9. Partner in Live

1.3K 178 46
                                    

CHAPTER 9

Partner in Live

Tak ada yang salah dengan CINTA. Karena ia hanyalah sebuah kata dengan sejuta makna dari penggunanya. Tidak ada satu pun ciri yang paten, namun yakinilah bahwa cinta bukan hanya sekedar hiasan bibir, atau syair para pujangga, tetapi ia adalah kekuatan yang menggerakan. Satu hal yang pasti dari cinta, yaitu mampu menumbuhkan harapan, menimbulkan pengorbanan, dan menembus batasan-batasan logis. Lebih dari satu? Memang seperti itulah cinta, kejelasan dan kepastian hanya individu yang merasakannya yang tahu pasti. Yang jelas jangan pernah biarkan ego menenggelamkannya.

========_______=======

Brak!

Bruk!

Brak!

Terlihat Eunji sedang memasukan baju-bajunya kedalam koper dengan penuh amarah. Sejak bangun tidur, ia terus marah-marah pada suaminya.

'Yak! Jung Eunji, ada apa denganmu? Kau mau kemana?" bentak Chanyeol memegang lengan Eunji kuat, menghentikan pergerakan istrinya yang tengah marah besar itu.

"Dasar kau pria brengsek! Lepas!", ucap Eunji tak kalah tingginya dengan nada suara Chanyeol. Tangannya terus bergerak, mencoba melepaskan diri dari genggaman Chanyeol

Chanyeol mengernyitkan kedua alisnya, mulai jengah dengan sikap kekanakan Eunji. "Perbuatanku mana lagi yang kau anggap salah hah? Kenapa kau bersikap seperti ini? Kekanakan!". Chanyeol kembali membentak Eunji, ia melepaskan genggaman tangannya di lengan Eunji.

"MWO? Kau masih bertanya apa salahmu? Pikirkan sendiri namja bodoh!" Eunji semakin kesal dengan ketidak pekaan Chanyeol. Setelah apa yang Chanyeol perbuat, ia sama sekali tidak merasa bersalah.

=======­­­­­­_________========

Flashback On

Terlihat sepasang suami istri yang masih memangut kedua bibir mereka, saling menghisap satu sama lain. Siapa lagi jika bukan Jung Eunji dan Park Chanyeol. Apa mereka tidak malu menjadi tontonan gratis teman-temannya? Lihatlah, mereka sampai ternganga melihat kegiatan Eunji dan Chanyeol. Meski ini kedua kalinya mereka melihatnya, tetapi tetap saja ini adalah hal yang tidak sehrusnya di pertontonkan, dan jangan sampai terlewatkan oleh mereka.

Tulang rahang Namjoo seperti terlepas dari persendiannya, saking lebarnya mulutnya menganga. Mencoba mengartikan sendiri ciuman dua insan yang ada didepannya. Tidak jauh berbeda dengan raut muka yang lainnya.

Ketika semua orang mengagumi bagaimana Chanyeol mencintai Eunji, berbeda dengan Suho. Dadanya bergemuruh, nafasnya sedikit tercekat, kepalan tangannya semakin kuat. Ia berusaha mati-matian menyembunyikan kecemburuan dan kekesalannya. Ingin rasanya ia menghentikan ciuman Chanyeol dan Eunji dengan menarik Chanyeol dan memukulnya bertubi-tubi. Namun itu hanyalah khayalan yang tidak akan terwujud. Suho hanya dapat memendam itu semua, berusaha mengalihkan pandangannya ketempat lain. Matanya mulai memerah, tarikan dan helaan nafasnya begitu dalam. Sialan!.

Hari ini benar-benar bukan keberuntungan Suho. Tanpa Suho sadari Chorong memperhatikannya dengan cermat. Menelisik raut wajah Suho yang berubah mendung, bahkan terdapat petir disana. Menebak-nebak apa yang sedang Suho rasakan, dan kini ia mengerti bahwa yang namja itu sukai adalah 'Jung Eunji', seorang wanita yang sudah diperistri oleh Chanyeol. Seketika Chorong merasakn kesedihan yang begitu dalam, ikut merasakan apa yang Suho rasakan.

Bukankah itu bodoh? Seharusnya Chorong senang, karena dengan begitu dia memiliki kesempatan mendekatinya terbuka sedikit lebih lebar dari sebelumnya?. Begitu lah cinta, hanya individu yang merasakannya yang mengerti apa yang mereka perbuat, bahkan ketika logika otak tak bisa menggapainya. Chorong akan merasa bahagia jika Suho bahagia meski bukan karenanya. Gila? Memang.

Stone Cold (Chanji Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang