18 Ending

6.5K 443 14
                                    

(Namakamu) membuka matanya secara perlahan. Matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya lalu mengambil posisi duduk dan memandang sekitarnya. Dia di kamarnya. (Namakamu) hapal betul dengan kamarnya. Dinding berwallpaper bunga - bunga dengan aroma ruangan bunga - bungaan juga.

Tapi kapan dia pulang? Seingatnya tadi dia masih di kampusnya. Matanya menatap nyalang ke depan. mengingat kejadian yang terjadi di kampus. Lalu matanya membelalak ketika dia ingat jika dia sempat pingsan. Dan dia pingsan karena ingatannya yang sempat dilupakannya karena amnesia tiba - tiba terputar di kepalanya. Dia juga bertemu Iqbaal. Iqbaal? Benarkah tadi Iqbaal? Sepertinya dia salah lihat atau mungkin juga salah ingat.

Dia juga mengingat Rafto. Rafto yang mendonorkan mata untuknya. Rafto yang sempat dia lupakan. Rafto yang pernah singgah sejenak di hatinya. (Namakamu) benar - benar merasa bersalah karena sempat melupakan kebaikan Rafto.

Tangan (Namakamu) meraih laci di sebelahnya. Membuka dan mengambil kotak yang berisi barang - barang yang membuatnya merasa pusing ketika dia masih lupa ingatan. Di dalam kotak itu ada ponsel lamanya yang hanya dia buka sebulan sekali untuk mengisi pulsa agar nomer hapenya masih aktif meski tidak pernah dia pakai.

Saat menyalakan sambungan data, pemberitahuan line, whatsapp dan akun sosial media lain miliknya langsung membanjiri. Membuat ponselnya memproses dengan lama. Ada puluhan ribu chat yang masuk. (Namakamu) membuka line terlebih dahulu.

LINE

Dianty Annisa

Lo apa kabar (Namakamu)?

Gue kangen?

Gue nyoba buat lupain lo, tapi malah inget terus sama lo

Udah setahun lo gak ada kabar

(Namakamu)

Pliss bales. Atau paling enggak baca.

Kadang gue mikir

Lo masih hidup atau udah mati sih (Namakamu)

Lo kayaknya ikut Rafto ya?

Kabar kematian lo aja gue gak tau. Sahabat macam apa coba

Dua tahun loh (Namakamu). Lo beneran udah mati apa?

Semoga lo tenang disana. Gue minta maaf kalau delama ini gue gangguin lo. Bikin lo gak tenang

GRUP DAMAI ANTI KOMPOR

today

Ipul
Happy Anniversary GDAK. Nama grup yang masih dipertahankan sampai sekarang

Yusuf Afrizal
Beri tepuk tangan buat Mas Ojan. Semoga tambah langgeng sama mbak Namira.

Fauzan Suryana
Terimakasih terimakasih

Danu Putranto
Gimana kalau nanti malam kita makan - makan. Kumpul - kumpul. Temu kangen sama penghuni grup

Gantiin bukber tahun kemarin yang sempat tidak terlaksana

Namira
Alah omong doang.

Dianty Annisa
Dulu kalau diajak bukber jawabnya ayo. Ditanya kapan jawabnya . Giliran udah ditentuin hari sekian jawabnya gak bisa. Alasannya yang inilah yang itulah.

Gak temen disini gak temen di kampus. Sama aja. Tapi kalau giliran digratisin aja pada berangkat

Yusuf Afrizal
Curhat neng?

Namira
Cup lo jangan gitu. Lo juga waktu itu alasan lo ada bukber sama calon istri. Sampai sekarang gak ada undangan dari lo yang nyampe ke rumah gue

MORE x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang