"Dimana Jiyong dan Seung In?," Song Jong Ki baru saja masuk ke dalam rumah, melepas mantelnya dengan tergesa-gesa.
Jae Hyun, pelayan keluarga Seung In, membantunya membawakan tas kerjanya. "Masih mengunci diri di kamar, Tuan,".
"Lee Seung In sudah tenang? Tunggu, mana Seungri?," tanyanya dengan napas memburu, sambil melonggarkan dasinya.
"Saya tidak tahu, Tuan. Sejak tadi saya tidak melihatnya dan Kwon Jiyong juga pulang sendiri," jelas pelayan itu dengan wajah yang agak ketakutan.
"Aiishh... anak itu menyusahkan sekali! Jadi, bagaimana keadaan Seung In dan Jiyong?" tanya-nya tidak sabar.
"Mereka berdua sedang agak tenang sekarang Tuan. Nona Seung In masih ditemani perawatnya," jawab Jae Hyun.
"Saya sudah mempersiapkan teh untuk anda,"
"Oh, gommawo. Taruh saja di meja kerjaku. Aku harus menengok Kwon Jiyong dulu."
Jae Hyun mengangguk. "Baik tuan,"
Song Jong Ki berjalan cepat menuju kamar Jiyong–di sini Jiyong sudah dianggap sebagai keluarga. Mengetuk pintunya dengan ketukan tidak sabar. "Kwon Jiyong! Buka pintunya! Ppalliya , Jiyong-ah...."
Pintu itu terbuka dari dalam. Song Jong Ki terkejut. Ia mengira Jiyong akan marah padanya, tapi yang didapatkannya begitu masuk ke dalam kamarnya adalah pelukan dari Jiyong.
Song Jong Ki menepuk punggungnya pelan. Mereka berdiri, berpelukan tanpa berkata apapun.
Bahu Jiyong agak berguncang, tapi hanya sesaat.
Song Jong Ki melihat Jiyong menutup matanya dan membenamkan kepalanya ke bahunya. Ia membiarkan Jiyong seperti itu, sampai akhirnya Jiyong sendiri yang melepas pelukan itu.
"Aigoo.. Jiyong-ah, matamu bengkak," Song Jong Ki menepuk kedua pipi Jiyong sambil tersenyum.
"Ada apa? Apa yang menimpa kekasihmu?," tanya Song Jong Ki hati-hati.
Jiyong berdehem, menatap paman Seung In sekilas. "Seungri memutuskan hubungan persaudaraannya dengan Seung In-ah, dan aku jelas tidak bisa bohong dari Seung In,"
Song Jong Ki terlihat marah sekali. Matanya melotot tidak percaya.
"Dasar anak kurang ajar! Dimana dia?! Aku akan me-,"
"Jangan ahjussi, Seungri bilang kalau kita mencarinya, ia akan menghabisi kita semua. Aku tidak mau jika harus kehilangan Seung In dan yang pasti anda ahjussi. Anda sudah sangat baik kepada saya, saya sudah menganggap anda sebagai appa saya sendiri. Saya sangat menyayangi anda ahjussi," Jiyong adalah orang yang tidak bisa tertutup pada perasaannya.
"Baiklah Jiyong, kalau itu maumu... aku juga menyayangimu Jiyong-ah, walaupun kau adalah kekasih dari Seung In, kau sudah kuanggap keponakannku sendiri. Sama seperti Seung In dan Seungri," ucap Song Jong Ki sambil memeluk Jiyong.
"Ahjussi kenapa pulang? Apakah Jae Hyun hyung menghubungi anda?," tanya Jiyong mengalihkan pembicaraan.
"Ya... karena tadi dia bilang kalian berdua mengangis di kamar Lee Seung In," jawab Song Jong Ki lembut.
"Aku tidak menangis. Seung In lah yang menangis sampai histeris," bantah Jiyong.
"Bagaimana pekerjaaan ahjussi di Taipei?,"
"Ah, itu bisa di urus belakangan. Aku akan disini setidaknya sampai seminggu," tegas Song Jong Ki.
***
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Blood, Tears(COMPLETED)
FanficKwon Jiyong, lelaki tangguh yang rela mengorbankan nyawanya demi sang kekasih Lee Seung In. Lee Seung In (OC) seorang yeoja yang kehilangan semuanya. SEMUANYA. Kecuali, secercah Cinta dan pengorbanan dari seseorang yang mencintainya dan menyayanginy...