eleven

0 0 0
                                    

Tak ada lagi hingar bingar celoteh tentang ratu es, hampir tak ada. Sempat banyak gosip yang beredar sana sini, tentang jinseo yang kerasukan, jinseo hanya akting, jinseo pura-pura baik, dan lainnya.. Memang sempat memanas, namun gosip itu menghilang dengan sendiri nya.. Walau kini hanya sebagian yang sudah mulai mengenal sisi baik jinseo....

-Di kelas-

"Semuanya, berkumpul di aula sekolah. Akan ada pengumuman dari kepala sekolah" jong berteriak di pintu
"Pengumuman apa?" yoona menepis poni panjang nya
"Kalau aku beritahu, untuk apa kalian ke aula? Bodoh sekali" jawab jong mengangkat dagu nya

"Baiklah, karna kalian semua sudah berkumpul ibu akan memberitahukan kalian sesuatu, ini menyangkut prestasi sekolah" kepala sekolah memegang mic nya "ada perwakilan sekolah kita yang berhasil memenangkan olimpiade mata pelajaran kimia, yong bom mari naik keatas panggung" lanjut kepala sekolah memanggil yong
"Terima kasih pada guru guru yang telah membimbing saya hingga akhir nya saya bisa memenangkan olimpiade ini, dan teman semua yang mendukung saya.. Mungkin sangat singkat namun hanya itu yang bisa saya sampaikan, terima kasih" tutup yong
"Yong bom!! Saranghae! Yong bom saranghae!!" sorak-sorak dari penggemarnya begitu keras
"Woah, dibalik kacamata nya itu, dia sangat jenius" celetuk sang
Tepuk tangan bergemuruh dimana-mana, bagaimana tidak? Ini pertama kali nya ada perwakilan pemenang kimia, biasanya hanya fisika, bahasa, dan lain sebagai nya.. Baru kali ini ada yang berhasil, bahkan saingan nya berasal dari pusat seoul. Wah daebak!!

-Bel pulang-

"Selamat!!" jinseo muncul dari balik tembok, mengagetkan yong yang sedang membaca sertifikat kemenangan nya
"Aish kau ini mengagetkan ku saja, tapi terima kasih" yong mengelus dada nya
"Wah kau ini jenuis sekali, kau pasti akan jadi trending topik di mading" puji jinseo
"Ah biasa saja, kau ingin ke cafe? Ayo, aku hampir terlambat" yong menarik tangan jinseo
'Yong? Tanganmu..' batin jinseo mengikuti yong

'Ish, kau ini yong berani sekali memegang jinseo?!!' jong mengintip dari balik jendela
"Tok tok tok.. Sedang apa kau?" tanya sang mendekatkan wajah nya
"Omo!! Dasar tengik! Pergi sana!" jong merapikan rambut nya
"Ahh kau mengintip jinseo ya?"
"Bukan urusan mu! Pergi sana"
"Mengaku saja lah, kau menyukai nya kan?" interogasi sang mengunyah permen karet
"Kau ini bicara apa?"
"Ah dasar tukang bohong, gerak-gerik mu itu bukan lagi sebagai sahabat" tatapan sinis sang membuat jong ciut
"Aku ini kan sejak kecil mengenal nya" elak jong
"Ah mengaku saja, kalau kau laki-laki maka sportif lah dengan ku" sang menantang
"Apa? Kau menantangku?" tatap jong
"Ya, kau laki-laki kan? Ingat ya sportif!!" sang berlari mengacungkan jempol
"Yaak!! Tunggu!! Ah tengik sialan!" umpat jong

-Di cafe-

"Pesanan mu datang.." sapa yong
"Gomawo" ucap jinseo
Dari arah berlawanan ada dua orang berlari mengarah ke bangku jinseo
"Jinseo ah!" panggil mereka mengatur napas yang tersengal-sengal
"Yaak jong? Sang? Sedang apa kalian" tanya jinseo kaget
"Menemani mu" jawab mereka bersamaan
"Kalian sedang main akting? Naskah drama nya sama" ledek jinseo "tumben juga kalian bisa akur" sambung jinseo
"Jinseo, aku membawa kan sesuatu untuk mu loh" jong pamer
"Apa?" tanya jinseo
"Aku juga ada sesuatu!!" potong sang
Jong dan sang mengeluarkan benda dari tas mereka dan menaruh nya bersamaan
"Ini novel terbaru, sudah dibaca 10 juta orang" kata jong
"Ini komik detektif, kau pasti suka. Bacalah, ini seru loh" sang memamerkan buku nya
"Yaak? Ada apa hari ini? Kalian aneh" jinseo menggelengkan kepala "aku akan membaca buku dari kalian, terima kasih ya" puji jinseo tersenyum lebar

"Jinseo, aku pulang cepat hari ini, kamu mau pulang bersama?" tawar yong
"Tidak!! Jinseo pulang dengan ku!!" teriak jong dan sang bersamaan
"Kalian ini aneh.. Ada apa sih hari ini? Sini yong duduk dulu, kau pasti lelah"
"Tidak apa-apa.. Aku kan ingin berbuat baik, masa tidak boleh" sela sang
"Aku ingin main ke rumah mu, ingin bertemu halmeoni" cengir jong
"Ah ya, kalian bisa datang ke rumah ku.. Tadi pagi halmeonu membeli baham kue beras, seperti nya akan dimasak hari ini" terang jinseo
"Ayo!!" teriak mereka bersamaan

-Di rumah jinseo-

"Sore nek" jong dan sang berebut salam
"Yong, kau tak ikut masuk?" tanya jinseo melihat yong mematung di depan pintu
"Ah kalian datang ayo masuk, yong? Kau juga ayo masuk" panggil nenek
"Ah baiklah, annyeong" yong masuk
"Wah kau akan memasak kue beras? Wah itu makanan kesukaan ku" cetus jong
"Aku lebih suka, tiap hari aku makan kue beras" balas sang
"Aku tiap saat makan kue beras"
"Aku punya bibi khusus pembuat kue beras"
Tak tahan dengan jong dan sang yang saling balas-membalas, jinseo menggebrak meja "kalian ini gila?? Jangan buat gaduh di rumah ku! Kalian harus contoh yong, lihat dia membaca buku" tunjuk jinseo
"Buku? Baiklah, buku mana buku? Yong ajarkan aku soal ini kau bisa?" jong mencari-cari buku
"Kau harus membantu ku soal matematika ini, susah sekali!"' serobot sang
"Eoh? Ya baiklah, duduk dengan tenang" pinta yong
Jinseo memandang aneh, 'ada apa dengan mereka? Tingkah nya janggal. Si tengik dan jong? Hmm, dasar gila' gerutu jinseo dalam hati

"Jinseo, bantu aku mengaduk ini" teriak nenek dari dapur
"Aku tak bisa masak eoh" jawab jinseo bermalas-malasan
"Nenek mu membuat kue beras? Aku akan ke dapur ya?" tawar yong
"Ne"
"Aku bosan, boleh aku menyetel TV?" tanya sang
"Ya, boleh. Nyalakan sana di ruang tengah"
"Aku juga ya? Seperti nya ada film baru hari ini" jong menyusul sang

Duduk termanggu di meja makan membuat jinseo bosan dan memutuskan untuk ikut ke dapur.. Mengintip yong dan halmeoni nya
"Ini resep kue beras nenek ku" ajar yong
"Ah kau pandai sekali yong, jinseo harus belajar memasak dari mu" celetuk nenek
"Ah bisa saja, aku hanya memperhatikan dan mengikutinya saja" yong meringis
"Yong, kau membuat nenek ku bahagia.." ujar jinseo tak bersuara
"Hai!! Aku datang" jinseo muncul dari sembunyi nya
"Kau, sini. Kau harus belajar banyak dari yong. Dia anak baik" halmeoni menyuruh "aku akan membeli kacang polong untuk camilan" lanjut halmeoni membawa dompet nya
"Bagaimana cara membuatnya? Aku sama sekali tak paham" jinseo memakai celemek nya
"Mudah, seperti ini" yong mencontoh kan
"Woah, aku bisa! Hahaha aku bisa!" sorak jinseo melompat-lompat

Mendengar kegaduhan di dapur, jong dan sang menghampiri.. Dan terhenti di pintu.. Deg! Jantung jong terasa berhenti berdetak, ini menyakitkan!! Sedangkan sang bergabung memainkan tepung dan ikut tertawa bersama
15 menit kemudian, kue sudah jadi.. Jong menunggu di meja makan sambil menata piring, melamunkan kejadian di dapur tadi..
"Hoi jong, kau jangan melamun. Bisa kerasukan setan nanti" jinseo mencolek hidung jong membuat lamunan nya buyar
"Ah tidak, aku lapar sekali. Halmonie mu mana?" tanya jong mengalihkan pembicaraan
"Sedang membeli kacang polong, kalian makan dulu nih kue nya, sudah jadi. Buatan ku dan yong loh" jinseo bangga
"Wah aroma nya sedap sekali, aku coba ya? Hmm enak sekali!!" puji sang mengunyah kue yang memenuhi mulut nya
"Jinseo, aku pulang dulu ya. Eomma mengirimi ku pesan" jong bangkit dari duduk nya
"Kau tak ingin mencicipi kue buatan ku?" tanya jinseo
"Aku tak lapar" jawab jong singkat
"Kau ini kejam sekali, aku membuat kan untukmu.. Kalau begitu, bawa ini aku bungkuskan untuk mu. Makan ya? Aku titip salam pada orang tuamu, hati-hati dijalan" jinseo mengingatkan
"Baiklah, gomawo. Salam untuk halmeoni mu ya, maaf aku pulang duluan" jong pun pergi
"Wah jong bodoh sekali, melewatkan makanan enak ini" cerocos sang menelan kue nya
"Yaak habiskan dulu, kau akan tersedak" yong menepuk dahi sang
'Aah awal pengalaman memasak ku bersama yong!' batin jinseo tertawa geli







Gimana ching? Saran dan kritik silahkan ya seperti biasa ;)



Gomawo!! :)

Love In Part TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang