(Namakamu) tengah asik di depan macbooknya. Dia membaca komentar - komentar pada videonya mengcover lagu yang diunggahnya di Youtube. Ya meskipun tidak semua komentar menyenangkan hatinya. Karena selain pujian dia juga mendapat hujatan.
Di video tersebut ada Iqbaal yang memainkan gitar dan (Namakamu) yang menyanyikan lagu Pelangi Di Matamu milik Jambrud versi akustik. Lebih kalem dan adem.
"DORR."
(Namakamu) terlonjak kaget. "Ck. Lo gak bisa ya ketuk pintu dulu kalau mau masuk kamar orang?" dia memberenggut kesal. Matanya menatap Iqbaal dengan sebal.
"Bisa. Tadi malah gue ngetuk pintu sampai mau gue dobrak karna gue pikir lo kenapa-napa. Dan karena pintunya gak lo kunci jadi gue masuk aja. Emang adek kecil lagi ngapain? Asyik banget kayaknya." Iqbaal duduk di samping (Namakamu). Matanya diam - diam melirik layar macbook (Namakamu).
"Baal. Gue kan udah bilang, gue bukan adek lo. Lo ngeyel banget sih."
"Iya deh yang gak pengen punya saudara. Turuti apa maunya aja." Iqbaal mengacak puncak kepala (Namakamu) dengan gemas.
"Nah gitu. Btw, lo ada waktu gak? Soniq Jakarta pengen gath. Ya kalau bisa sih lo dateng."
"Emmm nanti gue rundingin dulu deh sama tim Rockstar. Soalnya kita ada planing GSG."
"Dimana?"
"Nah itu juga masih mau dirundingin. Btw nanti malem jalan - jalan ke mall yuk."
(Namakamu) tampak berpikir, "Emmm gimana ya?" jari telunjuknya diketuk - ketukkan di dagunya sambil matanya menatap keatas seolah tengah berpikir.
"Mau ya? Ya ya ya ya." Bujuk Iqbaal memohon.
"Yaudah deh. Tapi pake mobil lo ya. Terus jangan lupa traktir." Putus (Namakamu).
"Gampang itu mah. Yaudah gue pulang dulu yak." Iqbaal beranjak dan keluar dari kamar (Namakamu). Lalu (Namakamu) kembali melanjutkan aktivitasnya.
🌼🌼🌼
"Sayang. Kamu dari tadi siang kok belum makan? Emang gak laper." tanya mama (Namakamu) memasuki kamarnya.
(Namakamu) yang tengah sibuk dengan layar ponselnya sembari menunggu maghrib mengalihkan perhatiannya pada mamanya.
"Bukan gak laper ma. Tapi belum." jawab (Namakamu) membenarkan kalimat mamanya.
Mama (Namakamu), Alena atau sering dipanggil Lena menggelengkan kepalanya. "Nanti kalau lambung kamu kambuh gimana?"
"Nanti aku makan di mall aja deh ma. By the way mama kok rapi banget hari ini. Mau kemana?" (Namakamu) memperhatikan penampilan Lena.
Lena hari ini memakai hijab berwarna selem dengan motif bunga - bunga, blouse polos berwarna hitam, dipadu celana panjangnya yang berwarna hitam. Lena berumur hampir kepala empat. Tapi masih terlihat muda
Lena tersenyum. "Mama mau keluar. Tapi kamu nanti ke mall sama siapa?"
"Sama cungkring." jawab (Namakamu).
Lena mengerutkan keningnya bingung. "Cungkring? Cungkring siapa?"
(Namakamu) memutar bola matanya jengah. Masa mamanya gak tahu? "Si Iqbaal. Emang siapa lagi?"
"Oh. Yaudah mama berangkat dulu. Nanti kalau kamu berangkat, kunci rumah titipin aja sama tante Rike ya."
"Siap bos." (Namakamu) mengacungkan jempolnya.
Lalu Lena manangkup wajah (Namakamu) dan mencium kening, serta kedua pipi (Namakamu), "Pulangnya jangan larut-larut ya."
"Mama juga."