Yoongi berkeliling di taman bunga milik halmonienya. Sejak pulang ke Daegu Yoongi jatuh cinta pada bunga,entah kenapa. Dia menyukai semua bunga yg ditanam halmonienya terutamanya bunga mawar putih. Yoongi begitu menyukai bunga itu. Sedang Yoongi asik duduk di bangku taman, Taehyung mendekat ke arah Yoongi pelan-pelan,niatnya buat ngagetin sang hyung tapi
"Jangan coba-coba,Tae"
"Aish hyung,kenapa hyung tahu aku di situ?"
Yoongi memutar bola matanya malas. Yoongi menunjuk pada kolam di depannya.
"Tuh bayangmu terpantul dari situ"
Taehyung mencebik.
"Hyung~ kangen~"
Yoongi menjauhkan kepala Taehyung yg ingin mendarat di bahunya.
"Jangan sok manja,menjauh sana"
Yoongi menolak kepala Taehyung keras.
"Aish manja dikit aja pelit"
Taehyung meninggalkan Yoongi di taman itu seorang diri.
"Dasar anak manja"
.
.
Sejak Jimin tahu Yoongi pindah,kerjaannya hanya galau sepanjang hari. Jungkook sudah berusaha menghibur Jimin tapi hasilnya sentiasa nihil. Jungkook akan berakhir diusir dari pandangan Jimin. Seperti hari ini,Jungkook baru saja dilemparin Jimin pake kaos kakinya Jihyun,adek Jimin.
"Aku hanya coba menghiburnya kok dilemparin dan diusir terus sih"
Jungkook menggerutu sendiri di ruang tamu. Nyonya Park yg melihat Jungkook mengomel tidak jelas hanya menggelengkan kepalanya. Nyonya Park mendekat ke arah Jungkook dan duduk di sebelahnya.
"Jangan ngomel terus,nanti manisnya hilang"
"Omma~"
Ya. Jungkook memang memanggil ibunya Jimin 'omma',karna itu permintaan dari ibunya Jimin sendiri.
"Diapain Jimin lagi kamu,Kookie?"
"Dilempar pake kaos kaki Jihyun"
"Aduh,yg sabar ya,Jimin lagi galau tu"
Jungkook membaringkan kepalanya di paha Nyonya Park.
"Jungkook cuma pengen bantu tapi dilemparin dan diusir mulu"
"Loh,Kookie kan bantunya dengan bercanda,Jimin jadi sebel dong"
"Jadi Kookie harus apa,omma?"
Nyonya Park tampak berfikir sebentar.
"Bantuin Jimin cari Yoongi aja,dia pasti senang kok"
"Lah,omma,Jimin kan harus nikah sama Seulgi,kalo dia nyari Yoongi hyung sama aja dengan nambah sakit hatinya Yoongi hyung"
Nyonya Park terdiam.
'Lah ni bocah otaknya pantes'
Perjodohan Jimin dengan Seulgi itu berlaku secara paksa. Park Corp. diambang kehancuran dan hanya keluarga Seulgi yg bisa bantu mereka. Lagipula Seulgi suka sama Jimin jadilah dia menyetujui perjodohan itu. Nyonya Park aja sampai bergaduh dengan suaminya karna Nyonya Park mempertahankan hubungan Jimin dan Yoongi. Tapi sifat keras kepala milik Tuan Park membuatkan sang istri terpaksa mengalah dan kecewa.
"Jadi omma,Kookie harus apa?"
"Tanya Jimin aja"
"Lah omma kok gitu"
Nyonya Park nyengir badak. Jungkook bangkit dan menyandarkan dirinya pada sofa.
"Jangan terlalu dipikirkan Kook"
"Ne omma"
Nyonya Park bangun dan berjalan santai ke dapur. Jungkook hampir menutup mata bulatnya kalau saja Jimin tidak berteriak kencang dengan suara cemprengnya.
"ARGHHH!!"
Jungkook langsung bangkit dan berlari naik ke tangga. Untung tidak terjungkal,bisa patah tu gigi kelinci lucunya. Jungkook mendobrak pintu kamar Jimin kasar.
"Kenapa Jimin?"
Jungkook langsung sweatdrop melihat Jimin berdiri di atas kasurnya sambil memandang cicak di lantai.
"Hanya cicak Jim"
"Menggelikan bodo"
Jungkook menangkap cicak itu dan melemparnya ke luar jendela lalu nyuci tangannya di wastafel kamar mandi Jimin.
"Kau bodo Jim,omma sampe lari dari dapur ke atas karna teriakanmu"
Nyonya Park menjitak sayang kepala putra tunggalnya itu. Jimin nyengir badak.
"Sudahlah omma turun dulu"
"Ne omma"
Nyonya Park meninggalkan Jimin dan Jungkook. Jimin mendekati Jungkook.
"Kook~"
Jungkook merinding mendengarnya.
'Apaan ih si bantet?'
"Hmm apa?"
"Bantu aku please~"
Jungkook mula mikir yg tidak-tidak. Dia bottom bung,si bantet itu top.
"Bantu apa? Jangan macam-macam Park"
"Hmm itu"
Jungkook menjauh sikit-sikit dari Jimin.
"Kau mau aku menenangkan adikmu?"
Jimin sweatdrop mendengarnya.
"Mikir apa kau bocah? Aku memintamu membantuku untuk mencari Yoongi hyung"
"Oh hehehe"
"Ngapain aku meminta jatah darimu heh? Nggak nafsuan aku sama kau bocah"
"Siapa tahu,kau kan seme,kelebihan hormon lagi"
Jimin melempar Jungkook pake bantalnya dan tepat mengenai wajah namja manis bergigi kelinci itu. Jungkook mengusap wajahnya terkena serangan Jimin.
"Boleh ya Kookie~~"
"Berhenti beraegyo Jim,itu menjijikkan"
"Bolehlah Kook,please"
"Kau ingin menambah sakit hati Yoongi hyung? Kau kan bakal nikah sama Seulgi"
Jimin cemberut.
"Jangan sebut nama yeoja itu,aku akan semakin melukainya kalau tidak mencarinya,siapa tahu dia menungguku?"
Jungkook menunduk lemah.
"Baiklah,akan ku usahakan"
"Makasih baby bunny~~"
Jungkook menegang mendengar nama panggilan itu. Jimin yg menyedari kesilapannya langsung menampar bibirnya.
"Hmm Kook? Mian,aku nggak bermaksud menyakitimu"
"Gwaenchana,aku aja yg terlalu sensitif"
Jimin merutuki dirinya sendiri.
'Eih bodoh kau Park Jimin!!'
Jungkook bangun dari atas kasur Jimin dan berjalan keluar kamarnya.
"Aku usahakan ok,tapi kau juga harus cari tahu sendiri,aku tidak sepenuhnya bisa membantumu,aku pulang dulu,bantet"
"Yak!"
Jungkook buru-buru keluar sebelum terkena lemparan lampu tidurnya Jimin. Jimin mengambil ponselnya dan mengotak-atik benda itu sebelum memposisikannya pada telinganya.
"Yobeoseyo,Jinnie hyung"
"........"
"Itu hyung tahu kan di mana Yoongi hyung?"
"......."
"Jangan bohong hyung,tolonglah aku merayu sama hyung,please,hyung"
"........."
"Hiks hyung jebal"
"......."
"Baik hyung"
Jimin memutuskan sambungan telefonnya dengan orang bernama Jinnie itu. Jimin senang Seokjin mau memberitahunya di mana Yoongi.
.
.
Yoongi duduk cantik di bangkunya. Teman sebangku Yoongi, Kyungsoo memandang aneh padanya.
"Eh Yoon kau kenapa?"
"Aku baik-baik saja,owl"
Kyungsoo mengedikkan bahunya. Yoongi merasa tak senang duduk sejak pagi tadi. Seperti akan benda yg menakutkan akan terjadi. Seperti Jimin mencarinya ke Daegu.
'Bodoh,kok malah mikirin dia'
Yoongi memukul-mukul kepalanya. Kyungsoo mengernyit heran.
"Yoon,yakin baik-baik saja?"
"Iya"
Kyungsoo kembali fokus pada kerjaannya. Taehyung masuk ke kelas Yoongi tanpa permisi dan mengagetkan Yoongi.
"Hyungie!"
"Eh astaga,dasar gembel Daegu! Apaan kau?!"
"Wow,chill hyung,ayo makan siang"
"Nggak mood sana jauh-jauh"
Taehyung tersenyum pada Kyungsoo dan mencolek lengan Yoongi.
"Ayo makan hyung,nanti kau sakit,halmonie dan harabojie bakal susah"
Yoongi melempar Taehyung pake buku tebalnya Kyungsoo dan tepat mengenai wajahnya Taehyung.
"Udah aku bilang nggak mood,menjauhlah Tae,hyung lelah"
Taehyung masih meringis memegangi hidungnya.
"Kalo hidungku patah kau harus tanggungjawab hyung,ya udah aku makan sama Kai aja,take care hyung dan Kyungie hyung? Tidak makan?"
Kyungsoo hanya menggeleng.
"Ok bai hyungdeul"
Kyungsoo melambai pada Taehyung.
"Eh Yoon,dia suka ya sama kamu?"
"Ngomong apa sih? Dia cuman sok lindungin aku"
Kyungsoo manggut-manggut semangat.
"Aku tidur ya Kyung,nanti bangunkan kalo saem datang"
Kyungsoo manggut-manggut lagi dan kembali fokus pada kerjaannya yg tertunda terus.
.
.
Jimin sudah tahu Yoongi di mana. Dia bertekad ingin kabur dari rumah dan mencari Yoongi ke Daegu. Lagipula dia ada paman di Daegu. Jimin menelepon Jungkook dan menyusun rencana bersamanya. Awalnya Jungkook berontak,takut Jimin akan semakin menyakiti Yoongi tapi keras kepalanya Jimin tidak beda jauh dari keras kepala Tuan Park. Namanya juga ayah sama anak. Jungkook mengalah dan dengan terpaksa mencari tahu di mana rumah keluarga Yoongi di Daegu.
"Jim,kau yakin?"
"Kook,kau bertanya hal yg sama sejak 1 jam yg lalu,iya aku yakin"
"Nanti kalo appamu menerorku gimana?"
"Dasar gila,IQ aja tinggi,otakmu tidak bisa pake"
Bugh!
Oke itu bunyi Jimin yg jatuh dengan tidak elit dari kasur.
"Aduh Kook,sakit tahu"
"Tahu rasa kau"
"Ok,ok maaf,jadi,plannya jadi ni?"
"Hmm,baiklah"
Jimin melonjak gembira. Melupakan sakit terjatuh dari kasur. Jungkook hanya mampu tersenyum melihat tingkah Jimin.
'I'll find you hyung!'
.
.
TBC
.
Akhirnya~ penat tau naip panjang-panjang kek gini 😂 anyway thanks a lot pada yg udah vote ama comment 😂😍 i love love you ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE STORY- A MinYoon Fanfiction
RomansaPark Jimin dan Min Yoongi,dua orang yang saling mencintai satu sama lain. Walau terkadang mereka saling beradu mulut tapi itu tidak mengurangi rasa mereka pada satu sama lain. . . Segalanya terasa indah dengan mereka saling memiliki. Tapi apa itu c...