twelve

3 0 0
                                    

Jendela waktu, saksi bisu.
Ah aku terlelap, dengan kenangan masa lalu. Aku sadar aku harus bangkit eoh, harus berubah dari keterpurukan. Karna itu merupakan keharusan. Dan akhirnya keputusan itu berhasil, tak ada rasa sesal. Kini senyum ku telah mengembang dengan mudah. Rasanya hati, mulut, dan tangan ku tak ada ragu berbuat yang terbaik.. Karna aku yakin, aku bisa..

-Di kelas-


'Apa yang ku katakan benar kan, kau akan jadi trending di mading..' batin jinseo tertawa
"Wah kau sudah lihat mading?" yoona mulai bergosip
"Ya, yong bom? Dia hebat ya" puji sunny
"Kalau saja dia tak culun, pasti akan makin banyak menggemar kan" yoon menambahi
"Ku dengar dia mendapat beasiswa selama satu tahun"  sambung yoon
"Wajar lah, dia kan jenius. Pantas dapar beasiswa" sang ikut menimbrug
"Diam kau tengik, tak usah ikut campur!" bentak chan
Sang memutar bola matanya dan menarik rambut kuda jinseo "yak sakit!!" teriak jinseo
"Hehehe, ah iya kue buatan nenek mu sangat enak. Aku kesana lagi boleh?" tanya sang mendekat
"Tidak boleh" larang jong
"Yaak kau bukan yang punya rumah eoh, diam saja di bangku mu" tukas sang "bagaimana? Boleh kah?" sambung sang
"Yayaya boleh, tapi tidak untuk minggu-minggu ini.. " jawab jinseo
"Ah bagus!! Baiklah, yang penting kau mengizinkan" cengir sang
"Ne" jinseo merogoh isi tas nya mencari sesuatu
"Jinseo, kau sudah membaca novel pemberian ku?" tanya jong
"Ini sedang kucari, sebentar.. Ini dia!" jinseo menunjukkan novel nya
"Komik ku tak kau baca?" sang menoleh ke arah jinseo
"Belum, aku membaca novel ini dulu. Aku tak begitu suka novel, tapi tenang saja pasti ku baca. Ngomong-ngomong dari judul novel nya, buku ini menarik.. Lihat, judul buku nya 'love witj friend' hmm pasti genre romance" tebak jinseo membuka sampulnya
"Ya jinseo kau harus baca sampai habis, kau tak perlu baca komik itu. Tak penting" sindir jong menahan tawa
'Aish kau ini jong, dasar!' gerutu sang dalam hati
"Kau baca dulu, isinya menarik kok! Kau tak akan bosan walau membaca berkali-kali" sang sadar jong sedang meledek nya
"Yayaya kan sudah ku bilang, aku akan baca buku dari kalian eoh" jinseo menengahi

-Di koridor, sepulang sekolah-

Jinseo menelusuri koridor sambil membaca novel dari jong. "Yaak jinseo!!" panggil seseorang yang tak lain adalag jong
"Ne?" tanya jinseo
"Kau akan pergi ke cafe? Sekarang??" jinseo balik bertanya
"Ya, kenapa?"
"Aku ikut" jong memgambil kunci mobil yang terselip di celana nya
"Oke, ayo!" sorak jinseo
Sambil berjalan, jong memperhatikan jinseo yang asik membaca novel.. Jong berpikir bahwa isi buku itu menarik, padahal dia asal ambil waktu bersaingan dengan sang di toko buku
"Kau suka sekali buku itu? Dari tadi buku itu mengambil semua perhatianmu" ujar jong
"Ya, isinya bagus sekali. Banyak kata-kata kiasan. Dan beberapa nasihat" jawab jinseo
"Nasihat? Novel memberi nasihat? Maksud mu amanat mungkin" elak jong
"Ya maksudnya itu, di cerita ini mengajarkan bahwa cinta itu tak harus memiliki" jinseo membuka-buka kembali halaman yang pernah dibaca nya
Deg! Kata-kata itu seperti menikam jantung jong. Sakit mendengarnya! Ya, walau sederhana tapi kalimat itu bagai makna yang sangat besar bagi jong. Rasanya kuping jong ngilu mendengarnya, pikiran nya seperti teriris-iris luka, hatinya seakan terhempas! Dalam.. Sangat dalam..

-Di cafe-

"Yong kemana? Biasanya dia datang dan langsung membawa pesanan makan ku" jinseo melihat sekeliling, namun 5 menit berlalu tak ada yang datang. Jinseo memesan dengan pelayan yang lain, sembari bertanya "permisi, kau tahu yong kan?" tanya jinseo pada pelayan itu
"Ya, bagian pelayan. Ada apa?" jawab pelayan itu
"Hmm dia tak bekerja kah? Aku tak menemukan nya"
"Ya, hari ini dia tak masuk"
"Kenapa?" jinseo penasaran
"Katanya dia mendapat kabar kalau nenek nya sedang sakit, jadi dia minta izin beberapa hari ke depan" jelas pelayan itu
"Begitukah? Kalau begitu terima kasih" ucap jinseo
"Sama-sama. Pesanan mu akan ku antar sebentar lagi" ujar pelayan itu pergi
"Yaak jong! Kau dengar itu? Nenek nya sakit" jinseo panik
"Ya, lalu?" jong menatap wajah jinseo
"Kau ini tak memiliki hati eoh? Ketua osis macam apa kau tak acuh pada murid lain" jinseo merengut sebal
"Yaak mianhae, lalu kau ingin apa?"
"Kita jenguk bersama ya?" pinta jinseo
"Ya baiklah" jong pasrah
"Aku akan cepat habis kan makanan ku kok, kau tak perlu menunggu lama.Oke?"

Love In Part TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang