Chapter 8

17.5K 829 10
                                    

Mulmed diatas Pandu SatyaNagara dalam bayangan author ❤️

-

"Setelah lo ngaku, lo ngejadiin gue bahan taruhan, lo minta gue jadi pacar lo lagi?" Pandu menghela napas panjang. "Sinting lo Ndu. Serah deh!" Aku menghentakkan tangan Pandu kasar. Aku masih trauma di permainkan oleh lelaki, tapi disisi lain, aku juga susah sekali menolak Pandu. Aku turun, meninggalkan Pandu yang masih berjongkok disana, lalu berhenti sebentar ketika Pandu mengucapkan sesuatu yang membuatku mengulas senyum dan merasa bahagia

--//--

Author PoV

Queen tiduran diranjangnya setelah shopping dengan Kyla sepanjang sore tadi. Queen terlalu larut dalam bayangan peristiwa siang tadi di tangga ke rooftop sekolahnya.

Flashback ON

"Queen!" Pandu menyusul Queen hingga ke tangga turun lantai 3. Queen menghentikan langkahnya seketika dan berbalik menghadap Pandu yang sudah berdiri dibelakang Queen.

Cup

Pandu mencium bibir Queen lembut. Dengan kesadaran telat, Dipojok tembok ada kamera CCTV yang merekam aksi mereka barusan. "Ndu CCTV Ndu." Queen mengucapkan disela-sela ciuman Pandu padanya dan seketika itu juga Pandu menghentikan ciumannya, ciuman yang tidak berbalas dari Queen. "It's ok Queen. Mulai detik ini lo pacar gue. Jangan deket-deket sama cowok siapapun, gue cemburu." Akunya, sejurus kemudian Pandu pergi meninggalkan Queen disana. Queen mengulas senyum diwajahnya dan dia merasa bahagia karena dia sudah menjadi pacar Pandu. Ciuman lembut Pandu seperti menegaskan, bahwa Pandu mencintai Queen dan Queen bangga akan hal itu.

Flashback OFF

Queen memegangi bibirnya dengan tangan kanan. Pasalnya, ciuman tadi siang adalah first kiss Queen. Queen merasa senang, first kiss nya adalah Pandu, lelaki yang sudah sedikit demi sedikit memasuki celah-celah hatinya yang sudah hampir remuk. Pandu berhasil membuat jantung Queen berpacu lebih cepat dari biasanya, seperti Bastian yang selalu membuat Queen merasa jantungnya bermasalah jika dekat dengan lelaki itu.

"bibir lo kenapa bule." Kyla sudah berdiri diambang pintu kamar Queen. Malam ini adalah malam minggu, tapi seperti biasa. Queen hanya diam dikamar, mendengarkan mp3 atau mungkin malah membaca buku-buku pelajaran. "rese amat non" Queen sudah berdiri berjalan menuju arah Kyla. "Lo jadian nggak bilang-bilang. PeJe lah, yuk." Kyla mengucapkannya sambil mengedip-edipkan kedua matanya. "Noh Pandu dibawah, diruang tamu, ngomong sama Om dan Onty Anthony." Queen menganga tapi terlihat jelas rona bahagia yang terpancar dari wajahnya "you sure? Bunda dan Dad ? Ahh gue duluan." Queen berlari turun ke ruang tamu, meninggalkan Kyla yang masih berdiri diambang pintu kamarnya.

"Daadddddddddd!" Teriak Queen lalu menghambur kepelukan daddynya. Tidak bisa dipungkiri jika Queen lebih dekat dengan daddynya katimbang Bundanya. "Halo anak Daddy. How are you?" Ucap Deva memeluk putri semata wayangnya. Dia melihat sisi lain Queen keluar sekarang, Queen menjadi lebih dewasa dari beberapa bulan lalu, saat mereka mengunjungi Queen. "Bundaaaaa!" Queen bergantian menghambur kepelukan Sydney. "I'm fine Dad, Bund. Kalian kesini nggak bilang-bilang, padahal aku sudah memesan tiket pulang ke London 2 minggu lagi." Queen merengek kepada Deva dan Sydney dan setelahnya terjadi peristiwa kangen-kangenan sementara Pandu yang juga duduk diruang tamu tersebut hanya bisa geleng-geleng melihat pacarnya yang berbeda 180 derajat jika sedang bersama orang tuanya.

SKIP ya

"Bisa kau kenalkan, siapa lelaki ini pada Daddy dan Bunda, Queen?" Deva memandang Pandu dari atas kebawah sembari menunjuknya. "Dia Pandu Dad, tem" ucapan Queen terpotong oleh Pandu cepat "Saya Pandu Satyanagara om, pacar Queenie." Pandu mengajukan tangannya, berniat berjabat tangan dengan Deva. Queen menatap tajam Pandu, yang ditatap hanya bertingkah seolah tak terjadi apa-apa. "Anaknya Om Satya Rahardjo bukan? Saya kenal baik dengan papa kamu. Gimana kabar beliau?" Deva membalas jabatan tangan Pandu dengan tersenyum lebar, Pandu mengangguk tanda mengiyakan ucapan Deva barusan. "Om Satya yang mana Dev?" Sydney menimbrung percakapan mereka berdua dan setelahnya Deva, Sydney dan Pandu asik mengobrol ngalur ngidul masalah bisnis dan lain-lain, sementara Queen dan Kyla sibuk didapur.

SKIP ya

"Om saya boleh minta ijin ngajak Queen nge-date nggak? Kalau nggak sekarang udah keburu malem soalnya." Pandu melirik jam tangannya, disana menunjukkan jarum panjang diangka 10 dan jarum pendek diangka 7. "Boleh, jagain anak om ya." Deva tersenyum melihat Pandu dan Queen bergantian. "Jagain Queenie ya, dia masih bocah, yang sabar ya sama dia." Sanggah Sydney cepat. "Bunda sama Daddy nggak asik." Queen berpura-pura merengek. "Gue ikut kalia berdua ya, please." Kyla yang sudah dandan cantik nimbrung dipercakapan mereka "lagian Mami sama Papi belum pulang juga. Onty Anthony tau nggak MaPa kemana ?" Sekarang giliran Kyla yang merengek ke Sydney. "MaPa mu ada urusan di Bali, tadi siang berangkat, mereka belum sempat ngabarin kamu, katanya nanti malem gitu setelah meeting selesai. Lusa mereka pulang. Selama disini, Onty yang jagain kalian. Om mu ini besok harus pergi juga ke Kalimantan, ada urusan disana 3 hari." Sydney menjelaskan panjang lebar sambil mengusap-usap puncak kepala Kyla. "Bund, Dad, kita berangkat dulu ya."

--//--

Dimall, Pandu mengajak Queen dan Kyla masuk kesalah satu restauran cepat saji bergaya Italia. Mereka memilih duduk disalah satu tempat duduk yang sedikit agak besar, muat untuk 6 sampai 8 orang. Sebelumnya, Queenie dan Kyla sempat heran, kenapa Pandu mengajak mereka duduk disana. Tapi setelah pelayan mencatat pesanan mereka yang notabene cukup untuk makan 10 orang dan pergi meninggalkan mereka bertiga disana, Queenie tau apa maksut Pandu.

"Kok lo pesen banyak dude? Kita bertiga doang woy..." Pekik Kyla penasaran. Queen tersenyum melihat rasa penasaran yang tercetak jelas di wajah Kyla. "Just relax La, kamu akan senang malam ini." Ucapan Queenie semakin membuat Kyla penasaran. 8 menit berlalu, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga, Pandu sedari tadi masih sibuk dengan ponselnya, Queenie sibuk menengok kanan kiri, sedangkan Kyla sibuk dengan ponselnya sesekali berfoto selfie.

"Sorry gue telat." Ucapan lelaki barusan membuyarkan keheningan diantara mereka bertiga. Xean berdiri diambang meja bundar yang tadi dipilih Pandu. "Hai Ky." Xean menyapa Kyla sekilas, memperlihatkan senyum manisnya. Kalau saja sedang dikamar, pasti Kyla sudah berteriak-teriak kegirangan. "Hai bro! dan lo Queenie salam kenal ya cantik." Xean dan Pandu saling mengangkat tangan mereka berdua, menempelkannya seperti sedang melakukan tos lalu Xean duduk disebelah Kyla. "Gausah genit ama cewek gue, babi." Pandu setengah berteriak memandang Xean karena menggoda Queenie.

Sesaat setelahnya, Sam, Davon dan Brigita datang menghampiri meja mereka. Mereka bertujuh mengobrol kesana kemari sambil menikmati hidangan mereka. Tanpa mereka sadari 2 orang laki-laki sedang memandangi mereka dari kejauhan. 2 orang yang berniat licik dan tidak menyukai pertemanan yang terjalin diantara mereka bertujuh.

❤️💛💚
To Be Continue

Author MAU MALAK kalian readers ❤️👌🏼
Minta VOTE dan KOMEN nya dong
biar thor semangat nya nambah

✅️ 2. VOLUM II: HyggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang