JUST YOU

510 41 0
                                    

Part 12

~~~~ Jihanluhan Present ~~~~

Sehun menutup matanya tak berdaya, ia sudah sangat lemah. Ia bahkan tak bisa mengingat apapun. Ia sekarat.

Sebuah taksi mendekatinya, taksi yang sebelumnya Sehun tumpangi. Ternyata taksi itu tidak benar-benar pergi. Ia hanya menjauh namun kembali untuk menolong Sehun saat ketiga orang yang sudah membuat Sehun sekarat pergi. Sang sopir keluar untuk memapahnya masuk kedalam taksinya. Ia akan membawa Sehun kerumah sakit Seoul, karena Sehun mengatakan akan kesana sebelumnya.

"Bertahanlah tuan, saya akan membawa anda kerumah sakit"

Taksi itu sudah sampai di depan rumah sakit.

Sang supir membuka pintu belakang, seraya berteriak meminta tolong. Dokter yang saat itu mendengar ada yang meminta tolong, ia berlari menghampirinya. Ia diam tak percaya melihat seseorang yang menutup mata tak berdaya itu diangkat ke kereta dorong untuk dibawa keruang UGD.

"Dokter Oh, ini tidak mungkin." Ia menutup mulutnya kaget. "Apa yang terjadi padanya Ahjussi" tanya dokter pada sopir taksi.

"Saat kami dalam perjalanan kerumah sakit ini, ada tiga orang berdiri ditengah jalan menghentikan taksiku. Ketiga orang itu memukul tuan dokter dengan brutal. Sepertinya, mereka gangster. "

Dokter Kim mengangguk dan membayar uang taksinya. Sang ahjussi berterimakasih lalu pamit meninggalkan rumah sakit Seoul. Dokter Kim berlari ke ruangan Jingyi, ia harus memberikan kabar ini. Jingyi harus tahu.

"Nona Ju harus mengetahuinya" Dikter Kim berlari menuju ruangan Jingyi "Tapi nona Ju baru saja sadar, apa tidak apa-apa jika ia mendengar semuanya. Apa yang harus kulakukan?"

Dokter Kim sudah berada didepan kamar Jingyi. Baiknya memang nona Ju tahu, ya ia harus tahu. Apapun yang terjadi nantinya. Dokter Kim menghela nafasnya lalu membuka pintunya.

"Ada apa dokter Kim?" Tanya tuan Ju yang tengah duduk dengan kursi rodanya disamping Jingyi yang masih terbaring lemah. Terlihat sangat jelas wajah bahagia tuan Ju dan nona Ju yang tengah tersenyum ramah kearah dokter Kim.

"Saya.... saya..." Dokter Kim bingung, ia takut akan membuat nona Ju kembali lemah. Tapi ia juga harus mengatakannya. 

"Dokter Kim melihat Sehun? Ia sudah datang?" Tanya Jingyi yang berusaha bengun dari tidurnya. Ia duduk diranjang. "Aku ingin melihatnya" katanya antusias.

"Sebenarnya.... sebenarnya..."

Jingyi melihat raut wajah dokter Kim yang menampilkan ketakutan dan kekhawatiran. Ada apa?

"Katakan dokter Kim. Sehun baik-baik saja kan? Sehun kenapa!"

"Jingyi, tenanglah putriku"

"Sehun mengalami kecelakaan. Dan sekarang tengah dioperasi oleh dokter bedah saraf"

"Apa??? Tidak. Ini tidak mungkin" Jingyi mencoba turun dari ranjangnya "argh..." ia menahan sakit diperutnya. Ia masih lemah.

Dokter Kim berlari mendekati Jingyi.

"Tenang Jingyi, kau tidak boleh banyak bergerak anakku"

"Dokter Kim antarkan saya ke ruang operasi" Jingyi memohon. Air matanya sudah mengalir dikedua pipinya. Ia tak perduli dengan sakit perutnya, yang ia ingin lakukan adalah pergi nelihat Sehun.

"Tapi nona Ju, dokter Oh tengah berada diruang operasi."

"Aku akan menunggunya"

"Tunggulah disini saja nak."

"Aku ingin berada disampingnya ayah."

"Anda masih lemah nona"

"Anda mau mengantar atau saya pergi sendiri? Saya bisa pergi sendiri"

JUST YOU | Oh Sehun * Ju JingyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang