"apa yang kau sembunyikan oppa??" teriak kyo ra pada yoongi di atap sekolah.
Yoongi masih tetap dengan diamnya, tak ada niatan sedikitpun ia membalas teriakan kyo ra. Matanya masih menatap kedua kakinya.
Kyo ra lelah akan sikap yoongi padanya. Tak biasanya namja yang sudah ia anggap sepertinya saudara kandungnya sendiri, membiarkannya berteriak seperti orang gila seperti sekarang ini.
Sudah lebih dari satu minggu chae rim tidak masuk sekolah, tak ada siapaun yang bisa dimintai kabar. Tae hyung yang mengaku sahabat kecil chae rim sejak SD saja, tidak tahu akan keadaannya. Sampai saatnya kyo ra mendengar percakapan yoongi dengan seseorang di telepon, yoongi nampak sedih setelahnya, dan sayup-sayup kyo ra mendengar suara tersebut adalah suara chae rim. Serak-serak basah, tak seperti suara chae rim biasanya.
"oppa.... jebal, katakanlah padaku. Oppa tahu betapa khawatirnya aku akan keadaannya. Oppa jebal" rengek kyo pelan, berharap namja dingin ini membalas kata-katanya.
Namun, sama. Tak ada sepatah katapun muncul di bibir namja ini. Sampai saatnya kyo ra menyerah akan usahanya.
"baiklah jika oppa sama sekali tidak bisa menjawab kata-kataku, maka aku akan mencari tahu sendiri." Ucap kyo ra yang kemudian berlalu dari hadapan yoongi yang masih diam mematung di tempatnya.
Dan "brakkkk" terdengar suara pintu rooftop yang di tutup keras. Yoongi menutup matanya perlahan. Setetes, dus tetes dan tiga tetes dan seterysnya membasahi pelupuk mata yoongi. Oh tidak, namja dingin ini akhirnya menangis juga.
"mianhae kyo-a. Ini untuk kebaikanmu sendiri, dan ini juga permintaan dari sahabatmu chae rim. Mianhae kyo-a" ucap yoongi pelan.
Kyo ra berjalan cepat melewati siswa-siswa yang berlalu lalang di koridor. Tae hyung menatapnya penuh tanya. Begitupun jimin. hari ini tak ada sepetah katapun keluar dari bibir kyo ra ketika bertemu jimin. awalnya jimin hanya menganggap hal itu terjadi karena kyo ra sedang PMS. Namun, ia kembali berpikir, se sakit-sakitnya kyo ra ketika PMS, ia sama sekali tidak pernah mengacuhkan jimin barang sekalipun. Pasti sedang terjadi sesuatu pada kyo ra, batin jimin beberapa kali.
"minyoung-a..." teriak kyo ra ketika sampai di kelas.
Minyoung gadis tadi yang dipanggil terkejut bukan main ketika mendengar teriakan kyo ra.
"yakk... kim kyo ra! Bisakah kau tidak berteriak, " sahut minyoung kesal.
"mianhae" ucap kyo ra pelan tanpa memandang lawan bicaranya. Kedua tangannya masih sibuk membersihkan buku-bukunya diatas meja.
Minyoung melihat penuh tanda tanya pada temannya tersebut.
"waeyo kyo-a?" tanya minyoung pelan.
Kyo ra mengenakan ranselnya di bahunya.
"aku akan pergi kerumah chae rim hari ini. Jadi jika guru bertanya aku kemana, katakan saja aku pulang lebih dulu" jawab kyo ra, yang kemudian meninggalkan kelas.
"yakkk,, kyo-a kau bisa dapat celetukan guru pemarah itu, yakk kyo-a, kembali" teriak minyoung keras. Namun nihil, tak ada sahutan sama sekali. Kyo ra benar-benar membolos di jam pelajaran terakhir hari ini.
Tae hyung melihat kyo ra keluar dari gerbang sekolah, kali ini ia benar-benar penasaran pada apa yang terjadi pada chae rim, dan anak itu. Dan "pletuk" pikirannya menjurus cepat pada namja dingin yang pernah ditemuinya di ruang musik lalu, siapa lagi kalau bukan Min Yoongi.
Tae hyung meninggalkan ruang kelasnya, tanpa mempedulikan guru yang sedang mengajar di depan, tak dihiraukannya teriakan dmi teriakan guru itu, yang pasti saat ini ia benar-benar penasaran akan keadaan sahabtanya itu.

YOU ARE READING
Cherry Blossom
FanfictionCasting: Kim Chae Rim Park Jimin Kim Kyo Ra Min Yongi Jika orang berpikir mencintai itu mudah, maka ajarkanlah aku untuk mencintaimu. Jika orang berpikir melupakan itu juga mudah, maka jangan ajarkan aku hal itu. Bers...