08. Somebody Help Me!!!

2K 79 0
                                    

'Kreeekk... Kreeekk... Kreeekk'

"Hah? Apa itu?"

Tiba-tiba aku terbangun. Lagu yang tidak aku kenal kembali bersuara. Entah lagu apa itu. Intinya semua suara itu mencoba untuk membangunkanku. Saat kulihat, Ella ternyata masih ada di sana.

"Aku juga gak tahu. Ayo kita lihat!" Ajak Ella. Aku menggeleng. Aku menutup diriku di dalam selimut. Tapi Ella memaksaku keluar. Jadi, aku pun pergi keluar kamar.

"Ayo"

Kami pun segera pergi ke arah asal suara itu. Aku membuka pintu kamar sedikit-sedikit. Dan saat kuintip dari balik pintu kamar, ternyata ada seseorang yang membwa kapak. Entah itu pria ataupun wanita. Dia memakai jubah hitam yang menutupi wajahnya-bahkan hampir menutupi seluruh badannya. Kapak itu di gusur di lantai kayu sehingga menghasilkan suara yang berdecit.

"Hah?" Ucapku sambil menutup pintu kamar. Aku menarik nafas dalam untuk menenangkan diri.

Setelah merasa cukup aman, aku segera keluar kamar. Untuk memastikan apakah dia masih di sana.

"Tunggu! Kau berani?" Tanya Ella sambil menarik tanganku.

"Tentu saja! Mungkin dia yang mengambil teman-temanku. Aku yakin itu. Aku harus menolong mereka! Merekakan sahabatku"

"Hmmm, baiklah! Kamu akan kulindungi"

Aku mengangguk tanda setuju. Aku pun pelan-pelan membuka pintu. Saat keluar kamar...

"Ciaaaaaaaattt" tiba-tiba orang itu mengayunkan sesuatu seperti kapak! Keadaan ruangan yang gelap membuat aku untuk tidak bisa melihat situasi.

"Aaaaaaaaaaa" aku berteriak sekeras mungkin.

Aku berhasil menghindar dan lari secepat mungkin. Aku berlari ke arah tangga dan pergi ke dapur. Aku mencari alat yang mungkin bisa melawan dia. Aku menemukan pisau daging. Dan aku kembali berlari menuju tangga. Tapi pada saat aku menuju tangga, suara itu terdengar lagi.

Aku berpikir dan berpikir dan kutemukan satu tempat! Perpustakaan!

Aku segera berlari dan mengunci pintu perpustakaan. Aku mencari-cari tempat yang mungkin cukup aman untuk bersembunyi.

"Aku ingat! Ingat! Ingat!" Ucap Ella tiba-tiba.

"Ingat apa Ella?" Tanyaku dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

"Aku pernah pergi ke sini"

"Maksudmu?"

"Semasa aku hidup, aku pernah pergi ke sini. Bersama sahabatku"

"Siapa?"

'Kreeekk... Kreeekk... Kreeekk' suara itu muncul lagi.

"Dia pasti sudah dekat" ucapku ketakutan. "Cepat kau harus ingat sesuatu! Kalau tidak, aku bisa mati di sini!"

Ella memejamkan mata. Mungkin sedang mengingat sesuatu yang bisa menyelamatkanku.

"Hei anak kecil! Keluar kamu! Aku gak mau nyakitin kamu! Kita bicara baik-baik" ucap seseorang dari luar sana.

Dia sepertinya perempuan. Aku seperti mengenal suaranya. Tapi siapa ya? Aku mengingat-ingat kembali suara siapa itu.

"Hah! Ingat! Ketemu!" Ucap Ella tiba-tiba.

"Haaaah?? Apa? Di mana?"

"Ini dia..." Ucap Ella sambil menunjuk ke arah perapian. Di sana ada dua buah patung berbentuk naga. Menghiasi ujung-ujung perapian. Aku gak tahu maksud dari Ella.

Orang berkapak itu, mencoba membuka pintu dengan kapaknya. Aku terkejut mendengarnya.

"Sedikit lebih maju" perintah Ella padaku. Aku segera maju satu langkah.

"Apa yg harus aku lakukan??" Tanyaku. "Cepat Ella!"

Kembali Ella memjamkan mata. Tapi suara itu muncul lagi. "Kreeekk... Kreeekk... Kreeekk"

"Cepat!" Ucapku tak sabar.

Ella masih menutup matanya. Tapi orang itu terus menancapkan kapaknya ke pintu.

"Aaaaaaaaaaaaaa" aku berteriak sekeras mungkin.

"Aku ingat! Dorong naga itu!" Ucap Ella sambil menunjuk salah satu naga.

"Baik" ucapku sambil mendorong naga itu. Dan perapian itu memutar ke sisi lain perpustakaan. Aku melihat sebuah ruangan yang dipenuhi foto.

Ella tertunduk lesu. Dia mengeluarkan air mata. Aku tidak mengerti.

"Ada apa?" Tanyaku.

"Ternyata selama ini mereka mencariku. Mereka masih sayang padaku. Temanku juga, mereka dicari" ucap Ella sambil memegang salah satu foto yang tertempel di dinding.

"Ada apa sih sebenarnya? Apa yang terjadi dengan kematianmu?"

'Kreeekk... Kreeekk... Kreeekk'

"Hah?? Kayaknya dia udah nemuin tempat persembunyian kita deh" ucapku pada Ella.

"Di sini ada tempat rahasia langsung menuju gudang" ucap Ella. Dia mencari-cari. "Tekan tembok itu!"

Aku segera menekan tembok itu. Dan sebuah jalan terbuka. Sebuah anak tangga. Kami segera pergi. Aku segera berlari melewati tangga...

'Bruukk' aku terjatuh di antara anak tangga. Aku segera berdiri dan kembali berlari. Aku paksain buat berdiri walaupun kakiku sakit.

"Sal, kayaknya kita harus sembunyi di gudang deh. Mungkin aja di sana aman" usul Ella.

"Ok kita ke gudang. Ayo!"

"Km yakin gak kenapa-kenapa?"

"Iya yakin aku masih kuat kok"

"Ya sudah, ayo kalau gitu!"

Kami pun segera pergi berlari. Setelah sampai, aku bersembunyi di salah satu tumpukan kardus. Aku menunduk tapi aku khawatir. Khawatir kalau dia menemukanku dan membunuhku. Dia terus mengejarku. Tapi sebenarnya apa yang dia mau?

"Hei anak kecil! Di mana kamu?! Ayolah keluar! Jangn bersembunyi!!!" Suara itu terdengar lagi. Terdengar sangat dekat. Entah darimana dia bisa tahu kalau aku sudah turun dan berada di gudang?

Aku ketakutan, tapi Ella tetap menjagaku.

"Aku akan keluar sebentar. Memeriksa keadaan" ucap Ella padaku. Tapi aku menarik tangannya. Aku menggeleng tanda tidak setuju.

"Jangan pergi El, aku punya firasat buruk"

"Aku harus pergi! Aku akan kembali. Aku berjanji. Aku kan hantu..."

Aku tetap menggeleng. Tanpa kusadari, aku mengeluarkan air mata. Di saat seperti ini, tidak ada yang menjagaku. Ibuku ada di rumah. Teman-temanku menghilang entah kemana. Sekarang Ella pergi. Apa yang harus kulakukan?

Misteri Rumah KeramatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang