Louis Tomlinson berjalan mengikuti Zayn dari belakang dan meninggalkan Kelly sendirian di dalam ruangan gelap itu. Kelly sendiri tidak habis pikir mengapa Louis tiba-tiba saja datang dan mengorbankan dirinya sendiri untuk Kelly.
Seraya mengikuti langkah Zayn, Louis berpikir keras agar tubuhnya tidak dihidupi siapa-siapa selain jiwanya sendiri. Bahkan, Louis sedikit berharap kalau ada seseorang yang akan membunuh tubuhnya agar tidak ada yang menghidupi tubuhnya dan menyebabkan kesengsaraan.
Louis menatap kesekeliling rumah Kelly 50 tahun silam. Banyak sekali benda-benda yang terbuat dari kristal dan sekali tersenggol langsung pecah menjadi ratusan keping.
Ketika Zayn sedang menuntun Louis untuk ke hadapan Victoria, Kelly pun berusaha berdiri walaupun kakinya masih gemetar. Kelly sendiri juga berpikir bagaimana caranya agar bisa menyelamatkan dirinya dan Louis, orang yang rela mengorbankan jiwanya hanya untuk Kelly yang melakukan hal-hal tolol dan tidak masuk diakal itu.
Tetapi.. Bukankah kalau cinta tanpa pengorbanan itu sama saja bohong?
Ketika menghadap ke arah Utara, Kelly menemukan sebuah guci dan tiba-tiba saja sebuah ide langsung terlintas di pikirannya. Kelly langsung membanting guci itu hingga pecah dan mengambil beberapa pecahannya.
Namun sayangnya, Zayn mendengar ada suara pecahan dari dalam ruangan yang masih ada Kelly di dalamnya.
Zayn berhenti melangkah, dan Louis juga berhenti melangkah.
Detak jantung Louis masih belum dalam keadaan normal saat ini. Louis yang mendengar suara pecahan tadi menjadi lebih takut jika Zayn akan berbalik arah dan langsung membunuh Kelly.
“BRENGSEK!” geram Zayn sambil mengepalkan tangannya hingga seluruh urat-uratnya terlihat.
Zayn pun membalikan tubuhnya dan alangkah kagetnya Louis begitu ia mendapati kalau luka besar yang menganga di pipi Zayn sudah menghilang dan digantikan oleh luka jahitan di dahi Zayn serta wajah Zayn yang penuh dengan urat-urat yang bermunculan.
Dengan cepat, Zayn langsung mendorong Louis dan Louis langsung terjatuh diantara timbunan guci-guci kristal. Bagian kaus yang sedang Louis pakai mulai robek dan pecahan beling tersebut menembus permukaan Louis.
“Aargh,” geram Louis yang sedang menahan rasa sakit di tubuhnya.
Zayn langsung melangkah menuju Louis dan langsung menginjak dada Louis. Louis berusaha sedemikian rupa agar kepalanya tidak mengenai pecahan beling dan melukai otaknya.
Zayn pun langsung mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkannya tepat ke arah mata kiri Louis. Louis pun sudah tidak bisa berkutik lagi. Tubuhnya bergetar. Darah-darahnya sendiri pun sudah membasahi kausnya.
“Don't..” ujar Louis dengan tenaga dirinya yang masih tersisa.
Zayn tidak berkata apa-apa, Zayn hanya membalas ucapan Louis barusan dengan seringaian tajam dan hendak menarik pelatuk pistolnya sebelum Zayn merasa ada sesuatu yang tajam menusuk pinggangnya.
Zayn menengok kebelakang (masih dengan kaki kanannya yang menginjak dada Louis) dan menemukan Kelly sedang memperdalam tusukannya di pinggang Zayn.
“Tidak semudah itu, jalang!” ujar Zayn geram, lalu melepaskan pecahan beling yang menancap di pinggangnya dan langsung mendorong Kelly hingga Kelly terpojok.
Tangan Zayn yang besar itupun langsung melayangkan tamparan keras di pipi Kelly hingga menimbulkan bekas. “Don't ever play with me, you bitch!” ujar Zayn sebelum melayangkan tamparan kedua untuk Kelly.
Louis hanya bisa menggeram sembari menonton Kelly yang disiksa oleh Zayn. Louis berusaha sekuat tenaga untuk bangkit.
Meskipun tubuhnya terasa lemas (ia juga kehilangan banyak darah), Louis berjalan kearah Zayn dengan membawa pecahan beling.
'Aku masih hidup, dia sudah mati'
Louis pun membalikan tubuh Zayn dengan kasar hingga punggung Zayn membentur dinding. Louis pun langsung mengarahkan pecahan beling yang ia pegang ke arah luka jahitan di dahi Zayn dan berusaha untuk merobek seluruh jahitannya.
Kelly pun jatuh berlutut sambil berharap kalau Louis akan berhasil.
“Go, Kelly!” perintah Louis.
Merasa kalau Louis sedang lengah, Zayn pun mendorong tubuh Louis (beberapa luka jahitan di dahinya sudah mulai terbuka).
“Go to hell!” geram Louis, lalu menendang Zayn agar menjauh darinya. Namun Zayn tidak selemah itu, Zayn langsung mengambil pecahan beling yang berada di dekatnya dan langsung mengarahkan pecahan beling tersebut ke arah Louis.
“Goodbye, Tomlinson,” ujar Zayn dengan senyuman licik.
TO BE CONTINUED!
Hm... Kira-kira Louis bakal gimana hayo :33
2 chapter lagi selesai! \('o')/
25++ Votes for the next chapter??
and please LEAVE your COMMENT, guys! :3
Btw, kalo misalnya nanti kalian comment, bakal dijawab dengan "(balesannya apa)," ujar Zayn. (kayak yang gue lakuin di MSS [2] Dark Angel chapter. 4.) mwehehe #plak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MSS [1] : Astral Project || AU
Fanfiction[COMPLETED] MSS = Midnight Stories Series. *** Pernahkah orang tua kalian berkata "Jangan pernah berbicara kepada orang asing. Itu berbahaya." ? Pernahkah orang tua kalian berkata "Jangan percaya pada orang yang baru kau kenal" Jangan mudah percaya...