Karena Louis sendiri sudah terbiasa dengan dunia yang sekarang sedang ia pijaki, Louis tidak merasa takut karena ia sendiri sudah tahu bagaimana berjalan dalam kegelapan.
"Kelly.." gumam Louis sambil memegang lentera di tangannya.
Louis terus berjalan hingga ia menemukan rumah bercat putih di hadapannya. Louis yakin benar kalau rumah itu adalah rumah Kelly.
Louis pun segera berlari untuk memasuki rumah Kelly. Namun sialnya, pintunya terkunci. Louis terus mendorong pintu tersebut dengan sisa tenaga yang ia punya.
Louis' POV
"Persetan!" geramku sambil terus-terusan mencoba untuk mendobrak pintu kayu mahoni ini.
Panik.
Hanya itu yang berada di dalam otak dan hatiku. Sialan! Bagaimana aku tidak tahu bahwa selama ini Kelly itu sering melakukan astral project? Kelly, kau benar-benar dalam bahaya!
Aku pun memutuskan untuk mengintip ke dalam rumah Kelly. Aku menemukan seorang laki-laki yang memakai jas putih dan sedang berjalan (dengan kaku) menuju lantai atas.
Tunggu sebentar.
Bukankah laki-laki itu adalah orang yang tiba-tiba berada di fotoku dan Kelly? Sialan! Kelly benar-benar sudah diikuti oleh makhluk bedebah ini!
Aku pun mencoba untuk mendobrak pintu lagi. Dan untungnya, pintu pun terbuka.
Aku berlari memasuki rumah suburban ini, mencoba untuk mencari letak Kelly sekarang. Aku pun menengok ke kiri dan menemukan laki-laki itu lagi. Tanpa pikir panjang, akupun mengikuti laki-laki itu (meskipun aku tidak tahu ia akan kemana).
Aku pun berhenti melangkah ketika laki-laki itu memasuki sebuah ruangan dan menutup pintunya. Menimbulkan suara dentuman yang keras.
Penasaran, maka aku pun menempelkan telingaku ke pintu dan mencoba untuk mendengarkan apa yang sedang terjadi di dalam sana.
"Zayn," ujar seorang perempuan.
Itu suara Kelly!
Itu suara Kelly!
"Zayn, bisakah kau membiarkan aku pulang? Sungguh, aku rindu duniaku, Zayn," ujar perempuan yang aku yakini adalah Kelly.
"No. Kau harus tetap berada disini hingga semua urusan selesai," ujar laki-laki yang Kelly panggil Zayn. Urusan? Urusan apa?
"Memangnya kau mempunyai urusan apa, Zayn? Itu, kan, urusanmu, Zayn. Bukan urusanku. Kumohon, Zayn, aku mau pulang. Aku rindu semuanya," ujar gadis itu memohon.
"Tidak, Kelly. Semua urusan ini menyangkut dirimu. Dan kau tidak boleh kembali ke duniamu hingga seluruh urusan ini selesai," ujar laki-laki itu tegas.
Dengan penuh amarah, aku membuka pintu itu dan menemukan Kelly sedang duduk di sudut ruangan dan dengan laki-laki itu di depannya.
"Kelly!" seruku ketika aku sudah menemuinya. Aku melihat ekspresi wajahnya yang begitu girang ketika melihatku! Ayo, Louis! Aku tahu kalau kau bisa membawa Kelly ke dunia asalnya, Louis. Ayolah.
"Keluar," ujar laki-laki itu dingin dan tanpa melihat ke arahku.
"Who are you?" ujarku dengan gigi yang terkatup.
"Keluar," ulang laki-laki itu. Namun ucapannya sama sekali tidak kuindahkan. Aku justru melangkah mendekati Kelly yang raut wajahnya sangatlah ketakutan, khawatir, dan matanya yang bengkak (yang mungkin karena menangis atau kurang tidur).
"KUBILANG KELUAR!" ujar laki-laki itu ketika aku hanya tinggal melangkah 5 langkah lagi untuk mendekati Kelly.
Sekali lagi kupertegaskan bahwa aku tidak mau mendengarkan ucapannya. Masa bodoh ia akan membunuhku atau tidak. Yang penting Kelly bisa kembali.
Saat aku sudah hampir sekali mendekati Kelly, tiba-tiba saja laki-laki itu menengok kebelakang dan mendorongku hingga punggungku menabrak dinding yang keras ini.
Ayolah, Louis, aku tahu kau bisa!
Aku pun segera bangkit (dengan susah payah, tentunya) dan berjalan ke arah laki-laki itu.
Tiba-tiba saja laki-laki itu mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkannya padaku.
Sialan, permainan apa lagi ini?!
TO BE CONTINUED!
Maaf late update :3 Ha Ha mood lagi bagus buat nulis "AP" karena lagi ulang tahun :33 (gue tau gaada yang nanya).
15++ VOTES FOR THE NEXT CHAPTER
![](https://img.wattpad.com/cover/9575003-288-k594128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MSS [1] : Astral Project || AU
Fanfiction[COMPLETED] MSS = Midnight Stories Series. *** Pernahkah orang tua kalian berkata "Jangan pernah berbicara kepada orang asing. Itu berbahaya." ? Pernahkah orang tua kalian berkata "Jangan percaya pada orang yang baru kau kenal" Jangan mudah percaya...