Chapter 11

2 2 4
                                    

Chaerim POV
Aku menatap lurus wajahku dicermin. Menarik seutas senyum disudut bibirku. Bukan aku bahagia. Tapi, aku miris melihat keadaanku.
Jika saja waktu bisa diulang aku ingin selalu setiap hari membuat kenangan indah bersama orang terdekatku.
Apalah arti jika nasi sudah menjadi bubur.

"Ceklek..." bunyi suara pintu dibuka.
Ku alihkan mataku ke pintu yang perlahan menampilkan sesosok manusia yang selama ini kurindukan, kucintai, kusayangi, namun sekuat apapun aku berusaha aku tidak akan pernah mendapatkannya.
Meski aku mendaki gunung, menyeberangi laut, menggapai langit. Aku tidak akan pernah bisa bersamanya.

Park jimin

Namja yang beperawakan tinggi, berbadan atletis, dan mempunyao senyum yang seindah bulan, dan satu lagi matanya yang sipit. Ahh aku begitu menyukainya.

"Selamat pagi chaerim-a" sapanya sambil perlahan mendekatiku.
Ku layangkan seutas senyum
"Selamat pagi juga jimin-a"

"Lihatlah aku membawakan makanan kesukaanmu!" Ucapnya sambil menunjukkan bawaannya padaku.

Aku memegang erat kepalaku. Oh tuhan mengapa sakit ini datang di waktu yang tidak tepat sama sekali.
Kudengar langkah kaki setengah berlari kearahku.

"Chaerim-a gwaenchana?" Tanyanya sambil menuntunku ke atas tempat tidurku.
"Ne nan gwaenchana jimin-a."
"Jeongmal? Tapi wajahmu tidak mengatakan kalau kau baik-baik saja." Ucapnya sambil menelisik wajahku dengan tangannya yang menempel di dahiku.
"Jeongmalyo.. ini sudah sering terjadi padaku jimin-a. Mungkin karena aku terlalu lama berdiri"
Kudengar jimin menarik napasnya berat.

"Aku harap kamu benar atas ucapanmu chaerim-a" ucapnya kemudian.
Aku hanya menganggukkan kepala pelan.

Jimin membuka kotak makanan yang dibawanya tadi.
kue beras, nasi gulung, kimchi beserta makanan kesukaanku yang lain tertata rapi di kotak makannya.

"Dari mana kau tahu aku menyukai makanan ini?" Tanyaku sambil menegakkan badanku duduk.
"Kyo... kyo ra. Dia yang mengatakan ini semua makanan kesukaanmu."
Kutarik sekali lagi senyum tipis di kedua sudut bibirku.

"Tapi, ahh sebenarnya seharusnya kyo ra yang sekarang mengantarkan makanan ini padamu. Tapi karena dia ada urusan mendadak yah makanan dititipkan padaku. Aisshh kyo ra. Dia memang selalu menjadi gadis yang menyebalkan sekaligus gadis yang selalu aku sayang dan sukai."

'Glekkk' ku teguk air liurku kasar. Mataku mulai memanas. Jangan jangan. Aku tidak boleh menangis disini.

"Makanlah.. " ucap jimin sambil menyodorkan sendok padaku.
"Ne.. gomawo jimin-a dan sampaikan terimakasihku pada kyo ra juga"
"Tentu.. oh iya chae rim-a sepertinya aku harus segera pergi. Soalnya aku harus melakukan administrasi pendaftaran univeraitas dulu. Mianhae chaerim-a aku tidak bisa menemanimu makan sampai selesai " ucap jimin sambil mengelus kepalaku yang botak.
"Ne... hati hati di jalan jimin-a. Kabari aku jika kau sudah tiba di universitasnya. " jawabku pelan dengan menatap kedua manik matanya.
"Arraseo.. anyeong chaerim-a. Cepat sembuh agar kita bisa bersama seperti dulu lagi. Aku, kyo ra, yoongi hyung, dan kau"

Aku hanya diam tak menjawab apapun ucapannya.
Kembali seperti dulu. Seperti saat aku selalu menangis dalam diam. Dan selalu membuat yoongi mendengar cerita konyol cintaku yang bertepuk sebelah tangan.

Tidak. Aku tidak ingin mengulang masa masa itu jimin-a. Aku hanya ingin bersamamu. Bahagia denganmu. Berbagi kesedihan denganmu. Tapi. Apalah daya yang dapat ku raih jimin-a. Jika wanita yang selama ini ada dihatimu hanyalah sahabatku seorang KYO RA. KIM KYO RA

To be continue...

Hohoho gimana... lama update ya. jangan jangan udah kagak ada yang mau baca lagi??
Atau udah dihapus dari perpustakaan. Ish jangan dung. Masih lanjut nih cerita.
Dimohon vomentnya ching.
Fanfic abal abal sih. Tapi yang voment juga diperlukan demi kelancaran fanfic ini. Hahhahha

Okkay to be continue ching. Tetap stay di fanfic abal abal ini. 사랑해요 친구아..
Ttd: yeoja chingu-nya kookie

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cherry BlossomWhere stories live. Discover now