JUST YOU

489 46 0
                                    

Part 9

~~ Jihanluhan Present ~~

Kring kring kring...

Ponsel Sehun berdering, siapa yang menghubunginya. Tak tahu kah ia, Sehun tengah dalam keadaan tidak baik hatinya. Semoga Sehun tidak melampiaskannya pada sipenelpon.

"Siapa? Ada apa? Katakanlah penganggu!" Jawab sehun tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Hyung, ini aku Eunwoo. Apa yang terjadi padamu. Kau baik-baik saja"

"Astaga, ya Tuhan... maaf Eunwoo" Sehun menghela nafasnya, ia menyesal sudah mengatakan hal yang tak pernah ia katakan pada Eunwoo.

"Apa yang terjadi padamu? Hyung, ini pertama kalinya kau menggunakan nada tinggi padaku."

"Maaf Eunwoo, Hyung tidak bermaksud memarahimu"

"Eyy, aku tidak apa-apa Hyung. Aku tahu kau pasti sedang kesal. Aku sudah dewasa jangan terus menganggapku anak kecil. Bagus, setidaknya seumur hidupku kau pernah memarahiku." Eunwoo justru bersyukur namun Sehun masih merasa bersalah pada adiknya.

"Hyung akan membelikanmu sesuatu, jangan marah. Hyung minta maaf"

"Aku tidak apa-apa Hyung, ya Tuhan sungguh aku baik-baik saja. Aku akan marah jika kau terus meminta maaf padaku"

"Aku mengerti. Ada apa kau menghubungiku" Suara Sehun kembali seperti biasanya. Ia tak ingin menyakiti hati adiknya lagi.

"Aku tadi sempat kerumah sakit, aku ingin menemuimu tapi langit mendung aku takut kehujanan jadi aku pulang lebih dulu."

"Hujan?" Sehun berjalan mendekati jendela kaca diruangannya. "Hujannya sangat deras."

"Hyung akan menginap dirumah sakit?"

"Aku akan pulang. Aku tidak akan membiarkan kau dirumah sendirian"

"Ya Tuhan..." Eunwoo menghembuskan nafas panjangnya, ia sudah besar sudah bukan bayi kakaknya lagi "Aku sudah besar, aku mengikuti Ekstra Hapkido. Aku bahkan bisa menghajarmu"

"Aku mengerti aku mengerti" Sehun terkekeh, ia masih saja menganggap Eunwoo masih kecil "Hyung pulang sekarang"

"Iya" Eunwoo memutus sambungan telephonnya.

Sehun memasukan ponselnya disaku celananya. Memakai jasnya lalu keluar dari ruangannya. Sehun berjalan seperti biasa, wajah datar itu sudah terpasang kembali.

Jingyi keluar dari ruangan ayahnya, ia melihat Sehun yang tengah berjalan keluar rumah sakit. Ia berlari untuk mengejar Sehun.

Sehun berjalan menerjang hujan, ia tak membutuhkan payung. Karena halte bis tak jauh dari rumah sakit. Berjalan 1 menit pun sudah sampai.

"Hujannya sangat deras." Gerutunya seraya terus berjalan cepat.

"Sehun tunggu" Suara Jingyi membuat Sehun menghentikan langkahnya tanpa berbalik melihat Jingyi. Jingyi tepat berada dibelakang Sehun.

"Masuklah, kau bisa sakit nanti" Kata Sehun tanpa melihat Jingyi. Ia masih tetap melihat kedepan. Hujan masih mengguyur keduanya.

"Apa kau tak mencintaiku?" Tanya Jingyi melihat kepala Sehun, berharap Sehun berbalik dan mengatakan padanya jika ia pun mencintainya.

Sehun bingung harus menjawab apa. Ia mencintainya, namun mulutnya tak ingin terbuka. Lebih baik ia pergi. Sehun melangkah namun Jingyi menarik jasnya.

"Kau tidak mencintaiku? Kau membenciku?" Jingyi mulai terisak.

"Aku harus pulang, kembalilah kerumah sakit" Sehun membalikan dirinya melepas jasnya, lalu memakaikannya dikepala Jingyi. Melindungi kepala Jingyi dari hujan. Ia takut Jingyi akan demam nantinya.

JUST YOU | Oh Sehun * Ju JingyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang