オタクと人気 (The Nerd and The Popular)

189 15 2
                                    

*Disarankan sambil mendengarkan lagu berjudul Go (English Ver.) by SALTNPAPER

"Hei Yoshikawa! Kau ini bagaimana sih? Katanya kau akan membantuku mengerjakan tugas sekolah, tapi kenapa kemarin kau pulang duluan?"

"Eh itu, bukan begitu—"

"Kau ini sengaja menghindar, ya? Mentang-mentang kau anak pintar, kau jadi bisa melakukan apa pun yang kau mau, begitu? Hah?"

Aku lalu terjatuh ke tanah dengan sangat keras setelah bagian perutku ditendang olehnya. Dia sebenarnya adalah teman sekelas ku, tetapi dengan sifatnya yang seperti itu, aku tidak berani untuk berbicara dengannya. Aku selalu begitu pada setiap orang, termasuk orangtuaku. Ya, aku memang pintar, tetapi aku selalu menjadi bahan ejekkan karena sifatku yang pendiam. Aku tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Aku juga tidak pernah punya teman dekat, selalu sendiri. Sampai akhirnya, ada seseorang yang datang ke kehidupanku, dia ku sebut.... pahlawanku.

"Hei, apa yang kalian lakukan? Kalian tidak boleh melakukan itu pada dia!" kata seseorang yang tiba-tiba berdiri dihadapan ku seperti dia sedang melindungiku.

"Oi, Suzuki! Kau minggir saja sana, atau kau mau ku hajar juga!?"

"Hajar saja kalau bisa, tapi aku akan melaporkan ini kepada pak kepala sekolah bahwa kamu telah melakukan tindak kekerasan!"

Dia hanya diam, lalu berkata "ah sudahlah, aku pergi dari sini. Ayo teman-teman, kita pergi". Akhirnya mereka pun pergi tanpa meminta maaf padaku. Mereka tidak meminta maaf padaku karena sudah membuat luka lebam diwajahku dan tubuhku.

"Kau baik-baik saja?" kata orang itu, yang baru saja menyelamatku. Dia menjulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Tangannya yang hangat membuatku merasa lebih baik.

Seseorang itu bernama... Suzuki Akira. Dia adalah cewek tercantik dan terpopuler di sekolahku. Tidak hanya dia baik, tetapi dia juga ramah. Dia mempunyai senyum yang manis sekali. Aku tak menyangka dia akan datang untuk menyelamatku. Tak banyak orang yang melakukan itu padaku.

"Kau Yoshikawa Shuichi-kun, kan?" kata Akira

Apa? Bagaimana dia bisa tahu namaku? Aku pun hanya mengangguk.

"Senang berkenalan dengamu. Oh iya, kau pasti heran ya kenapa aku bisa tahu namamu. Kau kan yang waktu itu yang memberi sambutan saat acara pembukaan semester baru tahun lalu, kan? Ya, kau terlihat gugup sekali. Ku lihat tanganmu gemetar saat itu" kata Akira sambil tertawa kecil. "Baiklah, sampai jumpa besok, ya Shuichi-kun"

Akhirnya dia pun pergi sambil melambaikan tangannya dan aku pun membalasnya. Itu pertama kalinya aku berbicara dengan seseorang se-lama itu, dan pertama kalinya ada orang yang mau memperkenalkan dirinya padaku. Aku seperti sudah membuat sebuah kemajuan yang besar. Besar sekali.

Aku pun pulang dengan berjalan kaki. Rumahku tidak terlalu jauh dari stasiun kereta, jaraknya hanya beberapa meter saja. Tetapi saat aku sedang berjalan menuju rumahku, aku melihat Akira berjalan didepanku. Akira? Dia tinggal didekat sini juga? "Suzuki-san?" kataku, tiba-tiba.

Akira lalu menoleh ke belakang. Astaga, tidak seharusnya aku memanggil namanya. Dia lalu melihatku dengan keheranan. "Shuichi-kun? Kau pulang ke arah sini juga?" katanya.

"I-iya" balasku dengan suara pelan dan malu-malu.

"Wah, senangnya. Shuichi-kun, kita pulang bareng yuk" kata Akira. Akira lalu lari ke arahku dan kita pun jalan bersama. Ini untuk pertama kalinya ada orang yang mengajakku pulang bersama. "Aku jadi punya teman, deh. Tapi, kenapa aku baru melihatmu sekarang, ya?"

"Sa-saat hari pertama masuk sekolah, ibuku yang selalu mengantarku, karena dia takut aku kenapa-kenapa. Aku terus diantar sampai aku naik ke kelas dua"

YOMIKOMI - Collection of Short Japanese StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang