#5

168 3 0
                                    

#BUKAN SITI NURBAYA# Part 5

'yauda lo pulang duluan aja. gue.. gue ada urusan penting' kata Sartika beralasan.

Satria bingung.

''uda sanaaaaaaa' Sartika mendorong Satria untuk turun melalui tangga darurat.

Satria masih heran. Mau tak mau ia turun melalui tangga darurat.

Sartika bernapas lega.

'naaaaaaaahhhh ketauan kan lo' kata seseorang mengejutkan Sartika.

Sartika tersentak kaget.

'ayo siapa itu tadiiii' kata Iman lebih ke arah menyelidik.

'bokap gue!!' jawab Sartika asal.

'jadi salting kan. bokap kok muda banget' goda Rayen kali ini mendekati Sartika yg berdiri di anak tangga.

'terserah kalo kalian gak percayaaaa' kata Sartika cuek.

Ia pun berjalan mendahului ke-4 sahabatnya. Iman, Rayen, Kevan, dan Irvan.

'Sar, si Alex nantangin kita tuh. katanya dia tertarik dengan skill elo' kata Kevan mensejajarkan dirinya dengan Sartika.

'gue gak bisa. gue lagi di pingit ma nyokap gue' kata Sartika malas.

'ayolah, anggap ini perlawanan kalian yg pertama. setiap Alex yang ngajak pasti lo gak mau' bujuk Hafis.

'gue gak mau. bisa2 gue di gantung bokap di pohon jambu tetangga' resah Sartika.

Ke-5nya menuju parkiran. Ya. Mencari mobil miliki Hafis. ke Markas Gaul.

@Alun2 Kota.

'barusan orang mereka nelpon, si Sartika gak mau terima ajakan elo' kata seorang lelaki kurus pada seseorang yang duduk di atas motor.

Senyum khasnya mekar.

'lo buat malu aja Lex masak lo nantangin cewek, dimana harga diri lo. dan gue sbg teman lo' ungkapnya kesal.

'ini lebih dari sekedar tantangan. ntah kenapa gue pingin banget ketemu sama dia' kata Alex sambil membayangkan wajah Sartika.

'lo suka sama cewek jadi2an itu ???" tebak lelaki kurus itu agak keras.

Alex belum menjawab.

'wah lo gila .. ntar lo dibilang homo. Sartika itu cowok abiis. mending lo cari di club, ceweknya sexy2 terus bohay lagi Lex' tawar temannya, Anca.

'ah itu mau lo' kata Alex mengerti arah pembicaraan Anca.

'rasanya gue pengen kabur.' katanya asal.

'hussh, lo tuh harus sadar. inilah hidup lo. dan cuma lo cewek disini. uda saatnya lo berubah' nasehat Hafis.

Sartika cukup tertegun.

'lo salah berteman sama kita2. lihat skrg. lo jadi gini. padahal lo itu cewek. sorry Sar. ' kata hafis penuh sesal. Ia melihat Sartika dengan penuh perasaan.

'lo ngomong apaa siih. lagi pula gue suka kok gabung dgn kalian. gak pernah ada penyesalan. malah gue yg harusnya makasih. kalian teman2 yang mau ngertiin gue selama ini' kata Sartika bijak.

Kevan, Rayen, dan Iman ingin memeragakan adegan mewek di antara Hafis dan Sartika.

'gue jdi sediih' kata Kevan mengelus bagian bawah matanya.

'mau gue tonjok mata lo' ancam Sartika. Setelah itu ia tersenyum bahagia.

Mereka ber5 pun saling berpelukan. Layaknya teletubies.

Sartika diantar teman2nya sampai simpang.

Tadi Sartika sempat menolak Hafis untuk mengantarnya sampai di depan rumah. Bisa2 Papa tau kalau Sartika bertemu mereka dan mengira mereka telah mencuci otaknya.

Lampu jalanan cukup redup dan banyaknya suara jangkrik. Untungnya Sartika tidak takut sama sekali.

Sartika sudah biasa pulang malam2 begini sehabis main skateboard.

CIIIITTTTTT.

Sebuah sepeda motor berhenti menghalang jalannya.

'ada perlu apa lo berhenti di depan gue??!!' kata Sartika dgn lantang.

Ia sama sekali tidak mengenal orang ini.

'kenalin gue Alex' ungkapnya seraya menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman.

Namun, Sartika tidak memperdulikannya.

Perlahan lelaki itu menarik tangannya.

'gue gak nanyak nama lo!' kata Sartika ketus.

'kayaknya tadi siang gue baru dengar nama Alex' pikirnya.

Alex semakin ingin mencerca Sartika.

Bersambung --)

BUKAN SITI NURBAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang