four

7 1 0
                                    

'Huh dasar namja sialan, si tengik itu ingin bermasalah denganku juga eoh? Dasar tak tahu diri, dilihat dari wajahnya memang lumayan, dan bisa mengira bahwa dia adalah anak baik, patuh, dan rajin.. Tapi nyatanya, dia baru saja membolos di jam kimia! Bahkan meledek ku kalau aku ini pendek?!! Huufft, sudah cukup gangguan dari yoona and the geng ditambah jenis manusia satu ini?! Aku benar-benar akan menutup telinga ku sepanjang hari dengan headset ku ini.. Bahkan anak lain pun diganggunya, pantas saja dia pindah mungkin semua orang disana akan mengidap tekanan darah tinggi karna ulah nya bagai siluman. Benar-benar bocah tengik!' omel jinseo dalam hati sambil mengepalkan tangan...

Ponsel jinseo berdering
"Ne, ada apa jong?"
"Kau sudah mengerjakan tugas mengeprint data struktur ekonomi?" tanya jong panik
"Mati aku!! Belum, ah untung kan menelpon.. Akan ku kerjakan, sampai besok!" ujar jinseo menutup telpon dengan cepat dan mengambil flashdisk nya

15 detik kemudian telpon jinseo kembali berdering
"Yaak bodoh, aku menelpon bukan ingin mengingatkanmu!"
"Lalu apa? Jangan bilang kau belum mengerjakan dan kau ingin menitipkannya padaku eoh"
"Yaak kau ini seperti peramal, tepat sekali! Kalau begitu aku menitipkannya padamu, bawa besok!!"

"Eoh? Dia pikir aku ini pembantunya? Dasar jongjong, kau ini menyebalkan" gerutu jinseo beranjak dari duduknya
"Halmeoniiiii aku keluar dulu, ada tugas yang harus kuselesaikan ne" ijin jinseo pada halmeoni " ne, jangan lama-lama ini sudah mau malam, kau harus cepat pulang!!" perintah halmeoni
"Ne. Aku pergi dulu"

"Why..Why... Aduh!" pekik jinseo yang sedang bergumam sambil bernyanyi
"Mianhae, aku tak sengaja"
"Kau? Ah tetangga baru, kalau jalan lihat-lihat dong" kata jinseo mengusap kepalanya
"Ah maaf, aku terlalu lelah" ujar yong lirih
"Ah ya baiklah, aku juga terlalu asik memakai headset dan novelku" kata jinseo membungkuk
"Ah ne"
"Kau dari mana saja? Jam segini baru pulang eoh?" tanya jinseo
"Ya, aku biasa pulang jam segini" jawab yong
"Eoh? Kau dari mana saja?"
"Aku dari.."
"Tunggu handphone ku berbunyi, aku duluan ya" potong jinseo buru-buru


"Apa lagi? Iya iya ini aku lagi dijalan.. Kau tinggal terima beres, ah molla aku tak peduli. Sudah, aku sudah dekat dengan tempat print" Tut tut tut telepon dimatikan

-pagi hari di bus-

Ah senangnya pagi ini, cuaca tetlihat sangat bersahabat. Dan satu lagi, tak perlu menunggu lama bus. Biasanya aku harus menunggu cloter lainnya yang sangat lama

Beberapa saat di halte terakhir..

Bruuuum bruuum bruuum braaaak!!! Seketika sumber suara itu di kerumuni banyak orang

"Permisi, ada apa ini eoh?" tanya jinseo pada seseorang
"Ada kecelakaan murid sekolah"
"Mwo? Siapa?"
"Aku tak tahu, aku tak punya banyak waktu menontoninya, lebih baik kau lihat sendiri"

"Omo!! Sang?!! Yaak siapapun tolong panggilkan ambulans!! Palli!!!" teriak jinseo menopang kepala sang di kerumunan

10 menit kemudian ambulans datang dengan beberapa tenaga medisnya

-Dirumah sakit-

"Bagaimana dok keadaannya?" tanya jinseo panik
"Baik-baik saja, hanya benturan.. Tapi tak terlalu berdampak pada kondisinya.. Kau temannya kah?" tanya dokter itu
"Ne"
"Lebih baik kau hubungi dulu pihak sekolah" saran dokter itu pergi

Ponsel jong berdering
"Ne, annyeong" sapa jong
"Nado, aku di rumah sakit sekarang"
"Eoh? Kenapa? Kau sakit? Aku akan segera kesana!! Tunggu aku!!"
"Dasar bodoh, aku belum juga menjelaskan dia sudah nyerocos duluan" omel nya

Love In Part TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang