CHAPTER 10
YOU'RE IN DANGER
"Rumah Tangga" Bukankah itu hanya berasal dari dua kata, Rumah dan tangga? Apa yang susah dari pendefinisian dua kata itu?. Namun nyatanya tak sesederhana itu. Rangkaian dua kata itu lebih terdengar seperti sekumpulan aturan-aturan permainan tak berujung. Permainan yang tidak hanya 'win' sebagai tujuannya, namun seperti archade penuh intrik tak berdrama. Melibatkan lebih dari satu pemain yang berpartner sampai akhir. Entah itu 'finish' atau 'game over' yang akan tertera.
======_____=====
Matahari telah terbit beberapa jam yang lalu. Namun keberadaannya seolah tak terlihat, tertutupi oleh dinginnya suhu yang menusuk jantung. Butiran-butiran air yang telah membeku berlomba-lomba turun ke bumi menyapa pepohonan tak berdaun serta makhluk-makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Beberapa orang terpesona dengan kedatangan mereka, menengadahkan tangan agar salju bisa mendarat dan menyalurkan suhu yang hampir nol derajat itu.
Berbeda dengan dua manusia yang sudah tinggal bersama di apartemen mewah pemberian orang tua mereka beberapa minggu yang lalu. Mereka berdua masih bergumul dibawah selimut tebal yang melindungi tubuh mereka dari dinginnya angin yang menerpa. _Eunji dan Chanyeol.
"Eunghhh," lenguh Eunji merenggangkan otot-ototnya, matanya yang terpejam perlahan mulai terbuka. Tangannya mengambil jam yang berada di nakas.
"Ya ampun!", kini matanya tak lagi dapat terpejam jika dia membukanya selebar itu.
"Chan! Bangun! Ini sudah lebih dari jam 8," ucapnya sambil menggoyangkan lengan suaminya.
Ya, mereka terpaksa tidur dalam ranjang yang sama selama beberapa minggu ini. Ingat, hanya tidur bersama tanpa melakukan kegiatan yang lain, paling-paling kalau mereka beruntung terkadang mereka mendapat pelukan tidak sengaja. Karena meskipun apartemen mereka dipenuhi hal-hal mewah namun hanya memiliki satu kamar besar. Entah apa yg direncanakan oleh orang tua mereka ketika memberikan tempat ini kepada mereka.
"Chan! Bangun! Kau bilang ada janji dengan dosen pukul 9 kan?" Eunji terus berusaha membangunkan Chanyeol, yang tak bergeming sama sekali.
"Channnnn....Bangun!" pekik eunji, jarinya menjapit hidung Chanyeol.
"Yak! Eunji ya! Kau ingin membunuhku hah?" teriak Chanyeol melepaskan jepitan jari Eunji yang membuat lubang hidungnya tertutup.
"Ck! Ahirnya bangun juga." Decak Eunji kesal.
"Kau ini bangkai atau apa? Lihatlah sekarang jam berapa? Bukankah kau ada janji?" Eunji berkacak pinggang menggerutu kepada suaminya itu.
"Yak! Kenapa baru membangunkanku?" teriak Chanyeol sambil berlari kearah kamar mandi.
"Ck! Dasar bangkai tiang, masih menyalahkanku lagi!" gerutu Eunji, mengikat rambutnya keatas lalu membereskan tempat tidur.
"Kau ingin sarapan apa? Masih ada waktu jika kau menginginkannya." teriak Eunji kencang agar Chanyeol yang berada di kamar mandi bisa mendengarnya.
"Terserah." Jawab Chanyeol yang masih dengan kegiatannya membersihkan badan.
.....
Begitulah kegiatan baru mereka setiap paginya, selalu diributkan dengan keterlambatan bangun pagi. Jika bukan Eunji yang terlambat, maka Chanyeol yang terlambat. Bahkan keduanya pernah terlambat kekampus berbarengan ketika sama-sama memiliki jadwal kelas pagi. Beruntung hari ini jadwal ngampus Eunji agak siang, jadi dia masih sempat mempersiapkan kebutuhan Chanyeol terlebih dahulu. Mulai dari sarapan hingga baju yang akan dikenakannya dan juga baju Chanyeol sekalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone Cold (Chanji Married Life)
Fanfiction[Beberapa chapter PRIVAT] Perjalanan dan kehidupan rumah tangga dua insan yang tidak,tepatnya belum saling mencintai menuju kebahagiaan yg mereka inginkan,apakah akan terus bersama atau justru berpisah yg mereka inginkan? Kerasnya Batu ego masing-m...