Chapter 1

11 2 1
                                    

Alunan suara piano itu masih menggema di ruang musik. Bersamaan dengan gesekan senar biola yang mengalun merdu. Sesekali mereka berdua saling berpandangan seutas senyum tergubris di bibir mereka. Hari ini di ruangan itu hanya ada mereka berdua, pelajaran seni musik telah berakhir 1 jam yang lalu. Namun, entah mengapa mereka berdua enggan untuk meninggalkan ruangan berdinding cokelat dengan berbagai alat musik di dalamnya itu.

Di lain tempat, di ruang latihan dance. Seorang namja dan seorang yeoja masih asyik dengan latihan mereka. Bukan dance duet yang mereka lakukan tapi dance solo. Tawa menggema di ruangan tersebut. Sesekali namja tersebut dengan usilnya mematikan musik yang diputar yeoja. Saling mengganggu itulah mereka. Entah apa yang merasuki mereka berdua, hingga enggan untuk keluar dari ruangan berdinding putih dengan kaca yang mengelilingi di kedua sisinya itu.

***

"kyo ah... " ucap suara di ujung lorong.

Yeoja yang dipanggil dengan nama kyo tadi menoleh kesumber suara. Terlihat jelas keringat menetes begitu deras di wajahnya. Tangan kanannya kini sibuk mengelap keringatnya dengan sebuah handuk berwarna putih dan bergambar boneka teddy.

"wae,,, Chae Rim ah".

Yeoja yang bernama Chae Rim tadi berlari kearahnya. Chae Rim melirik ke samping kyo ra, seketika tawanya langsung pecah. Kyo dan seorang namja di sampingnya hanya melihat datar kearah Chae Rim. Kyo tahu betul apa yang sedang di tertawakan sahabatnya ini. Yah.. apa lagi kalau bukan menertawakan dia dengan jimin di sampingnya.

"waeyo??" tanya jimin heran.

Chae Rim menghentikan tawanya.

"Ahh.. aniyo. Hanya saja kalian berdua terlihat begitu serasi" jawab Chae Rim sambil melirik keearah kyo ra. Jimin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sedangkan kyo mengalihkan pandangannya ke arah lain. Malu. Mungkin itu yang sedang di pikirkan kyo ra.

Bagaimana tidak Chae Rim selalu saja menertawakan dia dengan jimin, kapanpun dan dimanapun mereka berada.

Namja yang tadi bersama Chae Rim menutup matanya perlahan, kemudian membukanya bersamaan dengan larinya.

"yakk yongi ah... " ucap jimin sambil melambaikan tangannya. Yongi sama sekali tidak memperdulikannya. Ia hanya terus berlari kearah mereka berada. Kyo dan Chae Rim saling pandang. "Sepertinya ia mulai ketularan Tae hyung " gumam kyo ra pelan disertai dengan anggukan Chae Rim.

Tanpa melihat kearah kyo maupun jimin, yongi dengan sigap menarik tangan kanan Chae Rim. Membawanya berlari bersama. Kyo ra dan jimin masih memandang penuh cemas, mereka tahu betul bagaimana sikap yongi ketika ia sedang marah namun, yang anehnya Chae Rim sama sekali tidak memberontak ketika seorang Min yongi menarik tangannya begitu keras. Ia hanya ikut berlari dengannya.

"apa yang mereka sembunyikan?" batin kyo ra.

***

Chae Rim POV

Yongi menghempaskan dengan keras tanganku. Aku hanya menundukkan kepala, menutup mataku pelan. "Kali ini yongi benar-benar marah, mianhae"

Yongi POV

Aku menutup mataku pelahan, kemudian berteriak senyaring-nyaringnya. Tidak peduli orang mendengar atau tidak, aku hanya berharap hari ini di atap sekolahku benar-benar tidak ada orang selain kami berdua, jadi aku bisa dengan leluasanya berteriak mengeluarkan amarahku tanpa ada orang yang terganggu. Aku menatap kearah Chae Rim yang masih menundukkan kepalanya.

"Mau sampai kapan lagi Chae Rim ah..."

Chae Rim masih menundukkan kepala, tak ada jawaban. Aku kembali mengulang kalimatku, masih tak ada jawaban. Sampai akhirnya aku mengangkat wajahnya dengan tanganku.

Cherry BlossomWhere stories live. Discover now