Chapter 3

1.5K 133 10
                                    

Pagi yang cerah telah menanti, di kediaman Hyuuga terlihat Hinata sedang menatap keluar dari jendela kamarnya, gadis itu terlihat baru bangun dari tidurnya. Rambut indigo panjangnya masih berantakan namun tidak mengurangi paras cantiknya.

"Hinata-sama," panggil seorang pelayan dari luar kamar.

"Ya?" sahut Hinata seraya berjalan menuju pintu.Setelah Hinata membukakan pintu, terlihat seorang pelayan yang langsung menunduk hormat.

"Barang-barang anda sudah dipersiapkan dan Neji-sama telah menanti di ruang makan."

Hinata sedikit bingung, namun kemudian ia ingat dengan perintah ayahnya semalam.

"Neji-niisan setuju?" tanya Hinata ragu.

"Tentu saja Hinata-sama." Jawab pelayan itu kemudian pamit dari hadapan Hinata. Hinata segera kembali ke kamarnya, dia harus cepat agar Neji tidak menunggunya terlalu lama.

Lima belas menit berlalu, Hinatapun siap dengan pakaian yang rapi dan bergegas ke ruang makan. Di sana, sudah ada Neji yang sedang duduk bersama Hiashi, dengan perlahan Hinata menuju ke arah mereka.

"Ohayou gozaimasu," sapa Hinata sopan.

"Ohayou," jawab hiashi dan Neji bersamaan.

"Sudah siap Hinata?" tanya Hiashi. Hinata mengangguk.

"Ayo pergi!" Ajak Neji seraya berdiri.

"K-kita pergi ke mana?" tanya Hinata.

"Ke villa Hyuuga yang di pegunungan." Jawab Hiashi.

Dengan segera mereka menaiki mobil yang telah disediakan. Hinata terlihat sangat gugup, ini pertama kalinya ia pergi berdua saja bersama Neji. Sementara Neji tampak biasa saja, wajah tanpa ekspresi.

"Kupikir, Niisan tidak mau pergi," Hinata memecah keheningan di mobil itu.

"Ini perintah dari Hiashi-jiisama." Jawab Neji singkat.

Hinata hanya ber-oh ria. Tentu saja, smeua karena tugas. Ia menatap ke arah jendela, hari itu sangat cerah, langit terlihat sangat indah.

"Hinata-sama?" panggil Neji seraya menepuk-nepuk bahu Hinata yang sedang tertidur lelap, "Hinata-sama!"

Hinata sedikit menggeliat, perlahan membuka matanya, terlihat iris putih yang menyiratkan kelelahan. Bagaimana tidak, mereka hampir tiga jam di perjalanan.

"Kita sudah sampai." Jelas Neji, lalu keluar lebih dulu dari mobil.

Dengan segera sang sopir turun dan membukakan pintu untuk Hinata. Kini mereka telah berada di villa milik keluarga Hyuuga. Villa itu bergaya eropa dengan sebuah taman mawar di kiri kanan jalan setapak menuju pintu masuk. Hinata melangkahkan kakinya perlahan. Ini pertama kalinya ia kesini, maklumlah, villa tersebut sangat jarang di hunyi oleh keluarga Hyuuga karena berada di pinggiran Konoha.

Di depan pintu telah menanti dua orang yang sepertinya adalah penjaga villa tersebut. Mereka tersenyum ramah menyambut Hinata dan Neji. Mereka membungkuk hormat kemudian membukakan pintu.

Hal pertama yang Hinata dan Neji rasakan adalah, walaupun jarang di hunyi namun terlihat sangat terawat.

"Selamat datang, Hinata-sama, Neji-sama," sapa Karin, salah seorang penjaga, ia wanita paruh baya dan terlihat sangat ramah. Hinata balas tersenyum, sementara Neji hanya diam.

Kemudian Karin membawakan tas Hinata menuju kamar yang akan di tempati Hinata selama berada di villa tersebut. Sementara Neji di antarkan oleh Hayate, penjaga pria, kedua penjaga itu adalah sepasang suami-istri.

Look at Me, Please √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang