07. Hilang?

2.2K 86 6
                                    

"Hei bangun! Bangun!" Alifia membangunkanku dari tidur.

Aku segera bangun dan hanya ada wajah Alifia dan Raina saja yang ada di kasur.

"Ke mana Berliana?" Tanyaku pada Alifia dan Raina.

"Gak tahu, pas kita bangun tadi, Berliana udah gak ada" jawab Alifia.

"Mungkin dia sudah ada di bawah" ucapku.

"Mungkin saja" ucap Raina sambil mengangkat kedua bahunya.

"Sekarang kita mandi aja. Mungkin, Berliana sudah kembali saat kita selesai mandi" ucapku.

Kami pun segera mandi.

Setelah selesai mandi, kami segera pergi ke lantai 2 mencari Berliana. Tapi kami tidak menemukannya. Kami mencari di lantai 1 dan tidak menemukannya.

"Mungkin saja Berliana ada di taman atas" ucapku.

Kami pun segera pergi ke taman atas. Tapi kami tak menemukannya. Aku ingat pesan Ella bahwa dia akan membantunya. Kami pun segera pergi ke gudang.

"Ella...ella...ella... Kamu di mana? Aku butuh kamu nih" ucapku lantang.

"Aku jadi merinding" sahut Raina. "Seperti ada yang meniup leher sebelah kananku"

"Ella, jangan jahil" ucapku pada Ella yang tepat di sebelah Raina.

Ella segera menghentikan kelakuannya. Dan ternyata dia menampakkan diri lagi pada teman-temanku.

"Sal, di-dia di sebelahku ya?" Tanya Raina. Aku mengangguk. Raina menengok ke kanan dan dia langsung berteriak. Aku segera menutup mulutnya. Berliana hanya menutup matanya. Tidak mau melihat ada Ella di sana.

"Ada apa Sal memanggilku?" Tanya Ella sambil tertawa kecil.

"Aku butuh bantuanmu. Salah satu temanku hilang. Bisakah kamu membantuku mencarinya?" Tanyaku pada Ella.

"Berliana kan?"

Kami mengangguk.

"Tentu saja aku akan membantu. Aku telah berhutang banyak padanya" ucap Ella dan dia menghilang.

Kami pun kembali mencari Berliana. Tapi kami tidak menemukannya walaupun sudah ditanya kepada para pekerja.

Kami khawatir pada Berliana. Apakah ada sesuatu hal buruk terjadi? Sudah gelap begini, Berliana belum juga kembali. Belum lagi Ella yang belum kembali melaporkan pencariannya sejak tadi.

-Skip-

Keesokan harinya, aku bangun dan memanjangkan tangan dan kakiku. Tapi saat kulihat, di kasur hanya ada aku dan Alifia. Sekarang ke mana Raina?

"Lif bangun! Bangun!" Ucapku sambil menggoyang-goyangkan tubuh Alifia.

"Aduuuh ada apa sih?" Tanya Alifia yang merasa tidurnya diganggu.

"Lihat tuh" ucapku sambil menunjuk kasur yang kosong.

Misteri Rumah KeramatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang