata tadi ?? buat bubur.. enak aja!! gue mau kuliah pagi. lo minta sama nyokap lo aja' sanggal Sartika.

Saat Sartika ingin beranjak ke toilet, Satria mencegat tangan sartika.

'lo apaan sih. gak usah manja deh' keluhnya.

'lo mau gue laporin sama bokap lo. lo itu gak bisa jadi istri yang baik' ancam Satria.

Sekarang Sartika merasa geram. Satria seperti memegang hak veto atas dirinya.

'halo Tik' jawab Wira di ujung sana.

'Wir, aku gak kuliah hari ini. ada hal penting di rumah. jadi gak usah jemput' kata Sartika sambil menggenggam teleponnya.

'hmm, yaudah. ntar aku mampir ke situ' kata Wira.

Sartika tidak berani untuk menjawab. Lagipula sambungan juga sudah terputus.

Akhirnya dengan bantuan mama, bubur amburadul ini bisa siap disajikan.

Sartika beralih ke kamar dan menyodorkan bubur itu pada Satria.

'nih, kalo enak, jgn salahkan gue' koemntarnya.

Satria tertawa dalam hati melihat raut muka Sartika.

'mampus lo, gue kerjain.' batinnya riang.

Kali ini Satria berdehem.

'lo masih marah sama gue??' tanya Satria mengungkit kejadian kemarin malam.

Sartika tidak menjawab.

'berapa wanita yg lo peluk tadi malam. baju lo bau parfumnya banyak banget' alih Sartika.

Satria sekarang bisa melihat Sartika sudah mulai mengetahui kebiasaannya.

'emang lo gak pernah ciuman sebelumnya??' tanya Satria to the point.

'duh kok balik ke topik ini lagi. padahal gue uda cari bahan yg lain' batin Sartika.

'nah ketauan. berarti itu ciuman pertama toh..' sindir Satria.

'diem lo!!' hujat Sartika.

.

.

Sartika merasa malu.

'jujur gue minta maaf, malam itu gue lepas kontrol. pikiran gue kacau banget. sorry yah sar' kata Satria jujur.

'iyah. awas aja keulang. gue mutilasi lo!!' kata Sartika asal.

Bersambung --)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUKAN SITI NURBAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang