Yoongi duduk di taman belakang rumahnya ditemanin Jimin tentunya.
"Hyung, balik ke Seoul yuk"
"Tapi,hyung belum puas menghirup udara Daegu"
"Aku tidak menyuruhmu pulang sekarang kan hyung? "
Jimin tertawa renyah. Jika ada yang tanya ke mana TaeKook, jawapannya di rumah Taehyung. Jungkook lagi belajar masak dengan ibu Taehyung. Jimin menoel-noel pipi Yoongi.
"Hyungie, kau melamun?"
"Eh,maaf"
Jimin meletakkan telapak tangannya di dahi Yoongi,mencoba mengecek suhu tubuh sang kekasih.
"Tidak panas,hyung kenapa?"
"Ermm memikiran sesuatu"
"Apa? Memikirkanku eoh? "
Jimin menaikturunkan alisnya menggoda Yoongi.
"Nggak! Hyung lagi mikirin omma"
Yoongi bangkit dan berjalan masuk ke dalam. Meninggalkan Jimin yang masih mematung.
"Omma yang mana satu hyung?"
.
.
Nyonya Park menemani nenek Yoongi di halaman rumah sedang menyirami bunga-bunganya.
"Nyonya Min, suka bunga ya?"
"Iya, kamu?"
"Suka juga tapi nggak semua"
"Ohh sesekali belajar soal bunga, Nyonya pasti suka"
Nyonya Park tertawa kecil.
"Nyonya Min, maaf kalau saya nanya tapi suaminya nyonya mana?"
"Oh harabojie Yoongi lagi keluar negeri kapan-kapan dia pasti pulang"
"Ohh suami nyonya kerja apa?"
"Businessman"
"Pantes aja"
Mereka berdua tertawa bersama. Yoongi menghampiri mereka berdua dan memeluk Nyonya Park.
"Aigoo Yoongi, omma kaget tau"
Yoongi hanya menunjukkan cengiran tak berdosanya. Jimin datang dan meluk nenek Yoongi.
"Aigoo anak muda suka ngagetin ya?"
"Hehe halmonie jangan marah sama Nchim~"
Yoongi memutar bola matanya kesal. Cemburu padahal kan neneknya sendiri.
"Najis!"
"Cemburu ya hyung~"
"Dalam mimpimu bantet!"
"Aku setiap malam memimpikanmu hyung, dengan bermacam posisi"
.
Pletak!
Yoongi menjitak keras jidat mulus Jimin sementara dua orang di situ hanya menggelengkan kepala mereka.
"Sudah sudah, ayo masuk"
Yoongi menghentikan pukulannya di kepala Jimin dan menyusul sang nenek masuk ke dalam. Jimin mengusap kepalanya yang dijitak Yoongi.
"Untung cantik untung sayang"
Jimin menyusul yang lain masuk ke dalam.
.
.
Dinner
Nyonya Park membantu nenek Yoongi memasak di dapur bersama Jungkook. Calon istri orang tu. Taehyung senyum-senyum aneh menatap punggung Jungkook yang sedang berkerja memotong bawang.
"Woy Tae! Mikir apa?"
Yoongi mengikut arah pandang Taehyung.
"Eish mesum! Belum halal Tae"
"Iya hyung aku tahu"
"Awas kalau sampai Kookie hamil luar nikah! Ku kebiri kau!"
Yoongi dan Taehyung menoleh pada Jimin yang berdiri di tangga. Taehyung memutar matanya.
"Tenanglah Jim"
"Tuh liat Yoongi hyung pengertian banget"
"Kalau betul Jungkook hamil di luar nikah, buka saja kebiri, ku cincang sampe hancur lalu lempar ke Diff"
"Huee jangan hyung! Masa depan Jungkook ni! Btw Diff siapa hyung?"
Jimin mendekat ke arah Taehyung,
"Macan peliharaan Yoongi hyung"
"Apa?!"
Taehyung langsung bangkit dari kursinya dan melarikan diri dari pasangan psikopat itu. Melihat Taehyung berlari ketakutan, Yoongi dan Jimin ketawa jahil sampe guling-guling di lantai.
.
Ting tong
Yoongi sama Jimin langsung berdiri dan membetulkan pakaian mereka yang kusut.
"Yoongi? Buka pintunya!"
"Iya halmonie!"
Yoongi meraih knop pintu dan memutarnya.
"Anneyoung, cucu harabojie"
"HARABOJIE!"
Yoongi langsung melompat ke dalam pelukan kakeknya itu. Yoongi melepas pelukannya. Jimin membungkuk sopan.
"Kenalkan harabojie, pacar Yoongi"
"Benaran? Aigoo cucu harabojie udah besar ternyata"
Tuan Min menepuk pundak Jimin dan berjalan ke dapur. Nenek Yoongi langsung berhambur ke pelukan suaminya itu.
"Kok nggak ngabarin?"
"Sengaja"
Nenek Yoongi memukul pelan dada suaminya. Yoongi dan Jimin cuman senyum-senyum melihat romance antara dua orang yang sudah berusia itu.
"Ini omma bakal suami cucu kita ada di sini"
"Jinjja?"
"Bakal mantunya tetangga kita juga ada di sini"
"Wow"
Kakek Yoongi tersenyum manis pada Nyonya Park dan Jungkook.
"Saya omma Jimin, Tuan Min dan ini Jeon Jungkook"
Kakek Yoongi menghampiri Jungkook.
"Oh jadi ini anak bongsu keluarga Jeon, bakal istri Taehyung eoh?"
"Ya Tuan Park"
"Jangan Tuan, hyungmu manggil harabojie, kamu juga begitu"
"Ah.. Ne harabojie"
Taehyung tiba-tiba muncul dan memeluk posesif pinggang Jungkook.
"Harabojie"
"Taehyung"
"Makan malam udah siap!"
Nyonya Park berteriak dari dapur.
.
.
After Dinner
"Hey nak Jimin"
"Ne harabojie"
Jimin menghampiri kakek Yoongi ke taman belakang.
"Sini duduk"
Jimin mendaratkan pantatnya di bangku di sebelah kakek Yoongi.
"Jaga cucu harabojie baik-baik, araseo?"
"Ne harabojie, pasti"
"Baguslah, apa appamu pemilik Park Corp?"
"Ah iya harabojie"
"Ohh yasudah harabojie hanya ingin menanyakan itu"
Jimin terkekeh kecil. Mereka berdua larut dalam pikiran masing-masing.
.
"Omma Jimin mana?"
"Cieeeee yang nyari belahan jiwanya"
Yoongi menatap nyalang pada Taehyung. Jungkook memukul keras lengan Taehyung.
"Auwww bunny kenapa?"
"Jangan ngegoda Yoongi hyung"
Taehyung manyun dan Jungkook dengan kejam menampar bibir Taehyung.
"Jimin di luar dengan harabojiemu Yoongi"
"Okay omma"
Yoongi berlari kecil ke taman belakang. Dia menghampiri Jimin dan harabojienya yang duduk di bangku.
"Jimin!!"
"Yak!!"
Saking kagetnya, Jimin sampai terjungkal ke depan. Kakek Yoongi juga kaget. Dia mengurut dadanya pelan. Melihat sang kekasih terjungkal ke depan, Yoongi buru-buru menghampiri Jimin dan membantunya berdiri. "Maaf"
"Nggak apa-apa kok hyung"
"Sakit?"
Yoongi mengusap pelipis Jimin yang terbentur tanah keras. Jimin hanya senyum-senyum bahagia. Yoongi memajukan bibirnya, mengecup pelipis Jimin sayang. Kakek Yoongi hanya tersenyum maklum.
"Jangan jadiin harabojie laler di sini"
"Hehe maaf harabojie"
"Yaudah harabojie masuk aja kalian di sini tapi jangan macam-macam ya, nak Jimin"
"Hehe sip harabojie"
Kakek Yoongi bangkit dari kursinya dan masuk ke dalam meninggalkan Yoongi dan Jimin.
"I love you hyung"
"I love you too bantet"
"Hyung!"
"Bantet kesayangan hihi"
Mereka berdua tertawa renyah bersama. Harap saja ini kekal.
.
.
TBCPart ini bosan kan? Ya bunny tau hihi 😢 yaudah kalo mau voment, voment aja, bunny mau selesain ff ini secepatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY- A MinYoon Fanfiction
RomancePark Jimin dan Min Yoongi,dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Walau terkadang mereka saling beradu mulut tapi itu tidak mengurangi rasa mereka pada satu sama lain. . . Segalanya terasa indah dengan mereka saling memiliki. Tapi apa itu c...