Because of you

1.5K 63 5
                                    

Silahkan di baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan di baca.. (*'ω`*)

Siang yang panas membuat dirimu semakin jenuh untuk berpikir. kamu benci mendengar omelan dari gurumu yang tak henti-hentinya bercerita dan mencoba memberi nasehat kepada teman sekelasmu. Masih dalam lamunan, andai saja kamu punya keberanian ekstra, mungkin kamu bakal teriak supaya gurumu mau menghentikan omongannya yang membuat setiap orang bosan untuk mendengarnya. Tapi.. itu tidak mungkin bakal terjadi.

Alice : ih, apaan sih.. si botak itu selalu mengatakan hal itu berulang-ulang. Gue capek dengarnya.
YN : lo kira cuma lo yang kayak gitu itu. Rasanya telinga gue juga mau pecah dengarnya.
Chan : ribut banget sih, tidur gue jadi terganggu gara-gara lo.

Chanyeol adalah teman sekolah kamu yg berandalannya gak tanggung-tanggung. Padahal orangtuanya direktur di sekolahmu. Mungkin Karena alasan itu dia gak dimarahi sama gurumu. Kamu melempar segumpal kertas ke arahnya dan hal itu di ketahui oleh gurumu. Karena melakukan kesalahan yang fatal, kamu di hukum sama gurumu membersihkan kelas sendirian saat pulang sekolah.

YN : nj*r... Gara-gara anak sialan itu gue jadi kena hukum sama pak botak. dia selalu aja buat gue terjerat hukuman dari guru. Mentang-mentang anak direktur, gue lempar sepatu baru tau rasa dia.

Kamu ngomel-ngomel sendirian saat kamu sedang membersihkan kelas. Sampai-sampai kamu gak menyadari kalau musuh kamu itu sedang tidur di pojokan. karena sangkin kesalnya kamu sampai lupa keadaan. Kamu teriak-teriak gak jelas dan akhirnya malah gak memperhatikan sekitarmu.

Chan : ribut woy! lo pikir lo siapa?! Lo mau coba melempar gue pake sepatu ? Coba aja kalo lo berani!

Karena mendengar kata-kata darinya, kamu jadi sangat kesal, jengkel dan tanpa sadar kamu melemparkan sepatumu sambil berteriak mencoba mengeluarkan uneg-uneg kekesalanmu.

YN : hyaaa....

Dan yup, lemparanmu tepat pada sasarannya, nice shoot. Sepatumu melayang tepat mengenai wajahnya. Selang beberapa detik kemudian, kamu melihat hidungnya mengeluarkan darah, seperti mimisan? tapi kamu hanya bisa diam seribu bahasa, antara takut dan gak tau mau berbuat apa.

Chan : nj*r lu, berani-beraninya lo melempar gue dengan sepatu gembel lo. Lo mau disscors karena melempar gue ?

Chan pun memegang bawah hidungnya dan kemudian melihat tangannya. Dia diam sejenak ketika melihat darahnya yang begitu segar tepat di jari-jari tangannya, antara shock dan kesal.

Chan : DARAH! BERANI-BERANINYA LO!!!

Kamu mengumpat dalam hatimu, andai aja kamu gak emosian mungkin kamu gak akan dapat masalah sampai seperti ini, apalagi sampai disscors segala. Kamu diam-diam menyesal dalam hati. Tapi kamu tetap gak mau ngalah karena sifat keras kepalamu menuntut keadilan darimu.

YN : la.. laporin aja! Lo pikir gue takut sama lo. Mentang-mentang lo anak direktur, jadi gue harus takut sama lo? Lo itu anak mami banget ya! Udah gede masih ngadu papa. Umur lo berapa sih ? Malu gue kenal sama lo! haha!

Kamu tau kata-katamu terlalu kasar, tapi karena gak ada pilihan lain buatmu jadi kamu tetap mempertahankan prinsipmu. Kalau pun kamu mundur sekarang kamu berpikir bakal jadi sia-sia dan kamu pasti bakal mendapat masalah lebih parah dari ini. Dalam hati kamu bergumam, "MUNDUR? HAH?! MANA SEMPAT! keburu doi ngamuk (T.T)"

Chan : nj*r lo, berani banget ngatai gue kayak gitu. Baru lo doang yang berani ngatai gue kayak gitu. Gue jadi penasaran sama lo, punya nyali se gede itu, emang lu punya kekuatan apa lu disini?

Mendengar kata-kata Chan, tanpa sadar dalam hati kamu ngumpat, "kekuatan apa maksud lu ha? emang gue power rang*r yang bisa berubah atau wonder wom*an yang punya kekuatan super apa?!"

YN : Ke.. kekuatan apa ma.. maksud lo? (katamu sambil terbata-bata, jika ada pengukur nyali seperti di dalam game, mungkin nyalimu udah berkurang 1/2 batang alias 50%)

Si Chan pun berjalan perlahan ke arahmu dan mencoba mendekatimu. Kamu menghitung jarakmu dengannya. 

1 m, 80 cm, 50 cm, 30 cm bahkan jarak 30 cm masih terlalu jauh bagi Chan untuk menatap dirimu. Sampai akhirnya Chan berhenti bergerak di 18 cm, hal itu membuat napasmu dan napasnya hampir bersatu, tapi kamu memilih untuk mengatur napasmu menjadi perlahan. Kamu mulai gelagapan Karena tak ada jalan lagi buatmu untuk mundur. " m*mpus, matilah gua" katamu dalam hati, mulai tidak tenang. Apalagi di belakangmu ada dinding jadi kamu tidak bisa mundur lagi lebih dari yang sekarang. Terlebih lagi kelasmu kosong. Yang ada cuma kamu dan dia. Kamu tidak tau mau berbuat apa-apa lagi. Jadi kamu menutup matamu dan akhirnya kamu memilih untuk menahan napasmu.

Karena melihat respon yang berlebihan dari dirimu, Chan pun mencoba untuk menjauhkan wajahnya dengan wajahmu. Dia pun mengulurkan tangannya ke dahimu mencoba merasakan suhu tubuhmu, berpikir jika kamu sedang sakit.

Chan : lo kenapa ? Lo sakit?  atau jangan-jangan lagi kumat gila lo ya?
YN : nj*r lu, enak aja ngatai gue gila. Mau gue hajar ya?!
Chan : muka lo aneh tau gak.

Tiba-tiba Chan tertawa melihat wajahmu yang tiba-tiba memerah seperti kepiting rebus. Karena merasa malu, kamu pun berlari mengambil tasmu dan berlari pergi meninggalkan kelasmu, juga meninggalkan dirinya. Tanpa sadar kamu malah keterusan berlari sampai ke rumahmu.

FYI, kelasnya belum kamu bersihin seluruhnya dan kamu malah pergi gitu aja -_-

Chan : HEY!!! KELASNYA BELUM LO BERSIHIN SEMUA! (teriak Chan dari dalam kelas)

Bersambung...

Imagine - ChanYeol - Because of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang