PART 17

291 15 8
                                    

"Ra-ya... Ra-ya..., aku merindukan mu di mana kau sekarang...".

Jimin saat ini sedang mengigau dan menyebut kalimat yang sangat membuat Bora terkejut, ya sekarang Bora suda di perboleh kan untuk menjenguk.

Setelah suara ngigauan Jimin terhenti tak ada lagi suara apapun terdengar karna hanya mereka berdua yang ada di ruangat rawat inap RS VIP, karna yang lain sudah pulang itupun karna suruan Bora.

Bora pun mendekat ke arah Jimin dan mengelus dahi hingga kearah atas hingga ujung rambut Jimin,

"Aku juga merindukan mu!"

Begitulah kalimat yang dikeluarkan Bora sambil meneteskan air mata yang suda ia tahan dari ia di perboleh kan untuk menjenguk Jimin. Tak ada lagi suara yang terdengar di ruangan itu hanya air dari impus yang menetes dan menyalurkan nya ke tubuh Jimin untuk membantunya bertahan.

"Bora-ya... Ra-ya...".
Jimin membangunkan Bora yang tak kunjung bangun, Jimin belum sanggup untuk bangkit jadilah Jimin hanya memanggil dengan suara nya yang masih serak saja, beberpa saat kemudian Bora bangun.

Mereka saling menatap satu sama lain dan hanya matalah yang berbicara disini tak ada kata yang bisa mengungkapkan kerinduan diantara keduanya.

"Apakabar my love".
Lama keadaan saling tatap itu terjadi danakhirnya terhenti saat Jimin membuka pembicaraan dan disaat itu juga Bora meneteskan air matanya.

"Apa aku terlihat baik dimata mu hmm". Begitulah jawaban Bora.

"Maaf....".
Ada jeda yang cukup lama saat kata itu terucap dari Jimin.

"Kenapa 'maaf', seharusnya aku yang mita maaf... karna tak mengetahui apa-apa tentang kesehatanmu", jawam Bora.

Tak ada jawaban dari Jimin, Jimin hanya tersenyum dan tangan nya mengarah pada wajah sendu Bora. Tak ada kata yang terucap dari Jimin maupun Bora hanya diam dan saling tatap .

"Tidur besok kita sambung perbincangan ini, aku akan menjelaskan nya besok"

Keesokam paginya...

Bora sudah bersih-bersih pagi-pagi tadi setelah Oppa nya datang membawakan pakaian ganti.
Jimin belum bangun tapi Jimin sekarang sedang di bersih kan oleh Bora. Kesabaran Bora utuk membersih kan badan Jimin sangat terlihat Bora sangat telaten membasuh tubuh Jimin perlahan-lahan. Tak berapa lama setelah itu Jimin bangun.

"Apa tudur munyenyak?"
Bora membuka percakapan.

"Ya... mungkin ini karna ada kau di sampingku Ra-ya...".
Jawab Jimin dengan suara serak khas bangun tidur.

"Baju mu sudah ku ganti dan badan mu sudah ku bersihkan, sekarang saat nya makan"
Bora langsung mengambil makanan yang sudah tersedia, tentu saja makanan rumah sakit khusus untuk pasien.

"Kau harus makan yang banya agar cepat sembuh".
Ujar Bora sambil membantu Jimin untuk duduk.

Saat makan tak ada percakapan diantara mereka, Jimin menikmati makanannya sambil terus menatap Bora yang subuk menyulangi Jimin.
Sesekali Jimin tersenyum tapi Bora merasa aneh.

"Apa aku boleh berbicara sesuatu kepada mu Ra-ya"
Setelah makan itu selesai Jimin bersuara.

"Ya tentu saja."

"Aku hanya ingin menjelaskan semuanya dari awal.".kalimat Jimin terjeda Jimin mengumpulkan kekuatannya untuk menyampai kan hal yang selama ini tertutupi.

"Aku hanya takut kau meninggal kan ku karna tahu penyakit ku ini, hal yang paling ku takutkan di dunia ini hanya kau pergi meninggal kan ku Ra-ya ... bahkan saat aku memutuskan hubungan kita, aku tetap melihat mu ya aku terus mengikutimu dan mengawasi mu kemana pun kau pergi. "

"Kenapa pemikiran mu dangkal sekali ha...",  Begitula tanggapan Bora, membuat Jimin hanya menatap nya kosong.

"Dan ada hal yang paling aku takuti sebenar nya, kalau pun aku tetap melanjutkan hubungan kita waktu itu sampai kau tahu pentakit ku dan kau terus bersama ku dan akhirnya aku pergi meninggal kan mu untuk selama-lamanya... aku tahu kau pasti tak siap untuk itu jadi aku tak akan mau kau bersedih"

"Tapi sekarang pun aku masih sedih kala mengingat kata-kata mu saat kau mengakhiri hubungan ini, tak penah kunayabgkan sebelum nya akan berakhir seperti ini,". Bora menjeda kalimat nya iya mendekatkan wajah nya ke arah Jimin dan sambil menyekat air matanya yang mulai membanjiri wajah nya.

"Jimin-ah kau harus ingat satu hal yang akan menjadi janji seumur hidup ku untuk mu, aku akan selalu ada di sampingmu apa pun yang terjadi pada mu dan pada hubungan kita nantinya kau harus ingat ini."

Mereka hanya saling pandang untuk saling berbicara dan mengekspresikan kebahagian mereka dengan bahasa mata, yang sekarang mata mereka berdua sudah mengeluar kan butiran air bening yang mengisaratkan kebahagian merea berdua.

●●●

  Sudah hampir satu pekan Jimin di rawat di RS dan sedah mulai pulih kembali. Jimin sudah di perboleh kan kembali ke rumah dan sudah bisa beraktifitas seperti biasa lagi.

Bora sudah memutus kan untuk tinggal bersama Jimin di rumah Jimin yang sangat mewah dan indah .

"Aku akan tinggal di sini selamanya, aku tak akan pergi walaupun kau mengusir ku".
Bora membawa coper besar dan beberapa tas di tangan nya, Jimin hanya membelalak kan matanya menatap Bora dari atas kebawa dan memahami apa yang di ucapkan kekasih lucunya itu.

"Aku tak akan mengusir mu sayang manamungkin aku mengusir kekasih yang paling imut ini".
Jimin mendatangi Bora dan mejauhkan barang-barang yang di pegang Bora dan mendekatkan Bora ke badan nya dan merapatkan dahi mereka berdua.

Mereka saling tatap sampai pada titik yang sangat rapat mereka hanya membisu menghirup napas mereka yang saling beradu, bibir mereka sudah sangat dekat Bora sudah menutup matanya agar bisa merasakan nya lebih dalam sampai Jimin akhirnya menjauhkan muka dan menjauh kan dirinya dari Bora, Bora yang kesal dan malu hanya berdiri terdiam .

"Bawakkan barang-barang tuan putri ini ke kamar ku dia sudah sangat tidak sabar dia sudah sangat panas saat ini, hahaha"
Jimin memanggil pelayan untuk membawakan barang-barang Bora dan meledek Bora yang sudah bersemangat untuk berciuman dan Jimin melihat wajah Bora yang merah seperti kepiting itu berubah menjadi menghitam karna malu.

Mereka sekarang terlihat sangat indah dan serasi seperti tidak ada yang akan memisah kan mereka Bora dan Jimin tidak akan pernah kembali seperti ini lagi apabila tidak ada cinta lagi di antara mereka .

TBC....

BE IN LOVE (Ff Jimin BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang