Part 14

360 14 4
                                    

8 bulan kemudian

Semua berjalan dengan lancar hubungan Jimin dan Bora. Dan yang paling mengejutkan adalah Taehyung sudah berpacaran dengan Ji Eun sebelum Taehyung kembali ke Cina.

Ya Taehyung kembali ke Cina untuk menjalankan perusahaan yang selama ini dia handel dari Seoul.

Sebelum Taehyung kembali ke Cina Taehyung meminta restu kepada orang tua Ji Eun untuk mempersunting anak mereka .

Rencananya setelah Taehyung kembali dari Cina nanti dia akan segera menikahi kekasih sekaligus sahabat adik tercintanya.

Dan sekarang kembali seperti dulu lagi hanya Bora dan Appa nya saja di rumah tetapi dengan situasi yang berbeda, Bora sudah tidak bekerja lagi dan sama dengan Appa nya ia tidak bekerja lagi karena semua kebutuhan mereka sudah di tanggung oleh Taehyung yang notabennya sekarang menjadi pengusaha ternama di Cina yang sudah membuka cabang di beberapa negara.

Semua nya terasa sempurna bagi Bora karna dengan sekarang ini Appa nya yang tidak perlu capek untuk bekerja, Oppa yang sangan baik dan selalu menyayanginya tulus, sahabat yang sangat peduli dengannya, dan yang terakhir Jimin yang selalu ada dan selalu membuat nya tersenyum .

Sekali lagi di balik kebahagian pasti ada satu titik kesedihan yang masih tertanam.

♥♥♥

"Maaf kan aku Bora-ya... aa...aku sudah tidah bisa menahan semua ini lagi... aku mohon ... aku mohon ... lupakan lah aku ... kita sudahi semua ini." Jimin berkata dengan nada memohon tanpa menatap mata Bora.

"Ada apa ... ada apa ... aku tidak mengerti dengan ucapanmu kita kan tid..."

"Sudah lah aku akan pergi jangan temui aku lagi LUPAKAN LAH AKU"
Jimin berjalan meninggalkan Bora yang seperti orang bodoh yang baru diberikan pengertian tetapi tidak diberi contoh nya terlebih dahulu.

Ya sekarang mereka sedang berada di sebuah taman yang sangat indah di tengah kota Seoul yang sangan ramai.

Entah mengapa sekarang Jimin secara sepihak memutuskan hubungan mereka yang telah di bangun dengan pengorbanan yang amat sangat menyita emosi dan waktu.

"Aku tidak mengerti ... apa yang kau ucapkan tarik semua kata-kata mu tadi dan aku tidak bisa menerima semua ini ... aku memang melihat perbedaan mu sejak beberapa waktu yang lalu tetapi aku tidak menyangka akan jadi begini akhirnya aku ... aku ...hanya ingin penjelasan JIMIN".

"Aku bilang lupakan aku dan jangan pernah menghubungi ku lagi jadi cukup ... cukup semua ini aku sudah memikirkan ini sejak lama jadi aku mohon jangan pernah ... jangan pernah ... ahiss."

Setelah kalimat terakhir Jimin itu mereka hanya diam dan tidak berkata apa-apa selama beberapa menin, sekarang yang terdengar hanya tangisan Bora dan yang terlihat punggu Jimin yang bergerak naik turun sangat cepat. Jimin yang sedang membelakangi Bora yang tadi nya mereka duduk dan karna kalimat pembukaan Jimin yang begitu membingungkan bagi Bora dan di saat itu pula Jimin yang hapir bergegas pergi meninggalkan Bora tetapi terhenti karena isak tangis Bora yang menggemah di keheningan malam Kota Seoul.

Jimin berbalik dan memeluk Bora dengat sangat erat dan mendengarkan isak tangis Bora. Lama kelamaan tangisan Bora berhenti dan Jimin melepaskan pelukan nya tetapi masih dengan jarak yang sangat dekat.

"Maafkan aku Bora-ya ... maafkan aku sayang ... aku sudah tidak bisa melanjutkan ini semua aku mohon kau mengertilah tentang kita yang seperti ini ... ini sangat berat untuk kita jalani Bora ... " Kalimat nya terjedah ia menarik napas dalam.

"Ra-ya sayang hubungan kita sangat di tentang oleh kedua orang tua ku semua nya sangat berat mereka sama sekali tidak mengingin kau ada di sisiku." Jimin melanjutkan ucapannya dengan sangat takut dan sedih.

"Jadi hiks... hiks... hiks... ini semua hanya karna itu, jadi ... jadi ... kau tidak mengingat apa yang kita lakukan untuk mempertahan hubungan ini karna hal itu ahh ... ini tidak masuk akal ... kenapa baru sekarang ... kenapa ... KENAPA HAH... hiks".

Jimin mendengarkan semua ucapan wanita yang sangat amat dicintai nya ini. Semakin lama semakit sirnah lah jarak di antara mereka dan kecupan yang pertama tepat pada dahi Bora dan beralih ke kelopak mata Bora dan sekarang sudah tepat pada bibir mungil Bora kecupan.

Cup

Cup

Cup

Dan lama kelamaan menjadi lumatan lembut yang sangat memabukkan dan sangat mengahangat kan bagi mereka berdua dan di selah-selah ciuman itu masih terdengar isak tangis Bora, tetapi Jimin tetap melanjutkan ciuman ini yang lama kelamaan semakin panas Jimin seakan tidak menghiraukan tangisan Bora.

Beberapa menit sudah ciuman panas itu berjalan Bora yang tadinya menangis sekarang sudah berhenti seakan akan ciuman tadi adalah obat penenang bagi Bora.

"Aku akan pergi ke Jerman untuk meneruskan perusahan Appa, dan Omma akan tetap berada di China bersama Appa, kami akan menjual perusahan dan saham kami dan membawanya ke Jerman. Appa sudah tidak mau ambil pusing dengen perusahan nya dan sudah tidak mau mengurusnya lagi dia ingin aku yang mengurus semua yang menyangkut tentang perusahaan tetapi ... ahh ... tidah untuk jodoh ku mereka telah menyiapkan nya ... ya wanita itu akan aku nikahi dan akan ku bawa ke Jerman."

Jimin akhir nya menjelaskan apa yang membuatnya berkata seperti itu kepada Bora. Dengan mendengar nya saja sudah membuat Bora merasa akan mati sekarang apa lagi jika menjalani ini semua pasti dia tidak sanggup. Mereka sekarang sedang duduk di bangku taman .

"Jadi ini semua hanya karna itu ... kenapa harus sekarang KAU MEBRITAHU KU HAH KENAPA AKU SANGAT KESAL HAH...". Bora meninggi kan suaranya sambil menghadap ke arah wajah jimin sambil menangis dan memukuli lengan lelaki itu.

"Apa kau suka melihat ku bersedi ...". Bora melanjutkan kalimat nya sambil menahan tangis nya. "Ternyata benar semua apa kata Oppa ku bahwa kau bukan lah lelaki yang baik ... ya lelaki yang tidak ada baik-baik nya sama sekali dan tidak mau memperjuangkan cinta yang dengan susah nya di gapai nya dan dengan gampangnya di hancurkan tanpa memberi aba-aba sedikit pun untuk pergi dan melupakan nya." Bora menjeda kalimat nya.

"Baiklah kalau itu mau mu aku akan turuti semuanya...". Bora berdiri dan meninggal kan Jimin yang hanya terdiam melihat kepergian Bora.

"Bora-ya aku sangat mencintai mu jangan tinggal kan aku Ra-ya sayang mengertilah dengen ini...".

♥♥♥

HAI APA KABAR READER...
SEKARANG TERSERAH KALAIAN DEH AKU HANYA MAU NULIS UNTUK MENYALURKAN HOBI KU YANG TAK SEBERAPA INI .
TAPI BAGI READER YANG MEMPUNYAI HATI DAN OASTI MEMPUNYAI PERASAAN TOLONG KOMENT DAN VOTE CERITA INI .
KOMENT KALIAN SANGAT BERHARGA BAGIKU.

SELAMAT TAHUN BARU....
LOVE LOVE DARI SUAMI TERSAYANG JIMIN OPPA

BE IN LOVE (Ff Jimin BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang