11

8.3K 503 11
                                    

Lion POV

kami belum mengatakan sepatah kata pun. Kejadian di kafe 3 malam lalu memperburuk hubungan kami. Leena menjaga jarak dariku, ketika aku mengajaknya bicara ia menghindariku. Pulang pergi kerja kami tidak lagi bersama. Ketika aku mengajaknya pulang bersama, ternyata ia mendahului ku tanpa pamit. Aku bermaksud mengajaknya bicara sepulang kerja, tapi ia sudah tidur.

3 hari berturut-turut aku memperhatikan nya dari jauh, menanyakan keadaan nya pada Boy selaku bos di divisi Leena. Waktu kebersamaan ku dengannya hanya di kafe. Dan ini hari ke 4 kami tak saling bertegur sapa. Wajah Leena juga semakin pucat beberapa hari ini. Berkali-kali aku mengajaknya berobat, ia menolak. Tapi kali ini aku tak bisa membiarkan nya berlarut-larut. Aku mengerti kenapa ia memilih bungkam, aku akan memberinya waktu untuk menenangkan diri. Tapi tidak untuk membiarkannya berangsur-angsur sakit.

Hari ini aku pulang lebih awal bermaksud menjemput Leena di kantor. Aku sudah bekerja sama dengan Boy agar ia tidak kabur ketika bertemu dengan ku. Tentu saja dengan sedikit jebakan. Boy memerintahkan nya mengambil kiriman di pos satpam setengah jam sebelum jam pulang. Sifat keras kepala nya membuatku harus memaksa dan menyeretnya ke dalam mobil. Tak perduli orang-orang menonton aksi kami. Ini demi kesehatannya juga.

Disinilah kami di kamar Leena. Dia tidur pulas setelah meneguk beberapa butir obat sesuai resep dokter. Dokter mengatakan ia hanya kelelahan dan stress, menyarankannya istirahat total 3 hari ke depan. Awal nya ia menolak, tapi sedikit memarahi nya ia berhenti membantah. Ia menurut meski sedikit merajuk.

Aku tak mengajaknya bicara selain bertanya tentang keadaannya. Itu pun ditanggapi dengan anggukan atau jawaban singkat. Irit bicara. Aku tak menemukan tanda-tanda ia marah pada ku, ia tetap bersikap seperti biasanya. Cuma mengurangi tatap muka dan lebih pendiam.

Setelah kesehatannya pulih aku berniat mengajaknya bicara. Menunggu sekarang menjadi kebiasaanku.

Pada hari kedua masa rehatnya aku tak bisa menemaninya di rumah. Ada urusan penting mengenai client ku dan tak bisa ditunda. Dengan berat hati aku meninggalkannya sendiri. Sebelum pergi aku berpesan agar tidak melakukan apa pun, aku juga sudah menyiapkan makanan di kamar nya, aku akan menelepon nya setiap jam memastikan keadaannya baik-baik saja.

*****

Leena POV

Beberapa hari ini aku memang sengaja lebih giat menghindarinya. Aku memerlukan waktu untuk mencerna prilakunya, ciumannya malam itu. Meyakinkan diri kalau ia hanya berniat membantu ku keluar dari masalah ku bersama teman-teman ku. Tapi sialnya, setiap bertemu Lion jantungku tak bisa berkompromi. Reaksi tubuh ku juga gugup dan gelisah setiap berpapasan. Suara ku juga mendadak menghilang tak menemukan kata untuk diucapkan. Aku tak bisa mengendalikan diriku saat bersamanya. Maka dari itu aku memilih mengurangi tatap muka, membangun dinding setebal mungkin.

Kemarin Lion merawat ku sehari penuh, ia rela ijin tidak masuk kerja. Terselip perasaan senang, tapi juga terselip ketidaknyamanan berada di dekatnya. Jujur kemarin terasa hari terpanjang. Perhatian Lion membuat ku sulit bernafas. Aktifitasku hanya tidur, tidur, dan tidur. Untuk membuka mata saja aku enggan. Penyebab nya masih sama, Lion. Ntahlah, disisi lain aku mendambakan kehadirannya dan di waktu yang sama aku juga ingin menghindar. Pikiran ku menolak kalau aku tak memahami apa yang terjadi padaku, tapi hati ku tak bisa menyangkal kalau aku takut mengalami cerita yang sama 'Cinta tak terbalas'.

Hari ini Lion berkata tak bisa menemaniku di rumah karena pekerjaannya. Dia memberiku banyak pesan. Aku menanggapinya dengan satu anggukan. Aku lega ia tak menemaniku hari ini.

Setelah mandi dan berganti pakaian, aku duduk dan nonton TV di ruang tengah di lantai bawah. Rasa pusing belum juga hilang, perut ku juga menjadi sakit dan mual. Aku memakan makanan yang disiapkan Lion tadi pagi, bubur ayam. Bukannya merasa lebih baik malah membuatku semakin mual dan akhirnya mendorong isi perut ku, memuntahkan semua bubur ayam yang baru ku makan.

I Fell...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang