Bagian 4

4.7K 102 8
                                    

Helena tengah disibukkan dengan pelanggan-pelanggan yang berkunjung ke café kecilnya. Sebuah usaha rintisan bersama Brandon, mengingat sebelumnya saat awal pertama bertemu Helena hanyalah seorang pekerja lepas. Setelah bertemu Brandon, kehidupannya kini semakin membaik dari segi materi. Brandon cukup memberikannya penghidupan, namun Helena berkeras agar ia membangun usaha bersama, agar uang yang Brandon gelontorkan untuk kebutuhan Helena dapat diputar dan menjadi keuntungan untuk mereka berdua.

Brandon bekerja sebagai bagian dari tim Helda  pada sebuah perusahaan tambang batu mulia bernama Joia, perusahaan ini menambang batu-batu berharga dari seluruh negara. Pekerjaan Brandon mengharuskannya untuk memburu berbagai batu mulia diseluruh dunia. Dalam pencarian batu berharga, ada beberapa tim yang diterjunkan. Tim Researcher, tim ini melakukan penelitian untuk setiap wilayah yang ditengarai terdapat batu berharga, jika terbukti ada maka Tim Helda akan diturunkan tim ini bernama lain Tracing. Tim ini akan melacak segala kemungkinan yang terdapat di sekitar lokasi tambang, seperti mencari informasi apakah lokasi tambang adalah milik perorangan atau negara, kehidupan di sekitar pertambangan, reaksi masyarakat sekitar dan jika ada yang menghalangi mereka untuk mendapatkan lahan tambang, tim ini tidak segan untuk bermain kotor. Setelah penyelidikan oleh tim ini selesai makan proses penambangan dapat dimulai namun tim ini selalu siap sedia di lokasi pertambangan hingga lokasi tersebut tidak dapat menghasilkan tambang lagi.

Terlepas dari itu semua, Helena tidak mengetahui pekerjaan Brandon yang sebenarnya. Brandon hanya bilang jika ia bekerja di Joia sebagai akuntan. Helena terlalu polos, jika saja ia tahu pekerjaan Brandon yang sebenarnya, sudah pasti ia tak ingin bertemu dengannya lagi. Sudah lebih dari setahun Brandon mendapatkan tugas untuk meneliti sebuah gunung di pedalaman Jawa Barat sebagai calon tambang batu mulia selanjutnya. Tak heran jika kini Brandon lebih menghabiskan waktunya di Jakarta sebagai cabang perusahaan Joia di Indonesia.

Deru mobil sport hitam membelah jalana kota Jakarta, beberapa orang yang menyaksikannya akan menaruh kekaguman pada benda mati tersebut yang terlihat sangat menggiurkan bagi setiap orang yang menyukai kemewahan. Mobil mewah tersebut memasuki halaman luas sebuah gedung musium terkenal di Barat Jakarta, terparkir rapi di jejeran mobil-mobil lainnya dan membuatnya terlihat sangat mencolok. Semua pengunjung yang ada di dekat musium mengarahkan pandangannya dan banyak diantara mereka mengabadikan penampakan mobil sport mewah tersebut.

Pintu tersebut terbuka, sebuah kaki menginjak tanah dengan sneakers casual berwarna abu-abu. Sesosok berkacamata hitam dengan rambut yang di kuncir atas dan sebagian rambut depannya sengaja dibiarkan liar tertiup angin, menghias wajah cantik tak bercela itu. Sosoknya yang menjulang tinggi, menanggalkan sebuah tas ransel kecil di punggung kirinya dan berjalan anggun menuju sebuah café kecil.

Semua pengunjung café terpesona dibuatnya, ia tak duduk di meja yang telah disediakan tapi ia langsung berjalan mneghampiri Helena yang tengah membuat minuman di belakang konter. Orang itu langsung memeluk Helena dari belakang, Helena yang tidak menyadari ada seseorang dibelakangnya terkejut saat orang itu mengangkat tubuhnya dalam pelukannya dan mendaratkan kepalanya di bahu Helena.

"Kakak ipar, aku suka dengan baumu. Kopi yang kau tuangkan untuk pelangganmu menempel ditubuhmu." Ucap bibir tipis itu ditelinga Helena dengan sensualnya. Helena yang mendengar itu merinding, ia nenggeliat berusaha melepaskan pelukan dari tangan yang kuat itu.

"Kau siapa?!" Tanya Helena setengah berteriak. Tangan itu semakin menguatkan pelukannya dan ia semakin menenggelamkan kepalanya di bahu Helena. Karyawan Helena yang lain hanya bisa terperangah dengan apa yang mereka lihat sekarang.

"Kau lupa padaku? Bukankah Brandy sudah memperkenalkan siapa diriku?" Masih dengan tangan yang memeluk Helena erat.

"Louis...?" Helena tersadar, Louis hanya menggumam masih mengendus wangi kopi ditubuh Helena.

Abraham's Family and Their Secrets (21+)Where stories live. Discover now