Real Problem

528 47 0
                                    

Seulgi mengetuk-ngetuk jarinya di meja belajarnya. Dia sedang menunggu khabar daripada orang upahannya. Dia mengupah stalker untuk mencari segala maklumat tentang Min Yoongi tapi sampai sekarang tiada sebarang khabar daripadanya.
"Sialan!!"
Seulgi menghempas telapak tangannya ke meja dengan keras. Menghasilkan bunyi perpaduan kulit dengan kayu yang menyakitkan.
.
.
Jimin sedang bermanja dengan Yoongi di taman bunga nenek Yoongi. Dia mengelus-elus kepalanya di bahu Yoongi mirip perlakuan kucing ke majikannya.
"Hyungie,jangan mengacuhkanku"
Yoongi sedang asik dengan dunianya sendiri. Dia memainkan ponsel di tangannya tanpa memperdulikan celotehan Jimin. Tiba-tiba nenek Yoongi menghampiri mereka.
"Jimin,Yoongi kalian ada tamu"
Jimin bengong sendiri,bukannya itu rumahnya nenek Yoongi? Kenapa jadi tamunya Jimin? Yoongi menarik Jimin masuk ke dalam untuk menemui tamu mereka. Dan yang pertama Jimin liat ialah ibunya dan Jungkook sedang duduk di sofa.
"Omma!!"
"Jjiminnie"
Jungkook dan Yoongi sweatdrop.
"Omma kangen sama Jimin"
"Ya Jimin juga"
Setelah itu Puan Park beralih pada Yoongi. Mendekatinya dan memeluknya erat. Jimin mendekati Jungkook.
"Ada yang harus kau liat Kook"
"Apaan?"
Yoongi duduk di sebelah Jimin.
"Hyung,boleh panggil Taehyung ke mari?"
Jimin berbisik ke telinga Yoongi.
"Kenapa?"
"Ayolah"
"Menyebalkan"
"Love you hyung"
Jimin mencubit gemas pipi Yoongi. Jungkook keheranan.
"Hei Chim,apa yang harus aku liat?"
Tiba-tiba Yoongi datang dengan Taehyung. Jungkook menoleh dan jantungnya serasa berhenti seketika. Taehyung melopong. Jungkook di sana. Jungkooknya di sana. Saking terharunya Taehyung sampai menangis. Jungkook mengalihkan tatapannya dari Taehyung. Jimin menarik Yoongi dan Puan Park ke taman bunga nenek Yoongi. Memberikan ruang buat Taehyung dan Jungkook.
"Long time no see,Bunny"
"Yeah"
"Miss me?"
"Who wouldn't"
"Mian Kook"
Jungkook tidak berkutik. Dia diam mencerna perkataan Taehyung.
"Senang membohongiku?"
"Kook,hyung tidak bermaksud"
"Cukup hyung,aku sudah move on,jadi jangan dekat-dekat"
Jungkook bangkit dari sofa dan berjalan ke dapur. Taehyung mengusap kasar bekas air mata di pipinya. Dia langsung berlari keluar dari rumah nenek Yoongi. Sakit bung. Sementara Jungkook sudah banjir air mata. Dia tidak mampu untuk mempercayai Taehyung lagi lepas apa yang Taehyung lakukan padanya. Jungkook baru sadar kalau selama ini dia sudah hancur. Jimin menghampiri Jungkook.
"Maaf Kook,aku menyakitimu,kupikir kau bisa tersenyum lagi selepas bertemu Taehyung"
"Tak apa Jim"
Jimin merengkuh Jungkook. Yoongi menghampiri mereka dan menepuk bahu Jimin.
"Aku akan bicara dengan Taehyung"
Jimin mengangguk. Dia sudah menceritakan semuanya pada Yoongi tadi. Dan nenek Yoongi juga.
"Tae"
"Yoongi hyung"
Taehyung langsung menarik Yoongi ke dalam pelukannya. Menangis semau-maunya di bahu Yoongi.
"Hyung hiks aku masih menyayanginya"
"Sst Jungkook perlukan waktu"
Taehyung meraung dalam pelukan Yoongi. Yoongi membawa Taehyung untuk duduk di halte bis.
"Kenapa kita ke sini hyung?"
"Mencari ketenangan"
Taehyung tidak protes. Sementara Jungkook tertidur di pangkuan Puan Park.
"Kasian sekali Jungkook"
Puan Park mengusap lembut surai sekelam malam Jungkook. Jimin menatap arloji di pergelangan tangannya. Dia gelisah karna sedari tadi Yoongi dan Taehyung tidak kembali. Perasaannya mulai tidak enak.
"Kenapa Jim?"
"Yoongi hyung,omma,dia belum balik dari tadi"
"Bentar lagi balik kok,tenang sayang,jangan tegang seperti itu"
Jimin mengangguk.
.
.
Seulgi menyeringai seram. Dia menurunkan jendela mobilnya.
'Dapat kau Min Yoongi'
Seulgi melihat Yoongi dan Taehyung sedang duduk di halte bis. Seringaiannya bertambah seram.
"Siap-sedia"
"Baik"
Seulgi menaikkan semula jendela mobilnya.
.
.
Haneul mundar-mandir di depan istrinya,InAh yang melihat suaminya gusar mengerutkan keningnya.
"Yeobo,kenapa?"
"Seulgi,kemana anak itu?"
"Daegu,katanya ada kerja"
"APA?!"
"Kenapa?"
Haneul mula rasa sesuatu yang buruk akan berlaku. Dia mengenal Kang Seulgi,dia yang menyaksikan pertumbuhan putrinya itu dan dia tahu benar sifat Seulgi seperti apa.
"Yeobo bersiap,kita ke Daegu sekarang"
"Bo??"
"Cepat"
InAh langsung berdiri dan berlari ke kamar,mengemasi barang-barangnya.
'Semoga saja anak itu tidak melakukan perkara bodoh'
.
.
Taehyung melirik Yoongi di sebelahnya.
"Hyung,aku perlu ke tandas sebentar"
Yoongi mengangguk.
"Jangan lama"
"Tenang hyung"
Taehyung bangkit dan berjalan ke tandas umum yang jaraknya 9 meter dari halte. Yoongi mengayunkan kakinya. Dia senang bisa menerima Jimin semula tapi di saat yang sama sedih juga karna Taehyung dan Jungkook. Sebuah mobil berhenti di halte. Yoongi mengacuhkan. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik paksa tubuhnya,dia memberontak tapi mulutnya dibekap menggunakan saputangan yang dititiskan cairan kloroform. Yoongi kehilangan kesadarannya. Dia sempat mendengar teriakan Taehyung sebelum semuanya gelap.
.
.
"Shit!! Aku tidak seharusnya meninggalkan Yoongi hyung tadi!!! Bangsat!!! Fuck!!"
Taehyung memaki semaunya dalam lariannya untuk kembali ke rumah nenek Yoongi.
Brak!
Semua yang berada di dalam rumah terlonjak kaget. Jungkook sampai terbangun.
"Tae kenapa Yoongi hyung mana?"
"Hahh hahh Yoongi hyung hahh hahh diculik"
Taehyung ngos-ngosan.
"APA?!??"
.
.
TBC

Apa kalian panasaran siapa kakeknya Yoongi? Kakeknya Yoongi tidak ada di Daegu,kakeknya Yoongi ada tugasan di luar negeri. Makanya yang dirumah itu hanya neneknya Yoongi. Maaf bunny tidak menerangkan 😭🐰 btw makasih reader and vomenter ❤🐰❤🐰❤🐰 love love you allss

OUR LOVE STORY- A MinYoon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang