Chapter 4

19.1K 843 2
                                    

What the hell, dia beneran Pandu. Oke.. Sebenernya apa yang direncanakan pandu atau apa yang dipikiran pandu sekarang. Aku sama sekali nggak ngerti.

--//--

"Lo ngapain kesini?" Aku melangkahkan kakiku kearah Pandu yang sudah duduk diatas motornya. Oke fix, aku setuju kalau banyak adik kelas dan bahkan kakak kelas bilang kalau Pandu tampan, tapi aku lebih setuju kalau Pandu itu Maskulin.

"Ngejemput lo Queen. Gue kan udah bilang kemarin di chat. So ayo naik, nih helm buat lo. Boleh lo ambil, Boleh lo balikin ke gue ntar." Pandu menjawab pernyataanku dan memberikan helm abu-abu tua bertuliskan in* , kembaran dengan helm yang dipakai Pandu warna abu-abu tua juga, tulisannya pun sama, tapi beda bentuk.

Aku menerima helm tadi dan memakainya, naik keatas motor Pandu, mau tidak mau aku harus pegangan pada Pandu.

SKIP ya

Pandu mengarahkan motornya kearah parkiran. Diparkiran banyak anak-anak yang melihatku sengit. Resiko jalan sama the most wanted guy in the school. "Nih helm lo!" Aku memberikan helm yang sudah ku lepaskan ke Pandu "thanks player." Aku tersenyum lebar dan pergi meninggalkan pandu disana.

--//--

Author POV

"What the fuck! Udah gue jemput, udah gue baik-baikin. Doi masih nyebut gue player. Kan bangsat!" Maki Pandu keras. Pandu kini sudah ada di kantin, bersama keempat temannya. "Yoi bro, gue denger dari gosip nya si anak-anak lo tadi pagi dateng sama si Queen?" Sam berkata sambil mengangkat sebelah alisnya. "Sabar Pan, buktiin ke kita, kalau lo bisa ngubah panggilan player dari Queen ke lo menjadi sayang atau malah bebeb." Davon menyeringai membuat Pandu naik tikam. "Pegang omongan gue, seminggu nggak ada, Queen bakalan jadi pacar gue.!" Pandu mengepalkan sebelah tangannya dan pergi meninggalkan keempat temannya dikantin.

Saat Pandu sedang berjalan menuju kelasnya, dia melewati kelas Queen. Dia masuk kedalam kelas tersebut, mencari sosok Queen yang sedang dikerubuti oleh teman-temannya, eh salah dikerubutin ratu gosip di sekolahnya. "Minggirlah, kasian Queen lo kerubutin." Pandu sekarang sudah masuk dalam kerumunan dan sedang memegang tangan Queen halus. "Ikut gue Queen. By the way, kalian nanya apa? Gue pacaran sama Queen. Puas!" Ucap Pandu dan langsung menyeret Queen keluar dari kerumunan. Sementara didalam kelas, Gita sedang keribetan menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mutu dari si Ratu Gosip.

Let me introduce, si Ratu Gosip itu Debora, anak kelas XII IPS 2. Jauh dari kata pintar dan Tidak begitu cantik. Ada kabar burung apapun di sekolahnya, Debora selalu yang nomor satu mencari berita tersebut.

"Aish idup gue runyam banget semenjak gue urusan sama lo Ndu. Bisa nggak sih lo jauh-jauh aja dari gue." Pandu masih menyeret Queen halus, berjalan dari kelas Queen ke taman halaman depan sekolahan yang isinya anak-anak pacaran kalau jam istirahat kedua berlangsung seperti ini. "Lo mau gue jauh dari hidup lo Queen?" Pandu berbicara tanpa menoleh kebelakang, kearah Queen yang sedang sempoyongan mengikuti langkah Pandu. "Iya Ndu, please. Runyam banget kalau tiap hari gue mesti urusan sama tu kakak kelas dan bukan gue nggak tau ya kalau si Kakak kelas kita yang onoh yang sok cantik itu masih ngejar-ngejar lo." Pandu terdiam  beberapa saat, menoleh pada Queen, dan dia kembali berjalan kearah taman tidak berniat menjawab pernyataan Queen.

Taman, mereka sudah duduk bersebelahan, saling menatap seperti sepasang kekasih. "Elah Ndu, gabisa ya jauh-jauh aja dari hidup gue." Queen berucap lagi, memohon dengan puppy eyes nya. "Oke, Fine! Gue nggak mau jauh-jauh dari lo karena gue sayang sama lo! Jadi lo mau gue gimana?" Pandu menatap dalam mata hazel milik Queen. Queen tidak bergerak sama sekali dari posisinya, dia hanya kaget mendengar pernyataan Pandu barusan.

"Queenie! Gue cariin lo dikelas, taunya malah pacaran sama nih playboy kakap." Kyla sudah berjalan santai kearah Queen dan Pandu. "Gue baru masuk tadi jam pelajaran ke 5. Ntar pulang bareng gue ya, gue ada fitting buat fashion show besok malam, di PS." Kyla sudah berada didepan Queen "Lo ngeganggu Ky. Ben kemana sih, kenapa nggak sama Ben aja sih lo." Pandu menatap Kyla tajam, benar ada rasa marah disana. "Oke sorry Pan, gue pergi deh sekarang. Dengerin gue, lo sakitin sodara gue, gue nggak mau maafin lo dan kalau lo nyesel, gue nggak bakalan bantuin lo ngebaikin si Queen. Gue nggak bercanda." Ucap Kyla Tajam pada si Pandu. Pandu hanya mengacungkan jempolnya tanda mengerti. Setelahnya Kyla pergi dari hadapan mereka berdua.

"Ndu, i know you, but not so well. Gimana mungkin lo yang nggak tau gue sama sekali bisa sayang ke gue? Impossible you know." Queen menatap Pandu, Pandu jengah ditatap seperti itu oleh Queen. "Do not look at me like this, i don't like." Pandu berdiri dari duduknya, mengelus pipi Queen lembut lalu pergi meninggalkan Queen sendirian ditaman.

❤️💛💚
To Be Continue

✅️ 2. VOLUM II: HyggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang