*Disarankan sambil mendengarkan lagu berjudul FANFARE by Nombrari
Gambar, gambar dan gambar, Aku sangat suka sekali menggambar. Karena saat aku menggambar, aku bisa mencurahkan semua perasaan ku. Mau itu perasaan sedih atau senang. Ketika aku menggambar, aku merasa seperti menciptakan seorang teman baru. Teman baru yang sangat cantik, teman baru yang sangat ganteng dan tampan, aku bisa menciptakan teman baru yang aku inginkan. Dan saat ini juga, aku sedang menciptakan seorang teman yang benar-benar aku inginkan dan impikan. Dia tampan dan sungguh sosok yang sempurna. Aku menggambar rambutnya dengan sangat hati-hati, dan aku juga menggambar senyumannya seakan dia sedang tersenyum kepadaku. "Nah, selesai deh" kataku, sambil membersihkan semua sisa-sisa kotoran penghapusku. Selesai sudah. Dia benar-benar terlihat sempurna. Andai saja, ada orang yang sempurna sepertimu, batinku.
Keesokan harinya disekolah, banyak sekali murid-murid yang sudah datang. Ada yang sedang menaruh sepeda mereka, ada yang sedang mengobrol-ngobrol sambil menuju pintu masuk sekolah, sedangkan aku, sedang berdiri didepan lokerku sambil mengganti sepatuku. Astaga, ternyata berat juga membawa buku gambar ke sekolah, mending aku keluarkan saja, batinku. Saat aku mencoba untuk mengeluarkan buku gambarku sambil berjalan menuju kelas, tiba-tiba ada seorang cowok yang menabrakku, dan aku pun terjatuh.
"Ah, maafkan aku" katanya. Suaranya yang lembut benar-benar membuatku kaget.
"Iya, tidak apa-apa" kataku sambil mencoba untuk mengambil buku gambarku yang terbuka lebar dilantai. Ketika aku sudah memegangnya, tangannya tiba-tiba muncul diatas tanganku. Dia memegang tanganku. Saat aku melihat wajahnya, dia... dia... dia mempunyai wajah yang sama dengan yang ada di gambarku.
Aku melirik ke gambarku dan melirik ke arahnya. Melirik ke gambar dan melirik lagi ke arahnya. Astaga!! Apa-apaan ini? Aku seperti merasa, salah satu gambarku, menjadi hidup. Aku langsung cepat-cepat mengambil buku gambarku dengan sangat canggung.
"Gambar yang bagus" katanya.
"Te-terima kasih. Permisi" kataku buru-buru, lalu aku langsung pergi ke kelas.
"Tunggu..."
Apa-apaan tadi? Mengapa wajahnya bisa sama dengan yang ada digambarku? Padahal aku baru saja menggambarnya kemarin malam, tapi kenapa keesokan harinya dia tadi, baru saja, menjadi hidup? Mulutnya, rambutnya, benar-benar sama persis seperti yang ada digambarku. Tapi bagaimana itu bisa terjadi? Ini kan pertama kalinya aku melihatnya. Tunggu, ya. Ini pertama kalinya aku melihatnya. Apa dia murid pindahan? batinku.
"Perkenalkan, namanya Nakamura Kyouya dan dia adalah murid pindahan" kata Sensei
"Senang berkenalan dengan kalian semua" katanya.
Apa?! Kenapa dia ada disini? Siapa yang suruh dia sekelas denganku? Batinku. Dia pun lalu berjalan menuju tempat duduk yang kosong dan itu berada.. disampingku. Astaga, kenapa ini bisa terjadi? Dan kenapa aku jadi deg-degan begini saat ia berada didekatku? Tapi kalau dilihat-lihat, dia adalah cowok yang benar-benar tampan. Dia kelihatan sangat sempurna dari segala sisi, dan benar-benar sama persis.. dengan gambar cowok yang aku gambar kemarin.
Jam istirahat makan siang pun tiba, dan aku sedang memesan makanan karena ibuku lupa untuk menyiapkanku bekal makan siang. Ketika aku sedang memesan, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang amat ramai. Ternyata suara itu adalah suara para murid perempuan sedang berbicara dengan murid baru itu. Astaga, baru melihat cowok ganteng satu saja, sudah langsung diincar, batinku.
Aku, lalu makan siang dimeja makan paling pojok dekat jendela. Karena setiap aku makan siang, aku juga selalu membawa buku gambarku dan menggambar saat itu juga. Aku tidak suka saat aku sedang menggambar, aku diganggu oleh orang-orang. Aku ingin menggambar tanpa diganggu siapapun. Saat aku sedang tenang-tenangnya menggambar, tiba-tiba ada sebuah bayangan didepanku yang menutupi datangnya cahaya matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOMIKOMI - Collection of Short Japanese Stories
Historia CortaSeorang gadis bernama Nakashima Miki sangat tertarik dengan kakak seniornya Kimura Aoi. Dia tampan dan juga sangat ramah padanya, tetapi ada sesuatu yang tidak ketahui Miki saat ia mulai berkencan dengannya. Begitu juga dengan seorang gadis yang be...