someone told me that we’re compatible.
someone told me that we’ll last forever.Tanggapan orang itu adalah motivasi. Hal itu juga berlaku bagi pemuda manis dengan rambut dark brown dengan senyum kotaknya yang begitu manis dan khas. Nama pemuda itu Kim Taehyung.
Taehyung tersenyum saat mendengar sebuah perkataan yang membuat harinya begitu lebih berwarna. Kata-kata itu benar-benar menggambarkan bagaimana kedua insan itu berpadu menjadi satu.
Jeon Jungkook merangkul pinggang ramping taehyung dengan menumpukan dagunya di bahu pemuda manis itu.
"Kau sepertinya sedang senang sayang"
Taehyung mengangguk dan tangan kanannya mengelus lengan kekar itu dengan penuh kelembutan "Seseorang berkata padaku bahwa kita cocok dan berjalan dengan waktu lama" ujar taehyung dengan senyum manisnya yang terukir di bibirnya.
Jungkook tersenyum lembut. "Aku setuju. Kita memang perpaduan yang manis sayang." Setelah jungkook berkata seperti itu jungkook memutar tubuh taehyung dan menatap pemuda manis itu.
"Kita adalah kata awal untuk selamanya"
.
.
.
.
but that was then. it was all a lie.
Hancur. Satu kata untuk menggambarkan situasi saat itu. Taehyung mematung dengan air mata yang telah meluncur dipipinya. Jungkook. Satu orang yang membuat semuanya hancur tanpa sisa, hangus dengan abu yang begitu menyesakkan, jatuh tanpa bisa bangkit kembali. Jungkook mencium Park Jimin. Dan taehyung melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, jelas. Hatinya hancur, berantakan, tak tersisa.
"Jungkook" ucap taehyung lirih.
Jungkook langsung menghentikan kegiatannya dan mendorong tubuh jimin menjauh. Jungkook menggeleng cepat, mencoba menggapai taehyung. Namun, taehyung menolak.
"Tae.. "
"Berhenti."
"I..ini tidak seperti yang kau li.."
"Apa yang tidak seperti aku lihat? Aku melihatnya Jeon! Aku melihatnya dengan jelas dan begitu nyata! Kau menciumnya!!" Taehyung menunjuk jimin dengan tatapan beribu luka dilemparkan kepada jungkook.
"Biar aku jelaskan tae"
Taehyung menggeleng dan berjalan mundur menjauh dari jungkook. Tatapan taehyung mengarah pada jimin, "kau.."
Lalu taehyung menatap kearah jungkook, "kalian, Aku membenci kalian!" Dan setelah taehyung mengucapkan kalimat itu. Taehyung pergi meninggalkan semua serpihan hatinya yang hancur.
.
.
.
.
Let's not meet again and..
Let's break up.
Sore itu Taehyung duduk disamping jungkook tanpa mengucapkan satu patah katapun. Tatapan mata yang menyiratkan kekosongan dengan luka menganga lebar dan perih. Tatapan jungkook tidak lepas dari wajah taehyung yang terbiaskan cahaya senja yang menambah kadar manis dalam pahatan wajah tanpa cacat namun tidak dengan hatinya.
"Tae.."
Diam. Taehyung tidak menjawab panggilan jungkook sama sekali. Jungkook mulai menggenggam jemari dingin taehyung dengan hangat. Mengusapnya pelan dan kemudian mengecupnya dalam.
"Maafkan aku. Aku.. aku memang brengsek tae. Kumohon, maafkan aku. Kau boleh memarahiku sepuasmu, kau boleh memukulku dan kau boleh melakukan hal apapun untuk melampiaskannya padaku." Ujar jungkook lirih.
"Tapi, kumohon, akan lebih sakit jika kau mendiamkan aku seperti ini." Lanjut jungkook.
Taehyung meneteskan air matanya dalam diam. Dan perlahan mulai terdengar isakan kecil dari celah bibir taehyung. "Apa yang lebih sakit Jungkook? Didiamkan atau melihat seseorang yang kau cintai mencium orang lain dihadapan kekasihnya? Bisa kau pikir itu?" Ucap taehyung dengan nada bergetar menahan emosi.
"Aku.. aku minta maaf tae. Aku mencintaimu sungguh."
"Sama halnya denganku jungkook! Aku mencintaimu. Lebih mencintaimu! Tapi maaf jungkook aku mulai ragu dengan cintaku padamu." Taehyung melepas genggaman tangannya dari jungkook.
Jungkook menggeleng dan menarik tubuh taehyung dalam dekapannya. "Jangan. Kumohon jangan berkata seperti itu!"
Taehyung melepaskan dekapan jungkook dengan berat hati. Jujur saja, taehyung sangat mencintai jungkook, namun, itu terhalang oleh segenggam kepercayaan yang semu.
Taehyung bangkit dan bergegas untuk meninggalkan jungkook. Namun tangan kekar jungkook memeluk tubuh ringkih itu dari belakang dengan erat.
"Kumohon tae, beri aku kesempatan untuk mengubah semuanya. Aku sungguh mencintaimu. Maafkan aku, kumohon"
Taehyung menangis dan hanya bisa menangis. Ia cengeng dan ia masa bodoh dengan itu. Jungkook pun tidak sadar bahwa air matanya telah turun meluncur dipipinya.
"Maafkan aku, Jungkook."
"Tidak.. tidak tae.."
"Kita berakhir sampai disini. Kita bukan kata yang harus disematkan untuk kata 'selamanya'. Terima kasih untuk segalanya. Selamat tinggal Jeon."
Taehyung melepaskan pelukan jungkook dan berlari meninggalkan jungkook dengan segala penyesalannya dengan miris. 'Kau bodoh jungkook. Taehyung pergi dari duniamu akibat ulah bodohku.'
"TAEHYUNG! AKU MENCINTAIMU!!" Teriak jungkook yang mungkin tidak dapat didengar lagi oleh taehyung.
.
.
.
.
End.
Gak usah liat kebawah. Nyesel ntar.
Udah gue bilang jangan baca kebawah.😂
Sumpah cerita nya absurd banget weh (/ㅁ.ㅁ)/
Garing banget. Kaga mutu banget njir.. swag😂Maafkan atas keabsurd-an gue dan cerita gue.
Kritik saran dan curhatan/? *plak😂 bukan deng. Gue tampung.Makasih🙆🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
[K.V Oneshot] ✔
FanfictionJeon JungKook X Kim Taehyung Fiction. Warn!BoyXBoy inside! Don't like it? Don't read it! Simple. [Completed]✔