Bunga-bunga merekah indah, udara sejuk bak nirwana, serta rerumputan yang menghijau menggambarkan musim semi telah tiba. Pepohonan dipingir jalan turut menyerbakkan keindahannya melalui mekarnya bunga dan bau kayu yang khas memanjakan mata orang-orang yang berlalu lalang.
"Huufftt..." desahan nafas dari seorang Jeong Eunji yang kini tengah kesal karena terus diacuhkan kekasihnya. Kai sedari tadi hanya sibuk menskrol layar smartphonenya tanpa menoleh sedikitpun kepada Eunji.
Kini keduanya tengah duduk dipinggir taman kota dengan dipayungi pohon bunga sakura yang kini sedang mekar dengan indahnya. Sepi karna sekarang masih siang, taman akan ramai dipagi dan malam hari.
"Kim Kai, sepertinya kita harus bicara" desah Eunji kesal tanpa menggunakan panggilan sayang mereka. Ini berarti Eunji sudah benar-benar marah.
"Bicaralah, aku mendengarnya" jawab Kai dingin dengan tanpa berpaling dari layar smartphonenya.
"Kita tak bisa terus-terusan begini Kai-ya" ujar Eunji dengan nada sedikit tinggi.
"Memang kita bagaimana?bukannya hubungan seperti ini yang kau inginkan?" Timpal Kai masih tak menatap Eunji.
"Kai! Aku serius, jangan acuhkan aku seperti ini, ini sungguh kekanakan!" Bentak Eunji mulai tersulut emosi. Namun berhasil membuat Kai menoleh menatapnya, setelah menghela nafas kasar Kai berucap: "kekanakan kau bilang?sekarang fikir siapa yang kekanakan? Aku atau kamu?Mana ada pria dewasa normal lain selain aku yang tahan punya pacar secantik kamu tanpa melakukan apapun! Bahkan ciuman saja jarang! Mian! sebenarnya aku tak mempermasalahkan itu semua, tapi aku jadi ragu apa kau benar-benar mencintaiku, atau hanya aku saja yang selama ini terobsesi mencintaimu hingga aku hampir gila?Apa kau benar-benar menyukaiku Jung Enji?Apa artinya aku bagimu Jung Eunji? Kau anggap apa aku ini?apakah statusku sama dengan laki-laki lain?atau apa?" Ucap kai panjang lebar yang berhasil membuat hadis didepannya mengeluarkan airmata, tangisnya tak terbendung lagi.
"Jawab aku Eunji-ya" Kai menatap tajam Eunji.
Mulut Eunji masih rapat mencoba menetralkan nafasnya,
. . ."Jadi,,,jadi selama ini kau meragukanku?" Lirih Eunji sambil sesenggukan menahan tangis.
"Mian, bukan berarti aku tak percaya padamu, aku hanya...hanya sebenarnya takut kehilanganmu, takut kalau kau tak mencintaiku, takut kalau kau berpaling dariku" suara kai mulai melemah, sambil menggenggam kedua tangan Eunji erat, tak tega melihat yeojanya menangis.
"Lalu alasanmu meminta hal 'itu' padaku?""..."
Kini Kai diam agak lama,"Jawab aku Kai! Apakah kau hanya menginginkan tubuhku? Apakah tolak ukur cintaku adalah seberapa besar aku memuaskanmu dalam hubungan seks? Jawab Aku Kim Kai!"Kini Eunji menangis sambil memukul dada bidang Kai.
Kai menghentikan pukulan itu dengan merengkuhnya kedalam pelukannya.
"Uljima, jangan menangis, maafkan aku, aku hanya benar-benar takut kehilanganmu, aku mencintaimu, tiada alasan lain."
Ungkap Kai, Eunji berhenti memukul dan meremas erat lengan baju kai sambil terus menangis.
"Percayalah Eunji-ya, aku sangat mencintaimu,bukankah kau juga mencintaiku?" Kai mencoba meyakinkan dengan terus mengelus rambut dan punggung Eunji yang masih dalam pelukannya.
Pertanyaan Kai dijawab dengan anggukan oleh Eunji.
Kai melonggarkan pelukannya menarik dagu Eunji keatas dan perlahan mendekatkan bibirnya kebibir Eunji hingga saling menempel. Eunji dan kai sama-sama memejamkan mata, menikmati sentuhan bibir pasangannya. Dunia serasa berhenti berputar.
Perlahan Kai mulai melumat bibir Eunji dengan begitu lembut. Seperti seorang profesional yang berpengalaman Kai terus menuntun Eunji melakukan ciuman panas. Kai menghisap bibir bawah Eunji yang dibalas hisapan pula dibibir atasnya. Ketika nafas Eunji mulai menipis, tanpa disadari ia membuka mulutnya.
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Kai, lidahnya menerobos masuk mulut Eunji mengajak bergulat lidah. Tangan Kai memegang tengkuk Eunji agar ciumannya semakin dalam. Lagi-lagi tanpa disadari Eunji mengalungkan tangannya keleher Kai, terus mengikuti permainan Kai yang tiada henti menyerangnya.
Tiba-tiba ada pergerakan aneh dari tangan Kai, Enji membelalakan matanya kemudian mundur melepas pangutan bibir mereka dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone Cold (Chanji Married Life)
Fanfic[Beberapa chapter PRIVAT] Perjalanan dan kehidupan rumah tangga dua insan yang tidak,tepatnya belum saling mencintai menuju kebahagiaan yg mereka inginkan,apakah akan terus bersama atau justru berpisah yg mereka inginkan? Kerasnya Batu ego masing-m...