My Happy Ending [TELAH TERBIT]

Three muskeeters and The Princes

Cerita pendek ttg triplet dan Tatiana.

===o0o===

Dua pasang kaki kecil berlarian saling mengejar, suara teriakan mereka terdengar keras tanpa ada yang menenangkan.

"Ciiiiaaattt...Akulaaahh satwiiiyaaa...ciiiat...ciiaaatt...putwiii tunggu akuuu..."

"Nggak mau...nggak mauu...nggak mauu..."

"Dhaleeell...kan lagi main. Main-main, puwa-puwa aja."

"Dhalel nggak mau adho. Dhalel nggak mau jadi puwti..." Dhariel membuang mahkota imitasi yang dipakaikan secara paksa oleh Radho. "Dhalel juga mau jadi satiiiiyaaa." Dhariel mengambil mainan pedangnya dan ikut berlarian bersama Radho.

"Kalo Lel ikut jd satwiiyaaa yang jadi putwinya siapaaa?" Radho menghalangi Dhariel dan berbicara tepat di depan wajah adik bungsunya.

Dhariel menoleh ke arah ruang tamu, tepat di mana kasur lipat sudah dibentang dan dijejer rapi untuk tempat tidur siang mereka. "Abib aja," tunjuknya pada si sulung.

Merasa dipanggil Habibi yang tadinya masih terlelap seketika mengankat wajahnya dan dengan mata yang berkedip-kedip melihat kedua adiknya. "Aku gaak mau," jawabnya dengan suara serak khas baru bangun tidur. "Aku juga ksatiyaaa."

"Tewuuss siapa yang jadi putwiii..." tanya Radho dengan teriakan histerisnya.

Habibi mengucek-ucek matanya, sembari menoleh ke sebelah. Matanya terbuka lebar melihat seseorang ikut tidur bersamanya. Ia duduk berlutut dan menunduk hingga wajahnya berjarak sangat dekat dengan wajah bidadari cantik di sebelahnya. "Ada Ana..." tunjuknya pada dua saudaranya.

Radho dan Dhariel langsung berlari dan ikut berlutut di sebelah Habibi. Mereka ikut memandangi Tatiana yang masih terlelap tidur. "Kok ada di sini siiih?" tanya Dhariel dengan kedua telapak tangannya terentang ke atas. "Tadi pas bobo bewum ada." Itu menjelaskan kalau Dhariel tidak memperhatikan siapa yang tidur di sebelahnya ketika ia bangun tadi.

"Iyaaa..." Radho mengangguk setuju. Ia juga tidak melihat Tatiana tadi.

"Itu awtinya Nte Rin ada di sini." Habibi menjawab.