10

1.6K 283 13
                                    


Kila

Jujur gue merasa sedih karena ternyata masih banyak hal yang gue gak tau dari Tama. Gue yang selalu merasa kalau Tama itu sahabat dekat gue, tapi ternyata Tama gak punya perasaan yang sama kayak gue. Kalau emang iya, kenapa Tama membatasi apa yang mau dia ceritakan ke gue?

Sedangkan gue, selalu apa adanya sama Tama. Kalian pernah gak sih ngerasain, kalau kalian udah benar-benar merasa nyaman dengan seorang teman, menganggap kalau kalian itu sahabat yang paling dekat dan bisa berbagi cerita apapun, kapanpun, dan dimanapun, tapi justru teman kalian masih suka merahasiakan suatu hal dari kalian? bahkan kalian mengetahui hal-hal tertentu tentang teman kalian itu dari orang lain. Gue yakin pasti hal kayak gini sering terjadi.

Kalau boleh jujur, gue juga sebenarnya gak terlalu bisa memahami Tama. Karena anak itu selalu kelihatan baik-baik aja lebih tepatnya expressionless. Gue pernah bertanya dalam hati, kenapa seorang Tama selalu kelihatan gak punya beban dan sebagainya? Tapi ternyata, kemarin Jay menceritakan banyak hal soal Tama.

"Tama itu suka pura-pura kuat. Hampir empat semester mungkin lo gak pernah sadar soal ini. Lo pasti gak tau kalau Tama itu cepet sakit, dari kecil diantara gue, Tama dan Tandra, Tama emang yang paling ringkih"

Iya, dan gue selalu melihat Tama sehat-sehat aja. Jarang sakit. Bahkan sekalinya Tama sakit, gue selalu meledek dia. Ngata-ngatain kalau Tama itu cowok lemah.

"Tama itu gak suka sama orang yang berisik tau kil. Tapi gue heran, kok dia betah sama cewek ribut kayak lo?"

Yang ini pun gue baru tau, Tama gak suka orang yang berisik. Tapi Tama selalu memaklumi gue. Apa tandanya Tama udah nyaman temenan sama gue?

Mungkin emang gak seberapa, tapi ada yang paling gue pertanyakan. Soal Anya. Tama gak pernah cerita apa-apa sama gue tentang cewek bernama Anya. Apa mungkin gue juga gak pernah terbuka soal siapa cowok yang lagi gue suka dan dengan siapa gue pernah berpacaran, jadi Tama pun gak pernah membicarakan hal-hal seperti itu sama gue, gitu? Atau Tama punya alasan yang jelas sampai dia gak pernah membicarakan soal cewek sama gue?

"Tama gak gampang terbuka soal cewek. Orangnya emang susah buat sayang sama cewek. Bahkan Anya itu cewek pertama yang dia suka, pacar pertama Tama juga. Sampai sekarang cuman Anya yang pernah jadi ceweknya Tama"

"Perasaan gue kayaknya Tama masih sayang banget sama Anya"

"Nggak."

"........"

"Mungkin dia suka sama lo. Gue pikir, sekarang Tama suka sama lo"

Disitu gue merasa jadi orang paling bodoh untuk kesekian kalinya. Cowok yang gue suka malah bilang, kalau ada cowok lain yang suka sama gue dan Tama orangnya. Sahabat gue sendiri.

"Gue gak akan heran kalau Tama suka sama lo. Karena lo menarik, mungkin?"

karena pembicaraan kemarin itu, gue jadi pengen menjaga jarak sama Tama. Pertama gue merasa kalau ternyata gue gak sedekat itu sama Tama. kedua, Jay terus meyakinkan gue kalau Tama suka sama gue dan itu membuat perasaan gue jadi bingung. Posisi gue jadi canggung nantinya. Serba salah.

"Kil, kebetulan banget lo di sini"

Lagi asik memikirkan banyak hal sambil menyalin catatan punya Yudis karena kemarin dan hari ini gue harus dispen untuk acara sosial yang membuat gue ketinggalan materi, tiba-tiba Satya datang menghampiri gue yang duduk di bangku paling pojok kantin. Oke, gue siap mendengar celotehannya Satya. Si ketua KM ini pasti mau meminta bantuan sama gue.

"gimana nih persiapan lo buat Grand Architecture Day?"

"Divisi gue aman kok"

"Gue butuh bantuan anggota yang banyak nih. Tahun ini harus lebih seru dari tahun yang kemarin"

Dear Tama [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang