*Disarankan sambil mendengarkan lagu berjudul Ai Uta by Whiteeeen
Hujan turun begitu deras. Sangking derasnya, jalan raya seperti sudah tenggelam karena banyak sekali genangan air. Tetapi, walaupun bagi sebagian orang, hujan adalah sesuatu yang sangat membosankan, menurutku, hujan adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Aku selalu memperhatikan setiap air yang turun dari langit, sangat menyejukkan untuk dilihat. Hujan membuatku tenang dan bisa membuatku berpikir lebih jernih. Aku sedang menunggu untuk menyebrang saat itu dan sayangnya, aku tidak membawa payung.
"Sudah ku bilang hari ini akan turun hujan" kata lelaki yang tiba-tiba menghampiriku.
"Aku tahu, aku sedang malas saja membawa payung."
"Hei, jangan mentang-mentang kamu suka dengan hujan, kau juga mau membuat dirimu basah kuyup, nanti sakit loh"
"Aw, perhatian sekali sih kamu" kataku, mengejek dirinya.
"Hentikan! Kau ini sangat menggelikan ya" katanya dengan wajah jijiknya.
Lelaki itu sebenarnya adalah temanku, bukan, dia adalah sahabatku. Fukuda Takashi. Kita sudah berteman sejak kecil. Kami pertama kali berkenalan saat kami masih dibangku sekolah dasar. Dia yang pertama kali menawarkan makan siangnya padaku, saat aku kelaparan karena tidak diberi uang jajan. Hubungan kami menjadi sangat dekat sejak saat itu, sampai kami sudah kelas tiga SMA pun, hanya Takashi yang setia padaku. Setia sebagai teman.
Lampu hijau pun akhirnya menyala dan Takashi langsung memegang tanganku untuk menuntun ku menyebrang jalan. Takashi selalu saja begitu, selalu saja menggangap ku seperti anak kecil. Saat kami sedang menyebrang jalan, tiba-tiba seseorang disebelah Takashi melewati kami. Dia juga memakai seragam SMA yang sama dengan kami. Namun, wajahnya menandakan kalau dia seperti anak berandalan, anak yang nakal. Tidak seperti Takashi. Takashi adalah anak yang culun, wajahnya pun manis seperti anak perempuan, dan lelaki itu, juga sama sekali tidak kelihatan bersahabat. Aku mulai bertanya-tanya, apa dia teman sekelas kami? Tapi mengapa baru kali ini aku melihatnya?
Bel pertama akhirnya berbunyi, menandakan kalau kita harus masuk kelas. Musim hujan membuat teman-teman sekelasku ada yang tidak masuk, karena alasan banjir atau semacamnya dan hari ini, dikelas hanya ada sekitar dua puluh empat siswa saja yang masuk sekolah. Termasuk dia. Iya, dia. Lelaki yang aku lihat saat dijalan tadi, dia memasuki kelas ini bersama seorang guru. Aku kaget setengah mati. Hatiku langsung berdetak sangat kencang, tanpa alasan.
"Semuanya, kenalkan. Namanya Fujiwara Kenta, dia adalah murid pindahan dari SMA Tatsuno. Jangan sampai saya melihat kalian jahil dengannya ya" kata pak guru.
Wah, sudah bagus-bagus dia bersekolah di SMA keren seperti itu, kenapa dia harus pindah? batinku.
Kenta pun lalu berjalan menuju tempat duduk yang sudah disediakan, dan dia pun duduk disebelah Takashi. Takashi sepertinya kelihatan tidak terlalu menyukainya.
- -
Sudah sekitar dua bulan dia bersekolah di sekolah ku dan tak ku sangka, ternyata dia sangat popular sekali di kalangan perempuan. Semua perempuan disekolahku, termasuk teman-temanku, berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatiannya. Sampai-sampai, ada yang menulis surat cinta untuknya. Sepertinya, hanya aku saja yang tidak tertarik padanya. Hehe...
Jam pulang sekolah akhirnya tiba dan aku seperti biasa harus menunggu Takashi untuk selesai latihan sepak bola. Aku selalu menunggu Takashi didekat gerbang sekolah. Saat aku sedang berjalan kesana, tiba-tiba aku melihat Kenta duduk sendirian. Apa dia sedang menunggu seseorang? Aku pun lalu dengan malu-malu duduk disampingnya.
"Namamu, Hasegawa Ran, kan?" kata Kenta tiba-tiba. "Kita sekelas, kan?"
Hah? Berarti selama ini, dia baru kali ini melihatku? Batinku. "Eh, iya benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
YOMIKOMI - Collection of Short Japanese Stories
Short StorySeorang gadis bernama Nakashima Miki sangat tertarik dengan kakak seniornya Kimura Aoi. Dia tampan dan juga sangat ramah padanya, tetapi ada sesuatu yang tidak ketahui Miki saat ia mulai berkencan dengannya. Begitu juga dengan seorang gadis yang be...