13. Be Honest

1.2K 138 50
                                    


Chapter 13

Be Honest

JUJUR. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, definisi itu tidak akan pernah berubah. Terkadang Kejujuran memang menyakitkan, tetapi tidak mematikan. Sedangkan Kebohongan terkadang menenangkan, tetapi tidak menyembuhkan. Salah satu hal yg membuat seseorang sulit menerima sebuah kejujuran adalah kenyataan bahwa kebohonganlah yg ingin dia dengarkan.

========______========

"Kau sangat menyebalkan!" gerutu Eunji membenahi letak shal yang bertengger dilehernya. Melirik tajam kearah Chanyeol yang duduk dikursi kemudi.

"Aku tidak akan melakukannya jika kau tidak melakukannya duluan." Chanyeol memanyunkan bibirnya. Tangan kirinya terangkat mengusap tengkuknya.

"Tapi aku melakukannya di belakang!" Eunji mencebikan bibirnya. "nanti aku pasti jadi bulan-bulanan omma dan appa!" lanjut Eunji menghentakan kakinya kesal.

"Yak! Kita sedang di dalam mobil! Jangan menghentakan kakimu terlalu keras! Nanti mobilku berlubang!" protes Chanyeol.

"Pabbo! Pabbo! Pabbo! Masa bodoh dengan mobil ini!" Eunji menghentakan kakinya lebih keras. "Ini summer, tapi aku harus menggunakan kain seperti ini!" kesal Eunji menjewer telinga kanan Chanyeol gemas.

"Yak! Hentikan! Aku sedang menyetir!" Bentak Chanyeol yang mulai merasa kesakitan.

........

Flash Back on

"Aku pulang___", ucap Eunji melangkahkan kakinya memasuki apartemen.

Jika biasanya Eunji masuk apartemen selalu dalam keadaan kosong karena Chanyeol masih bekerja, berbeda dengan satu minggu ini. Chanyeol mendapat cuti karena luka yang ia dapat kemarin.

"Sudah ku bilang, tunggu aku," Eunji merebut kotak obat ditangan Chanyeol ketika dilihatnya suaminya itu kesusahan mengganti perban dipunggung telanjangnya.

"Ini, ini sudah jam berapa? Seharusnya perbanku sudah diganti sejam yang lalu!" ucap Chanyeol gelagapan, mengambil kaos yang tergeletak disampingnya lalu menutupi tubuh bagian depannya.

"Cih! Kau kira kita hidup bersama baru sehari? Aku sudah sering melihatnya," Eunji menyadari jika wajah Chanyeol bersemu merah karena malu.

"Yak! Dasar mesum!" dengan imutnya Chanyeol menyilangkan tangannya didepan dada.

Eunji tak kuasa lagi menahan tawanya melihat wajah suaminya itu.

"Yak! Aku tidak mesum, apa kau lupa kalau aku sudah mengobatimu selama beberapa hari ini?" kini Eunji tak terima dikatai mesum.

Chanyeol hanya menanggapi dengan cengiran kudanya. Membalikan badannya memunggungi Eunji agar lukanya segera bisa diobati.

"Miane, tadi aku ke apartemen Bomi dulu," Eunji mulai mengoleskan salep ke punggung Chanyeol.

"Seharusnya kau tidak ikut campur urusan mereka sejauh itu," Chanyeol sedikit menegakan punggungnya ketika jemari lembut Eunji menyentuh luka-lukanya.

"Bomi itu sahabat rasa saudara, wajar jika aku menghawatirkannya," lirih Eunji.

"Iya, tapi mereka sudah dewasa, pasti mereka akan mempertimbangkan semua efek dari perbuatannya."

"Aku hanya tidak ingin mereka seperti kita," Eunji menundukan kepalanya, sentuhan jemarinya ditubuh Chanyeol mengendur.

"hhmm,"

Stone Cold (Chanji Married Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang