11. Ending

3.2K 129 21
                                    

Aku diikat di meja itu. Saat Wina akan menamcabkan pisaunya, tiba-tiba seseorang berteriak.

"Berhenti!!!"

Wina, menengok ke belakang. Dia menurunkan pisaunya. Wina mencari asal suara itu.

Seseorang menghampiri aku dan Wina. Dan saat kulihat, ternyata itu Ella.

"Ella? Tolong selamatkan kami El, tolong" ucapku sambil berusaha melepaskan diri.

"Aku tak bisa menyelamatkanmu. Tapi kau pasti bisa" jwb Ella.

"Tidak El, tidak. Kau yang bisa. Aku kan terikat"

Ella hanya menggeleng.

"Hahahahaha sudahlah jangan basa-basi, mau apa kamu ke sini?!?" Tanya Wina pada Ella.

"Aku ke sini untuk menyelamatkan dia!" Jawab Ella sambil menunjukku.

Aku hanya terdiam dan menatap teman-temanku yang terikat. Aku tidak tahu apa yang akan Ella lakukan. Bukankah tadi dia bilang bahwa aku yang bisa menyelamakan? Aaahh pokoknya yang aku inginkan sekarang adalah pergi dari sini.

"Ella cepat selamatkan aku!" Ucapku.

"Aku tidak bisa menyelamatkanmu. Tapi dia bisa" tunjuk Ella pada seseorang. Dan ternyata orang itu adalah anak kecil memakai piyama merah.

"Hahahahahaha kalian sudah mati! Kenapa kalian masih d sini?" Tanya Wina.

"Kami terkunci! Dan kami ditakdirkan untuk menyelamatkan korban selanjutnya! Kami tidak mau lagi ada korban! Cukup! Ini yang terakhir" ucap Ella.

"Sebelumnya kami tidak sekuat ini! Tapi sekarang kami kuat!" Ucap anak yang memakai piyama merah. Dia menghampiriku.

"Hei! Km mau apa?!!?" Tanya Wina. Tapi anak itu tetap berjalan ke arahku. Wina mengeluarkan kekuatannya. Tapi anak itu tetap berjalan dan dia memegang pundakku.

Aku menutup mata. Dan saat aku membuka mata, aku sudah berada di villanya Berliana.

"Namaku Ana. Beberapa tahun sebelumnya aku tinggal di sini. Aku tinggal di sini dengan saudariku, Ani. Ella ingin menginap di rumahku dan aku mengizinkannya. Ella adalah sahabat kami" ucap Ana.

Dan seketika aku berada di sebuah ruangan. Kamar Berliana! Aku melihat sebuah kejadian. Aku berjalan menghampiri mereka.

Ada 3 orang anak kecil sedang duduk di atas kasur. Sepertinya mereka sedang bermain. Tapi beberapa menit kemudian mereka berjalan keluar kamar. Sepertinya aku mengenal yang dua orang itu. Itu seperti Ella dan Ana.

"Iya benar! Itu mereka!" Ucapku. "Ella! Ana!" Aku memanggil mereka.

Tapi mereka tidak mendengarku. Aku seperti bayangan di mata mereka. Tapi yang lebih keren lagi, aku bisa melewati pintu. Bahkan melewati tembok. Apakah aku hantu? Entahlah.

Misteri Rumah KeramatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang