Jimin, Yoongi, Jungkook, Taehyung dan Nyonya Park sedang mengecek ulang isi bagasi mereka. Hari ini mereka semua akan pulang ke Seoul, ada sekolah yang menunggu kepulangan mereka.
"Kookie, sudah semuanya?"
"Sudah, hyung, sekolahmu?"
"Itu sudah diurus oleh omma sekalian sama Yoongi hyung"
Jungkook mengangguk paham.
"Kalian sudah selesai? Bagasinya sudah di mobil semua?"
"Sudah omma"
"Okey ayo kita ucap selamat tinggal"
Nyonya Park memeluk nenek Yoongi dan ibu Taehyung erat.
"Taetae omma, Kookie, jaga diri ne, jangan selingkuhin Kookie, Tae"
"Omma~ apa tiga tahun belum cukup menunjukkan seberapa Tae sayang sama Kookie?"
Ibu Taehyung hanya terkekeh kecil. Nenek dan kakek Yoongi memeluk cucu mereka erat.
"Jaga diri ne Yoongi, Jimin, jagain Yoongi buat kami ya"
"Apapun untuk halmonie dan harabojie"
"Hati-hati di jalan ne"
"Ne"
Mereka memulakan perjalanan mereka untuk kembali ke Seoul.
.
.
Seoul, South Korea
Jimin meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Setelah perjalanan panjang mereka, Jimin sangat kelelahan dan membutuhkan istirahatnya karna besok dia dan yang lain akan kembali ke sekolah.
Yoongi mengelap keringatnya dengan tuala setelah selesai menata barang-barangnya.
"Yoongie,sudah selesai?"
"Ne omma"
"Yaudah istirahatlah,besok hari yang panjang"
"Ne omma"
Yoongi menghempas tubuh mungilnya ke kasur. Melelapkan matanya dan larut dalam alam mimpi.
Jungkook duduk di hadapan hyungnya. Wonwoo menatap aneh adiknya karna sejak tadi Jungkook menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
"Ada apa Kook?"
"Jadi selama tiga tahun, hyung menyembunyikan Tae hyung dariku?"
"Ehmm i..iya"
"Aku ngambek"
"Aigooo adik manis hyung, jangan ngambek please"
"Tapi terima kasih hyung, sudah mengembalikan kebahagiaanku"
"Sama-sama Jungkookie, sudah? Tidur sana, besok Kookie kan sekolah"
"Ne hyung"
Jungkook langsung berlari kecil ke kamarnya.
Taehyung mengistirahatkan tubuh lelahnya di atas kasurnya.
Seharian dia mengemasi apartmentnya yang sudah dia tinggalkan selama tiga tahun. Sebaik sahaja dia berbaring di atas kasurnya,matanya langsung tertutup dan Taehyung menjejaki alam mimpi.
.
.
Next morning
Jimin menggeliat kecil sebelum bangkit dari kasurnya dan berjalan tertatih dengan mata setengah terbuka masuk ke dalam kamar mandi. Nyonya Park mengetuk pintu kamar anak semata wayangnya. Berniat membangunkan Jimin dari tidurnya.
.
Tok tok tok
"Jimin sayang,ayo bangun"
Nyonya Park memutar knop pintu tapi belum sempat pintunya terbuka,Jimin sudah merespon dari dalam.
"Jimin sudah bangun omma,bentar lagi turun!"
"Okay,tumben awal sayang"
"Semangat omma hihi"
Nyonya Park hanya menggelengkan kepalanya.
.
.
"Yoongi!!! Sayang!!! Ayo bangun nanti kamu telat!!!"
Yoongi menekup telinganya dengan bantal,tanpa mempedulikan ibunya yang hampir kehabisan suara meneriakinya dari luar.
"Bangun Min Yoongi!!!!!! Sekolah!!!!"
.
Brak!
Pintu kamar Yoongi didobrak paksa. Ibunya ngos-ngosan di depan pintu. Dengan sekuat tenaga,ibu Yoongi menendang anak semata wayangnya sampai terjatuh dengan tidak elit dari kasur.
"Aishh omma,sakit tau"
"Bangun atau koleksi kumamonmu omma bakar"
"Andwaee omma! Iya iya Yoongi bangun"
Yoongi mencapai handuk yang tersampir di kerusinya dan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.
.
.
At school
Jimin memandang intens pada Seokjin yang asik membaca bukunya tanpa mempedulikan Jimin yang seperti hendak memakannya hidup-hidup.
"Hyung,ada apa dengan hubunganmu dan Namjoon hyung?"
"Jangan kepo,Jim,urus sana kekasihmu"
"Hyung! Namjoon hyung itu temanku!"
"Sudahlah Jimin"
Seokjin bangkit dari kursinya meninggalkan Jimin yang menatapnya bengong. Yoongi menepuk pundak Jimin.
"Tanya aja sama Namjoon,aku akan memujuknya supaya bicara"
Jimin hanya mengangguk kecil.
.
Kring!
Bel berbunyi nyaring. Jimin menghantar Yoongi ke kelasnya. Yoongi duduk di kerusinya.
"Hey Jin hyung"
"Hm"
"Kenapa dengan kau Dan Namjoon?"
"Kami baik-baik saja"
"Oh ya? Bilang itu pada kekasihmu yang seperti mayat hidup"
"Yoong, berhenti memaksa please"
"Aku akan berhenti kalau kau mau cerita padaku hyung"
"Baiklah baiklah, istirahat nanti aku akan cerita, puas?"
"Sangat"
Seokjin mendengus kesal. Dia tidak pernah menang kalau berdebat dengan Yoongi.
.
.
"Baiklah, hari ini kita punya teman baru, sila masuk Kim-ssi"
"Ne saem"
Jimin tersenyum melihat Taehyung.
"Ayo perkenalkan dirimu"
"Anneyoung haseyo, Kim Taehyung imnida, selamat berkenalan"
Taehyung membungkuk dan menunjukkan cengiran kotak handalannya yang buat para siswi teriak-teriak.
"Baiklah, Taehyung-ssi, kamu bisa duduk di sebelah Jimin, Jimin angkat tangan"
Jimin duduk di pojok belakang, jadi sepanjang perjalanan Taehyung menuju tempat duduknya, para siswi mengerling nakal padanya. Taehyung hanya mampu senyum.
"Awas kalau kau selingkuhin Jungkook"
"Tenang bung"
.
.
Yoongi menyeret Seokjin ke atap. "Ceritakan hyung sekarang"
"Hmm begini"
Seokjin menarik nafas sedalam mungkin dan menghembuskannya perlahan.
"Aku ngambek, Yoong, gara-gara Namjoon tidak menginformasikan padaku kalau dia ikut ibu dan ayahnya ke luar kota selama seminggu, dia ninggalin aku seminggu tanpa alasan jelas Yoong, siapa sih yang nggak marah? Terus balik ke sini aja langsung ngajakin nikah, siapa sih yang nggak kaget? Nggak romantis lagi"
Yoongi sweatdrop. Seokjin nyengir gaje.
"Bodoh, jadi sekarang ceritanya hyung lagi diemin si Namjoon?"
Seokjin mengangguk cepat.
"Wajar sih hyung, ngapain coba ngajakin nikah? Lulus aja belum, kerja aja belum"
Mereka berdua ketawa bareng.
"Yoong, kau dan Jimin udah balikan?"
"Ne"
"Jadi si Kang itu?"
"Udah diurus sama ayahnya, dia nggak bakalan gangguin kami lagi"
"Baguslah, semoga bahagia Yoong"
Seokjin memeluk Yoongi erat.
"Ih apaan sih hyung? Jangan peluk-peluk"
"Pengen manja aja, salah meluk dongsaeng sendiri?"
.
.
TBCFicnya udah mendekati akhir, maafin bunny ya kalau ffnya makin bosan dan gaje, bunny udah usahain buat yang terbaik. Makasih buat yang voment dan maafkeun typonya, bunny emang udah sebati sama typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY- A MinYoon Fanfiction
RomancePark Jimin dan Min Yoongi,dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Walau terkadang mereka saling beradu mulut tapi itu tidak mengurangi rasa mereka pada satu sama lain. . . Segalanya terasa indah dengan mereka saling memiliki. Tapi apa itu c...