PART 4

780 27 0
                                    

Auther

Keesokan harinya Bora yang sangat pagi sekali sudah ada di sekolah benar benar tidak percaya tentang apa yg terjadi semalam dia pun tak mau membayang kan nya lagi tapi hal itu selalu ada di dalam pikirannya yaa itu tentang cerita percintaan jimin yg sangat pahit itu .

"Hai.. Bora-ah kau kenapa melamun seperti orang yg sedang banyak pikiran "
Tiba tiba ji eun datang sambil melambai lambaikan tangannya ke wajah Bora yg sedang melamun .

"Ohh kau sudah datang, tolong nanti kau sampaikan pada sekertaris kelas bahwa ini surat Jimin ya aku mau ke kantin dulu ok terima kasih "
Bora yg menjawab pertanyaan Ji eun dengan malas dan langsung pergi dengan memberikan surat Jimin kepada Ji eun .

Sesampainya di kantin Bora langsung memesan makanan untuk sarapan nya seperti biasanya .

Bell masuk pun berbunyi beberapa saat Bora selesain sarapan .

Bora pun langsung bergegas ke kelas dan sesampainya di kelas semua mata tertujuh pada Bora karena surat Jimin berasal dari nya . Bora pun tak bisa menjelaskan bagaimana surat Jimin bisa ada pada nya karena dari awal Jimin masuk ke sekolah ini semua siswi selalu membicarakan nya dan berharap bisa dekat dengan Jimin .

"Tak di sangakah ternyata kau sukak juga dengan Jimin padahal dari pertama kali Jimin masuk ke sekolah ini kau tak pernah bilang kau suka dia malah kau bilang kalau kau benci dengan nya "
Tiba tiba Ji eun bicara dengan nya dengan nada sedikit keras .

"Maaf Ji eun-ah aku tak bermaksud menyakiti mu aku semalam tak sengaja bertemu dengan Jimin di tempat ku bekerja "

"Jadi menurut mu aku bisa secepat itu percaya haaa....."

"Tapi itulah yg terjadi sebenarnya "

Bora sudah berusaha menjelaskan kejadian yg sebenarnya kepada Ji eun tetapi Ji eun tak mudah percaya karena benar saja Ji eun memang suka Jimin dari awal Jimin masuk sekolah .

-malam harinya
Bora seperti biasanya dia yang bekerja untuk membiayaai sekolah nya sendiri iyaa itu dikarenakan ayahnya yang tak punya pekerjaan dengan gaji yang cukup untuk membayar uang sekolah dan makan mereka berdua .

Tak lama dia berganti baju ternyata Jimin sudah ada di meja yang semalam mereka tempati .
Dan Jimin pun mendatangi nya untuk memesan tapi dia tak hanya memesan .

"Bora apakah surat ku sudah sampai ke sekertaris kelas ?"

"Sudah , kau mau pesan apa "
Jawabku dingin karena surat dia yang membuatku dan Ji eun sahabat ku bertengkar .

"Ahh kenapa kau dingin padaku tak seperti biasanya . Apakah ada yang salah padaku ?"

"Sudah lah kau mau memesan atau tidak . Kalau tidak aku mau pergi membuang sampah "

"Oh yaa sudah aku mau memesan coffe dan roti bakar...... ehmmm dan satu lagi terimakasih telah mengantarkan surat ku dan kauuu tampak manis saat seperti ini "

"Ne..."
Jawab ku tetap dingin walaupun sudah di puji .

Jimin sambil makan sambil memperhatikan Bora yang sedang melayani pengunjung karena tanpa sadar Jimin merasakan sesuatu yang beda pada Bora.

Karena Bora yang mandiri dan selalu tulus untuk melakukan sesuatu . Jimin jadi ingin tau tentang kehidupan Bora .

JIMIN

Apakah aku sudah tak tau malu lagi untuk memperhatikan wanita yang baru ku kenal selama beberapa hari . Apakah dia memang benar wanita yang baik ahhhh kenapa aku selalu tak bisa memalingkan pandangan ku yang selalu memandangnya .

BORA

Ahhh kenapa sih Jimin memandangi ku serius sekali apa aku terlalu kejam tadi ahh tapi biarlah .
Tapi aku salah juga ya dia kan juga tak tau kalau dia yang buat aku dan Ji eun bertengkar .
Ahhh kenapa dia terus memandangiku aku jadi takut nanti pulang sendiri ahhh.

Auther

Selama berjam jam dan sambil meminum beberapa gelas coffe di cafe tempat Bora bekerja dan tentu saja sambil memperhatikan Bora sampai akhirnya waktu Bora selesai bekerja .

"Bora-ah apa kau perlu tumpangan "
Tiba tiba Jimin datang sambil menunjukan kunci mobil nya .

"Tak perlu aku bisa pulang sendiri . Lagi pula rumah ju tak terlalu jauh dari sini "

"Ohh kalau tidak kita jalan sama saja ya ke rumah mu "

"Ahh kenapa si peria ini selalu saja mengganggu ku "  dalam hati Bora berkata.

"Terserah kau saja "
Jawabku sambil bergegas jalan secepat mungkin .

Bora yang berjalan sudah sangat cepat tetapi Jimin sudah ada di depannya dan menarik tangan Bora dengan mengatakan "cepar lah langkah mu sabgat pendek "

Tiba tiba turun hujan yang sangat deras yang membuar Bora dan Jimin berlari sambil berpegangan tangan .

Sesampainya di rumah Bora mereka pun di sambut hangat oleh ayah Bora yaitu tuan Kim ji won yang berbadan tegap dan ganteng .

"Bora maafkan appa yang membiarkan mu bekerjan dan pulang seperti ini sendirian "

"Tak perlu minta maaf malah aku yang harusnya minta maaf karena sudah menyusah kan dan membebani mu "

"Ahh sudah lah ..... ehhhh ini siapa Bora "

"Ahhh aku Park Jimin teman sekelas Bora . Tadi aku tak sengaja malihat Bora pulang sendiri jadi ku temani dan sekalian ingin tau orang tua seperti apa yang telah membesarkan anak semandiri dan setulus Bora !"

"Aku terkejut saat Jimin berkata seperti itu aku baru sadar ternyata dia memang benar benar memperhatikan ku dari tadi"  pikiran Bora .

"Ahhh terimah kasih nak Jimin apakah kalian sudah makan ?"

"Ahhh aku sudah tadi makan di cafe tempat Bora bekerja "

"Ahhh ayuklah makan bersama sedikit saja " jawab tuan Kim ji won memaksa .

Merekapun akhirnya makan setelah berganti baju Jimin yang memakai baju ayah Bora karena basah saat perjalanan pulan tadi .

Jimin memecah kan suasana yang hening karena sedang makan . Dia bertanya .
"Apakah cuma kalian berdua yang tingga di rumah ini "

Seketika ayah dan anak itu bertatapan karena bingung dari mana menceritakan nya .

"Ne hanya ada aku dan appa di rumah ini karena ibu ku sudah tidak ada lagi dia sudah diluan bertemu dengan tuhan "

"Ahhh miyane aku tak bermaksud "

"Tak apa itu pertanyaan yang biasa ku dengar saat teman atau siapapun yang baru pertama kali masuk ke rumah ini ."

Beberapa jam kemudian Jimin pun memutuskan untuk pulang karena sudah ralut malam dan Jimin merasa tidak tega melihat Borang yang sudah kelah bekerja dan sekolah satu harian tadi .

TBC.........

BE IN LOVE (Ff Jimin BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang